1. Menetapkan Standarisasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA. 2.
Legislasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA. 3.
Mengembangkan alternatif-alternatif intervensi di bidang Pelayana dan Reabilitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA.
4. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi Pekerja Sosial.
5. Membangun jaringan dengan dunia usaha.
4.4 Tugas
Berdasarkan KEPMENSOS RI No. 59HUK2003, panti Sosial Parmadi Putra “Insyaf” Sumut mempunyai tugas melaksanakan: Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA yang meliputi: Bimbingan mental, sosial, fisik, dan pelatihan keterampilan praktis agar mereka mampu berperan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat, rujukan regional, pengkajian, dan penyiapan standart pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi dan kerjasama dengan instansi
terkait sesuai dengan peraturan perundang-undagan yang berlaku.
4.5 Kedudukan
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen Sosial Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal
pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Fungsi
Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial terhadap korban Penyalahgunaan NAPZA, PSPP “Insyaf” Lau Bakeri mempunya fungsi yang meliputi:
1. Pelaksanaan penyusunan rencana program, evaluasi dan laporan
2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial, dan
perawatan 3.
Pelaksanaan pelayanan rehabilitasi yang meliputi bimbingan mental, sosial, fisik dan keterampilan
4. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut
5. Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi
6. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standart pelayanan dan rehabilitasi
sosial 7.
Pelaksanaan urusan tata usaha
4.7 Sasaran Program
Panti Sosial Parmadi Putra “Insyaf” Sumatera Utara yang berada di Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kutalimbaru- Deli Serdang adalah suatu lembaga yang
memberikan pelayanan Rehabilitasi Sosial mempunyai sasaran garapan sebagai berikut:
1. Bekas penyalahguna NAPZA yang sudah tidak ketergantungan dan yang
masih ketergantungan NAPZA
Universitas Sumatera Utara
2. Lingkungan korban penyalahgunaan NAPZA
3. Lingkungan sosial korban NAPZA:
a. Lingkungan kerabat
b. Lingkungan teman sebaya
c. Lingkungan sekolah
d. Lingkungan sekitar tempat tinggal korban NAPZA
4.8 Kapasitas
Kapasitas daya tampung dan isi Panti Sosial Parmadi Putra “Insyaf” Sumut dalam melaksanakan rehabilitasi sosial adalah:
1. Kapasitas isi
: 150 orang 2.
Kapasitas tampung : 100 orang
4.9 Dasar Hukum
Pelaksanaan program pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan
sosial b.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika c.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
Universitas Sumatera Utara
d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Kesejahteraan Anak yang
Mempunyai Masalah e.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2001 tentang Kedudukan dan Fungsi Kewenangan Organisasi dan tata kerja Departemen
f. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2001 tentang
Susunan Organisasi dan tata Kerja Departemen Sosial g.
Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Departemen Sosial
4.10 Wilayah Kerja