Laporan keuangan adalah media yang digunakan antara manajemen dengan pemilik untuk berkomunikasi. Laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai
pertanggungjawaban kinerjanya digunakan pemilik untuk menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan
kesejahteraannya, serta sebagai dasar memberikan kompensasi kepada agen. Manajer sebagai agen secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan
para pemilik, namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraan mereka, sehingga memungkinkan agen untuk tidak
selalu bertindak demi kepentingan terbaik pemilik dan melakukan manipulasi laporan keuangan Ferdawati, 2010
Dalam hubungan keagenan antara pemilik perusahaan dengan manajer perusahaan memungkinkan manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan laba.
Dikarenakan manajer ingin mendapatkan bonus dari pihak pemilik perusahaan dihitung dari laba yang diperoleh perusahaan. Alasan lainnya untuk menunjukkan
kinerja yang baik, sehingga dapat memikat investor dan kreditur untuk memberikan dana ke perusahaannya dan meyakinkan mereka bahwa perusahaan dapat menutup
hutang-hutangnya dengan laba yang diperoleh dan mengurangi resiko utang tidak dibayar.
Berdasarkan teori agensi inilah, penerapan good corporate governance diperlukan didalam perusahaan untuk mengurangi agency cost dan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan.
2.1.2 Teori Signalling
Menurut Nugroho dan Mutmainah 2012 teori signalling menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi yang
mana perusahaan lebih banyak mengetahui informasi dan prospek perusahaan ke depan daripada pihak luar perusahaan investor dan kreditor. Adanya asimetri
informasi inilah yang menyebabkan investor dan kreditor enggan untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan dan menjadikan kinerja perusahaan
menurun. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaannya dengan mengurangi asimetri informasi tersebut, sehingga investor dan kreditor tertarik untuk
menginvestasikan dananya karena dianggap telah mengetahui perusahaan seutuhnya melalui laporan keuangan.
Menurut Wulan 2013 jenis-jenis asimetri informasi ada dua, yaitu: 1. Adverse Selection
Informasi yang diperoleh antara satu pihak dan lainnya berbeda ketika akan atau melangsungkan suatu transaksi bisnis. Adverse selection muncul ketika manajer lebih
mengetahui semua tentang perusahaan daripada investor. 2. Moral Hazard
Jenis informasi yang muncul akibat satu pihak dapat mengamati pihak lain, tetapi pihak lain tidak dapat mengamatinya. Moral hazard muncul karena adanya
pemisahan kepemilikan dan pengendalian yang merupakan karakter sebagian besar entitas bisnis besar.
Teori signalling berfokus kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting
bagi investor dan pelaku bisnis lainnya karena informasi perusahaan yang dikeluarkan menyajikan keterangan, catatan atau gambaran perusahaan baik untuk
keadaan masa lalu, saat ini, maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan
tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Pengumuman informasi akuntansi memberikan
signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang good news sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan
demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik
laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar Putra, 2013.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan
tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi
non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Semua investor memerlukan informasi untuk mengambil keputusan bagi setiap perusahaan
sehingga dapat menanamkan modalnya dengan risiko yang ditanggung pihak investor