Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas

Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,7206 2,209 4-1,7206 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Data diolah, 2014 Gambar 4.3 Scatterplot Berdasarkan gambar scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .514 .220 2.340 .024 Ln_Leverage .061 .051 .183 1.212 .232 Ln_Growth -.030 .060 -.076 -.503 .617 Ln_Coll.Asset .053 .066 .120 .803 .427 Ln_RisikoSistematis .000 .018 -.004 -.026 .979 a. Dependent Variable: Absut Sumber : Data diolah, 2014 Pada tabel 4.8 diperoleh nilai signifikansi variabel leverage, growth, collateralizable assets, dan risiko sistematis lebih besar dari tingkat kepercayaan α = 5 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen Ghozali, 2006:92. Menurut Situmorang dan Lufti 2012:140, salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat toleransi variabel dan variance inflation factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: e. Bila VIF 5 maka diduga memiliki masalah multikolinieritas f. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas Universitas Sumatera Utara g. Tolerance 0,1 maka diduga memiliki persoalan multikolinieritas h. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas. Tabel 4.9 Collinearity Statistics Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.423 .404 -3.524 .001 Ln_Leverage -.040 .093 -.059 -.431 .669 .965 1.036 Ln_Growth .104 .111 .130 1.941 .352 .956 1.046 Ln_Coll.Asset -.218 .120 -.247 -1.810 .077 .984 1.017 Ln_RisikoSistematis -.074 .032 -.315 -2.286 .027 .967 1.034 a. Dependent Variable: Ln_DividenPayoutRatio Sumber: Data diolah, 2014 Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada semua variabel independen, dimana VIF 5 dan nilai tolerance 0,1.

4.2.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda

1. Uji F F-test

Dokumen yang terkait

Pengaruh Analisis Fundamental terhadap Dividend Payout Ratio dan Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 61 137

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Return Saham Perusahaan Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 27 116

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 26 103

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, EARNING GROWTH, RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP PRICE EARNING RATIO (Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 6 21

Pengaruh Cash position, Debt to Equity Ratio, Profitability, Collaterizable Assets, dan Growth Potential terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan-Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2