Pendidikan Terakhir Tabel 5.4 Keterampilan Yang Diambil Tabel 5.5

menciptakan suasana yang hangat dann erat sehinga tercipta kerukunan antara satu dengan yang lainnya.

5.1.5 Pendidikan Terakhir Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidkan Terakhir No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 SD SMP SMASMK 12 16 12 30 40 30 Jumlah 40 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden yakni sebanyak 12 orang atau 30 mangatakan berpendidikan terakhir SD, sebanyak 16 orang atau 40 mengatakan berpendidikan terakhir SMP dan pendidikan ditingkat SMASMK sebanyak 12 orang atau 30. Hal tersebut dikarenakan kebanyaan responden yang baru menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat SMP tidak melanjutkan ke tingkat SMASMK dan lebih memilih untuk berkerja. Keadaan ekonomi juga menjadi penghambat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMASMK. Keadaan ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor penyebab klien conventional tidak dapat melanjutkan Universitas Sumatera Utara pendidikan ketingkat selanjutnya. Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak mampu melanjutkan pendidikan kejenjang SMASMK.

5.1.6 Keterampilan Yang Diambil Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Keterampilan Yang Diambil No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 4 5 Desain Grafis Elektronika Ngelas Perbengkelan roda dua Perbengkelan roda empat 2 9 9 12 8 5 22,5 22,5 30 20 Jumlah 40 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa keterampilan yang diambil oleh responden sesuai dengan kemampuan minat dan bakat para responden yakni sebanyak 2 orang atau 5 mengambil keterampilan desain grafis, sebanyak 9 orang atau 22,5 mengambil keterampilan elektronika, sebanyak 9 orang atau 22,5 mengambil keterampilan ngelas, sebanyak 12 orang atau 30 memgambil keterampilan perbengkelan roda dua dan sebanyak 8 orang Universitas Sumatera Utara atau 20 mengambil keterampilan perbengkelan roda empat. Walaupun waktu mereka hanya beberapa bulan untuk mengikuti program pelatihan keterampilan mereka memanfaatkan keterampilan itu dengan baik. 5.2 Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Klien Conventional Di Panti Sosial Parmadi Putra “insyaf” Sumatera Utara. Uraian tentang efektivitas program pelatihan keterampilan bagi klien conventional di panti sosial parmadi putra “insyaf” sumatera utara disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program pelatihan keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan keterampilan, ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata dari program pelatihan keterampilan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan peningkatan kesejahteraan klien conventional dalam rangka membangun kemandirian dan ketaqwaan.

5.2.1 Pemahaman Progra 1. Sumber Pengetahuan Responden Tentang Program Pelatihan Keterampilan