Hadirnya good corporate governance dalam perusahaan di Indonesia menjadi sangat diperlukan, dimana good corporate governance mensyaratkan suatu pengelolaan
yang baik. Good corporate governance merupakan sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak kepada stakeholders, dapat mengurangi konflik antara
pemilik dan pengelola perusahaan yang pada akhirnya akan mengurangi agency cost yang dikeluarkan pemilik perusahaan, serta dapat mengurangi asimetri informasi
yang timbul dari pihak manajemen. Penerapan good corporate governance dirasa mampu memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan khususnya dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan mengurangi tindakan manajer untuk melakukan manipulasi laporan keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan
meningkat Paramita, 2014. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Gultom 2014 dengan pendekatan yang berbeda dari segi sampel penelitian, tahun penelitian dan variabel penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah good corporate governance dapat mempengaruhi kinerja keuangan, sehingga dapat dijadikan referensi bagi para
investor untuk mengambil keputusan dengan melihat kinerja perusahaan melalui penerapan good corporate governance. Pada penelitian sebelumnya variabel yang
digunakan adalah ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan capital adequacy ratio, sedangkan pada penelitian ini penulis
mengidentifikasikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan adalah transparansi perusahaan, proporsi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komisaris independen.
Alasan penulis memilih faktor-faktor tersebut adalah berasal dari penelitian sebelumnya yang beragam, yaitu: transparansi yang di proksikan oleh pengungkapan
sukarela voluntary disclosure berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Palinda, 2011. Lalu kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan dalam Nuraeni 2010, Humairah 2014 dan Hastuti 2011. Kemudian Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dalam
Nuraeni 2010 namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Prahesti dan Abundanti 2015 yang mana kepemilikan institusional berpengaruh
negatif terhadap kinerja perusahaan. Kemudian komisaris independen berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan dalam Lisa 2013 akan tetapi hasil penelitian ini
berbeda dari penelitian Prahesti dan Abundanti 2015 yang mengatakan bahwa komisaris Independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kemudian
perbedaan selanjutnya dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti menggunakan tiga rasio agar lebih akurat dalam menggambarkan kinerja keuangan, yaitu rasio
profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Maka, berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik mengambil judul
“Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan” .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Transparansi berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
4. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan
menggunakan rasio return on asset, cash ratio dan debt to asset ratio dengan sampel perusahaan yang terdaftar dalam kelompok LQ45.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh good corporate governance terhadap kinerja
keuangan
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Bagi Investor
Dapat memberikan masukan bagi para investor sebagai referensi dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi pada perusahaan yang telah
menerapkan good corporate governance dengan baik. d.
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kemajuan
akademis dan dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi
Teori agensi dapat digunakan untuk memahami hubungan antara pihak manajemen dengan pemilik perusahaan. Teori ini berkata bahwa terdapat pemisahan antara
pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan cenderung menimbulkan konflik keagenan dimana terdapat perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan
investor dengan pengelola perusahaan manajemen. Konflik kepentingan yang disebabkan oleh kemungkinan agen tidak selalu bertindak sesuai dengan keinginan
prinsipal dapat mendorong timbulnya agency cost Prena, 2012. Teori agensi menjelaskan timbulnya keinginan pihak manajemen untuk memanipulasi
laba. Karena sebagai pengelola perusahaan, manajer agent bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan keuntungan kepada para pemilik
perusahaan principal secara optimal, kemudian sebagai imbalannya pihak manajer akan memperoleh bonus dari prinsipal sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Oleh karena itu terdapat dua kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana kedua belah pihak ingin mencapai suatu tujuan yang menguntungkan dirinya,
sehingga membuat pihak manajemen ingin melakukan manipulasi laba untuk mendapatkan bonus yang telah dijanjikan.
Laporan keuangan adalah media yang digunakan antara manajemen dengan pemilik untuk berkomunikasi. Laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai
pertanggungjawaban kinerjanya digunakan pemilik untuk menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan
kesejahteraannya, serta sebagai dasar memberikan kompensasi kepada agen. Manajer sebagai agen secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan
para pemilik, namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraan mereka, sehingga memungkinkan agen untuk tidak
selalu bertindak demi kepentingan terbaik pemilik dan melakukan manipulasi laporan keuangan Ferdawati, 2010
Dalam hubungan keagenan antara pemilik perusahaan dengan manajer perusahaan memungkinkan manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan laba.
Dikarenakan manajer ingin mendapatkan bonus dari pihak pemilik perusahaan dihitung dari laba yang diperoleh perusahaan. Alasan lainnya untuk menunjukkan
kinerja yang baik, sehingga dapat memikat investor dan kreditur untuk memberikan dana ke perusahaannya dan meyakinkan mereka bahwa perusahaan dapat menutup
hutang-hutangnya dengan laba yang diperoleh dan mengurangi resiko utang tidak dibayar.
Berdasarkan teori agensi inilah, penerapan good corporate governance diperlukan didalam perusahaan untuk mengurangi agency cost dan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan.