Pendahuluan 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In
Modul PKB Guru Matematika SMA
13
didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran atau student-centered, sementara guru berperan
sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan
ataupun berkelompok adanya kerjasamaantar peserta didik. Model Pembelajaran Berbasis Masalah, mula-mula dikembangkan pada sekolah
kedokteran di Ontario Kanada pada 1960-an. Model ini dikembangkan sebagai respon atas fakta bahwa para dokter muda yang baru lulus dari sekolah kedokteran
itu memiliki pengetahuan yang sangat kaya, tetapi kurang memiliki keterampilan memadai untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari.
Perkembangan selanjutnya, PBM secara lebih luas diterapkan di berbagai mata pelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.
PBM adalah model pembelajaran yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat oleh guru dan peserta didik. Model pembelajaran ini membahas dan
memecahkan masalah autentik. Dengan pembelajaran berbasis masalah kata model sering tidak ditulis peserta didik didorong untukdapat membangun
pengetahuan sendiri, menumbuhkan keterampilan yang lebih tinggi, melatih kemandirian, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri. Masalah autentik diartikan
sebagai masalah kehidupan nyata yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mendapatkan suatu penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar
sebagai masalah dengan menggunakan aturan-aturan yang sudah diketahui. Dengan demikian pembelajaran berdasarkan masalah Problem Based Learning lebih
memfokuskan pada masalah kehidupan nyata yang bermakna. Dalam PBM ini, guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Guru
mengajukan masalah
autentikmengorientasikan peserta
didik kepada
permasalahan nyata real world, memfasilitasimembimbing scaffolding dalam proses penyelidikan, memfasilitasi dialog antara peserta didik, menyediakan bahan
Kegiatan Pembelajaran 1
14
ajar peserta didik serta memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan perkembangan intektual peserta didik.
Prinsip-prinsip PBM
Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat
langsung apabila diselesaikan. Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru maupun
peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah itu bersifat terbuka open-ended problem, yaitu masalah yang memiliki banyak jawaban benar
atau memiliki banyak strategialgoritma penyelesaian, yang mendorong keingintahuan peserta didik untuk mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi-
solusi tersebut. Masalah itu bersifat tidak terstruktur dengan baik ill-structured yang tidak dapat diselesaikan secara langsung dengan cara menerapkan formula
atau strategi tertentu, melainkan perlu informasi lebih lanjut untuk memahami serta perlu mengombinasikan beberapa strategi atau bahkan menyusunstrategi sendiri
untuk menyelesaikannya. Penyelesaian masalah seperti itu akan membuat siswa melakukan proses critical thinking.
Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Pada dasarnya, PBM diawali dengan aktivitas peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau disepakati. Proses penyelesaian masalah
tersebut berimplikasi pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan
baru.Secara umum, tahapan-tahapan atau sintaks PBM sebagai berikut. Tabel 3. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik
Tahap 1 Mengorientasikan
peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik
yang dibutuhkan.