kepemilikan manajerial sehingga masih sedikit perusahaan-perusahaan yang menerapkan kepemilikan manajerial didalam perusahaannya untuk meminimalisir
terjadinya konflik kepentingan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis ingin mengetahui apakah sekarang perusahaan-perusahaan yang menerapkan kepemilikan
manajerial didalam perusahaannya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha7 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap ROA
Ha8 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap cash ratio
Ha9 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap debt to asset ratio
2.6.4 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan
Menurut Sekaredi 2011, apabila jumlah komisaris independen semakin besar atau dominan hal ini dapat memberikan power kepada dewan komisaris untuk menekan
manajemen untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Dengan kata lain, komposisi dewan komisaris independen yang semakin besar dapat mendorong dewan komisaris
untuk bertindak objektif dan mampu melindungi seluruh stakeholders perusahaan. Penelitian yang mendukung teori diatas adalah penelitian yang dilakukan oleh
Prahesti dan Abundanti 2015 serta Wulandari 2006 menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Penelitian tersebut
memberikan kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki proporsi anggota dewan
komisaris yang berasal dari luar perusahaan dapat mempengaruhi kinerja. Sehingga, jika anggota dewan komisaris dari luar meningkatkan tindakan pengawasan, hal ini
juga akan berhubungan dengan semakin rendahnya tingkat kecurangan yang mungkin dilakukan manajemen. Namun, hasil berbeda ditunjukkan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Irmasari 2013. Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang beragam diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha10 : Komisaris independen berpengaruh positif terhadap ROA Ha11 : Komisaris independen berpengaruh positif terhadap cash ratio
Ha12 : Komisaris independen berpengaruh negatif terhadap debt to asset ratio
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan yang dipublikasikan pada periode 2012-2014. Sumber data dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sampel yang diperoleh dari situs resmi BEI:
www.idx.co.id dan sumber data lainnya yang berasal dari sumber bacaan
seperti jurnal, dan data dari internet.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang memungkinkan mengambil data demi kepentingan penelitian tersebut. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI. Sampel adalah bagian dari populasi tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan
populasinya dan diambil dengan tujuan untuk sumber data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dari suatu populasi yang
memenuhi kriteria tertentu sebagai representatif dari populasinya. Kriteria sampel tersebut adalah:
1. Perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia
BEI dan tergabung dalam kelompok LQ-45 untuk periode Februari- Juli 2015,