Perubahan lambat dan perubahan cepat

Dalam menanggapi interaksi sosial, selain Simmel dapat pula dikemukakan di sini pendapat dari Robert K. Merton dalam Soekanto, 2009:71 yang menjelaskan bahwa interaksi sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan tujuan dan makna dari interaksi tersebut. Dikemukakan bahwa tujuan dan makna adalah inti core dari interaksi sosial, yang memberikan bobot pada interaksi yang dikembangkan. Semakin banyak kesamaan tujuan dan makna yang dikembangkan, makin besar bobot interaksi yang dikembangkan, ada beberapa pilihan yang dimungkinkan untuk individu bertindak dalam kontek interaksi bila interaksi yang dilakukan tidak berkembang. Di mulai dari toleransi yang paling rendah yaitu melakukan perbaikan pada diri sendiri, merupakan sesuatu yang arif yang dikembangkan manusia. Upaya lain yang dilakukan setelah kegagalan adalah adanya kecenderungan manusia untuk mengambil langkah tidak memperbesar pertentangan dengan cara menarik diri dari jaringan interaksi. Tindakan ini menunjukkan bahwa manusia memiliki sifat dasar untuk menghindarkan diri dari resiko benturan dengan orang lain yang sekaligus menonjolkan eksistensi diri. Sedangkan tindakan menentang atau memberontak secara terbuka adalah pilihan terakhir dari pilihan yang tidak dapat dihindarkan Robert H. Laurer,1993:39.

3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat dapat berupa kerja sama cooperation persaingan competition dan bahkan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian conflict. Suatu pertikaian mungkin penyelesaian tersebut hanya dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi dan ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya suatu keadaan dapat di anggap sebagai bentuk ke empat dari interaksi sosial Soekanto, 2009:64

a. Proses Asosiatif associative proceses

Soekanto 2009:65-88 bentuk interaksi sosial asosiatif adalah proses interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama dan persatuan. Proses asosiatif dibagi menjadi empat kategori, yaitu kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. 1. Kerja Sama Cooperation Cooperation, yaitu kerja sama antarwarga negara untuk menjalankan aktivitas bersama. Tujuan kegiatan kooperasi adalah memajukan masyarakat. Cooperation dalam masyarakat dapat berupa kerja bakti, dalam politik dilakukan dengan istilah koalisi. Koalisi adalah kerja sama dua atau lebih partai politik dan membentuk satu fraksi kekuatan politik baru. Dalam bidang ekonomi ada istilah merger, yaitu bergabungnya dua atau lebih perusahaan menjadi satu. 2. Akomodasi accommodation Proses akomodasi adalah proses yang terjadi dalam masyarakat sekitar kita untuk berusaha menjalankan norma yang berlaku.

Dokumen yang terkait

Penentuan Kandungan Bijih Emas Dari Batuan Penambangan Masyarakat Desa Beuteung-Aceh Dengan Metode Sianidasi Dan Pemurnian Secara Elektrolisis

5 52 52

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

KONFLIK SOSIAL ANTAR MASYARAKAT PASCA PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek)

1 16 2

KONFLIK ANTARA WARGA DENGAN TNI ALDI DESA ALASTLOGO(Studi Tentang Fungsi Konflik Bagi Masyarakat Pasca Tragedi PenembakanWarga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan)

0 3 2

KOMPARASI RESPON MASYARAKAT TERHADAP PERJANJIAN PERDAMAIAN PASCA KONFLIK KOMUNAL (STUDI PADA MASYARAKAT DESA BALINURAGA DENGAN DESA AGOM KAB. LAMPUNG SELATAN) (COMPARASI COMMUNITY RESPONSE TO POST CONFLICT PEACE AGREEMENT COMMUNAL (STUDIES ON RURAL COMMUN

1 27 80

LEADERSHIP STYLE SOUTHERN REGENT LAMPUNG RYCKO MENOZA SZP IN CONFLICT RESOLUTIONBALINURAGA VILLAGE AND AGOM Dw GAYA KEPEMIMPINAN BUPATI LAMPUNG SELATAN RYCKO MENOZA SZP DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DESA BALINURAGA DAN DESA AGOM

2 25 89

RESOLUSI KONFLIK BERBASIS GOOD GOVERNANCE STUDI KASUS KONFLIK DESA AGOM DAN DESA BALINURAGA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

7 54 98

PENGARUH KONDISI SOSIAL MASYARAKAT PASCA KONFLIK TERHADAP PSIKOLOGIS REMAJA

2 22 89

KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT DESA Konflik Sosial Dalam Masyarakat Desa (Studi Kasus di Dukuh Pulutan Desa Pulutatr Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali).

0 6 12

INTERAKSI SOSIAL TO BALO DENGAN MASYARAKAT DI DESA BULO-BULO KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU

0 1 96