KonsepKonflik Faktor Pemicu Konflik

Sedangkan proses sosial yang bersifat menceraikan lebih mengarah ke hal yang negativ seperti permusuhan, kebencian kesombongan, pertentangan yang akan menimbulkan suatu perpecahan. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti ingin mengetahui proses sosial seperti apa yang terjadi di Desa Balinuraga pasca terjadinya konflik antar Desa tersebut. Apakah menuju proses sosial yangbersifat menggabungkan associative processes ataukah malah terjadi proses sosial yang bersifat menceraikan dissociative processes.

E. Skema Kerangka Pikir

Gambar 2.1Bagan Kerangka Pikir. 2013 Pertentangan Conflik Dalam Masyakat Balinuraga Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Proses Sosial Bersifat Menggabungkan associative processes Proses Sosial Bersifat Menceraikan dissociative processes

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, peneliti menggunakan tipe ini sebab penelitian yang dilakukan hanya dapat dipahami secara konseptual, pemahaman tersebut mengacu kepada teknik pengumpulan data, seperti observasi partisipan, wawancara mendalam, partisipasi total ke dalam aktivitas mereka yang diselidiki, kerja lapangan dan seterusnya yang memungkinkan peneliti mendapatkan informasi tangan pertama mengenai masalah sosial empiris yang kemudian dicari solusi untuk menangani permasalahan dalam suatu masyarakat dengan teori dan cara yang tepat. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mendekati data, sehingga konseptual dan kategoris dari data itu sendiri dan bukan dari teknik-teknik yang dikonsepsikan sebelumnya, tersusun secara kaku dan dikuantifikasi secara tinggi yang memasukkannya saja dunia sosial empiris ke dalam definisi operasional yang telah disusun peneliti. Pendekatan kualitatif bersifat menjelaskan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dalam susunan kata dan kalimat sebagai jawaban atas masalah yang diteliti. Pendekatan kualitatif lebih bersifat empiris dan mampu

Dokumen yang terkait

Penentuan Kandungan Bijih Emas Dari Batuan Penambangan Masyarakat Desa Beuteung-Aceh Dengan Metode Sianidasi Dan Pemurnian Secara Elektrolisis

5 52 52

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

KONFLIK SOSIAL ANTAR MASYARAKAT PASCA PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek)

1 16 2

KONFLIK ANTARA WARGA DENGAN TNI ALDI DESA ALASTLOGO(Studi Tentang Fungsi Konflik Bagi Masyarakat Pasca Tragedi PenembakanWarga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan)

0 3 2

KOMPARASI RESPON MASYARAKAT TERHADAP PERJANJIAN PERDAMAIAN PASCA KONFLIK KOMUNAL (STUDI PADA MASYARAKAT DESA BALINURAGA DENGAN DESA AGOM KAB. LAMPUNG SELATAN) (COMPARASI COMMUNITY RESPONSE TO POST CONFLICT PEACE AGREEMENT COMMUNAL (STUDIES ON RURAL COMMUN

1 27 80

LEADERSHIP STYLE SOUTHERN REGENT LAMPUNG RYCKO MENOZA SZP IN CONFLICT RESOLUTIONBALINURAGA VILLAGE AND AGOM Dw GAYA KEPEMIMPINAN BUPATI LAMPUNG SELATAN RYCKO MENOZA SZP DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DESA BALINURAGA DAN DESA AGOM

2 25 89

RESOLUSI KONFLIK BERBASIS GOOD GOVERNANCE STUDI KASUS KONFLIK DESA AGOM DAN DESA BALINURAGA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

7 54 98

PENGARUH KONDISI SOSIAL MASYARAKAT PASCA KONFLIK TERHADAP PSIKOLOGIS REMAJA

2 22 89

KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT DESA Konflik Sosial Dalam Masyarakat Desa (Studi Kasus di Dukuh Pulutan Desa Pulutatr Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali).

0 6 12

INTERAKSI SOSIAL TO BALO DENGAN MASYARAKAT DI DESA BULO-BULO KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU

0 1 96