dimana menyediakan jaminan kesehatan bagi peserta BPJS sehingga pasien merasa terbantu oleh adanya jaminan kesehatan yang disediakan.
5.1.5. Gambaran Kepuasan Pasien Berdasarkan Dimensi Emphaty Perhatian
Dimensi Emphaty perhatian merupakan perhatian secara individual yang diberikan kepada pasien seperti kemampuan petugas untuk komunikasi dengan
pasien, pengertian petugas terhadap keinginan dan kebutuhan pasien. Dimensi perhatian di RSUD Ungaran penelitian ini meliputi pelayanan yang
tidak membeda-bedakan tanpa memandang status sosial, petugas meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan pasien, jam besuk kunjungan, waktu pasien
dan keluarga berkonsultasi dengan dokter, keramahan petugas. Dimensi ini menunjukkan perhatian yang diberikan kepada setiap pelanggan pasien dan
merefleksikan kemampuan karyawan untuk menyelami perasaan pelanggan pasien. Berdasarkan survey kepuasan pasien melalui tingkat kesesuaian memberikan
pelayanan kepada semua pasien tanpa membeda-bedakan maupun memandang status sosial. Petugas kesehatan tidak meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi
dengan pasien, petugas hanya datang ke ruang rawat pasien ketika ada keluhan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jannah 2003: 93-103 tentang analisis
kualitas pelayanan untuk mewujudkan kepuasan pasien di Rumah sakit siti khodijah pekalongan menunjukkan hasil bahwa sebanyak 48 responden menyatakan kurang
puas terhadap perhatian dokter, kemampuan berkomunikasi terhadap pasien oleh staf medis yang masih kurang 47 responden mengungkapkan masih kurang
terjangkaunya biaya perawatan dan pengobatan di RS Siti Khodijah Pekalongan.
Jam besuk kunjungan tidak terlalu ketat serta memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk berkonsultasi dengan dokter. Sikap petugas
kesehatan ramah dan tidak terdapat keluhan tentang sikap dokter yang merawat pasien. Menurut Wiyono 2000: 33 yang mengatakan untuk pasien dan masyarakat,
kepuasan akan kualitas pelayanan berarti empati, respek, dan tanggap akan kebutuhan, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka diberikan dengan cara
yang ramah pada waktu mereka berkunjung. Berdasarkan hasil penelitian sikap petugas kesehatan ramah dan sopan dalam menangani setiap keluhan pasien, sesuai
Menurut Wijono, 1999 bahwa sikap petugas yang ramah dan baik dalam memberikan pelayanan dapat menjadi penentu dari kesembuhan seorang pasien, sebaliknya sikap
petugas yang kasar dan tidak acuh dapat mengurangi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diterimanya.
Rawat inap BPJS yang menerima jasa pelayanan kesehatan dengan hasil yang memuaskan yang berarti mereka mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
baik maka mereka akan memilih RSUD Ungaran kembali sebagai tempat pelayanan kesehatan kelak jika mereka membutuhkan. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry 1998 dalam Khasanah dan Pertiwi 2010,119 empati yaitu memberikan sikap yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen.
5.2. Hambatan dan Kelemahan Penelitian