36
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek
Penelitian tindakan kelas Classroom Action Research ini dilaksanakan di sekolah yang berlokasi di Jln. Pahlawan Belakang No. 17 Bandung yaitu di SMA
Persatuan Guru Islam Indonesia 2 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa yang duduk dikelas X.1 SMA PGII 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014. Jumlah
siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 26 orang, terdiri dari 16 perempuan dan 10 laki-laki.
Peneliti menggunakan teknik pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah purposve sampling. Menurut Sugiyono 200
9: 300 “purposve sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Adapun
pertimbangan peneliti memilih kelas X.1 SMA PGII 2 Bandung sebagai subjek penelitian berdasarkan atas pelaksanaan observasi yang mana menunjukan bahwa
adanya suatu pembelajaran yang kurang kondusif. Berdasarkan pengamatan peneliti, peneliti mendapatkan gambaran bahwa
situasi pembelajaran yang kurang kondusif dan terdapat kelas yang selalu gaduh dan prestasi belajar siswa kelas X.1 rendah jika dibandingkan dengan kelas lainya
khususnya dalam pembelajaran sejarah.
B. Desain Penelitian
Menurut Milan Muhadi, 2011: 11 “desain penelitian adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian”. Metode yang peneliti gunakan adalah
metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yang merujuk pada model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart.
Desain yang digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Alasan peneliti menggunakan desain model spiral tersebut
37
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
adalah karena desain spiral yang sederhana dan mudah dimengerti oleh peneliti. Selain itu desain spiral tersebut efektif dan efesien dengan masalah yang diteliti
yaitu “penerapan media gambar untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran sejara
h”. Untuk mengetahui apakah siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar yaitu apakah tumbuh, tetap, atau malah menurun setelah
diterapkanya media gambar, tidak akan bisa diketahui dengan hanya dalam satu tindakan, tapi dalam beberapa siklus dilakukan agar hasil yang didapat akurat.
Prosedur penelitian tindakan kelas Classroom Action Research akan dilakukan dengan beberapa siklus. Setiap siklus di dalamnya terdiri dari tahapan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Metode yang peneliti gunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yang
merujuk pada model beberapa siklus spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Adapun gambar desainya sebagai berikut:
Gambar B.1. Desain Penelitian
Model spiral dari Kemmis dan Taggart terdiri dari empat langkah dimana akan terus berulang seperti spiral sampai akhirnya permasalahan yang dirasakan
mengalami perbaikan. Dari gambar tersebut terdapat empat langkah penting dalam PTK, yaitu rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Mengadopsi desain
penelitian tindak kelas PTK model Kemis MC Taggart Aqib, 2008: 22-23. Menjelaskan langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
Refleksi Observasi
Tindakan 1 Rencana
tindakan Rencana
Tindakan 2 Pra
Rencana Tindakan 3
Observasi Observasi
Refleksi Refleks
i Tindakan 2
Tindakan 3
Dst.
38
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
1. Rencana plan
Rencana atau perencanaan adalah suatu persiapan yang harus dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian dilapangan. Perencanaan akan terkait
dengan beberapa hal, dalam tahapan ini berupa penyusunan rencana tindakan yang menjelaskan tentang bagaimana tindakan tersebut dilakukan, dengan tahapan ini
diharapkan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan dapat tersusun dengan baik dan dapat direncanakan terlebih dahulu.
Dalam tahap ini peneliti akan menyusun serangkaian rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang
baik berdasarkan analisa masalah yang didapatkan. Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah:
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.
b. Menentukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan
untuk penelitian. c.
Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
d. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian.
e. Mendiskusikan dan menentukan materi yang akan diterapkan dalam
penelitian tindakan kelas. f.
Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat pembelajaran dalam penelitian.
g. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat mengukur proses pembelajaran.. h.
Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat perkembangan aktivitas belajar siswa.
i. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan kolaborator
peneliti. j.
Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.
39
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
k. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian.
2. Tindakan act
Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Kunandar 2008: 72 tindakan yang
dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu
dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni:
a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada
tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pengajaran yang telah disusun.
b. Mengoptimalkan penggunaan media gambar dalam kegiatan belajar
mengajar. c.
Mengadakan evaluasi non test dengan rubrik yang telah dibuat oleh guru. d.
Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun. e.
Melakukan diskusi balikan dengan mitra penelitian. f.
Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan. g.
Melaksanakan pengolahan data.
3. Pengamatan observe
Observasi pada PTK mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Oleh karena itu, observasi harus
mempunyai beberapa macam unggulan seperti memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang dan masa yang akan datang.
Observasi yang hati-hati dalam hal ini sangat diperlukan untuk mengatasi keterbatasan tindakan yang diambil peneliti yang disebabkan oleh adanya
keterbatasan menembus rintangan yang ada di lapangan.
40
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini, peneliti
melakukan sebagai berikut: a.
Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti. b.
Pengamatan mengenai kesesuaian penerapan media gambar dengan materi yang berlangsung.
c. Pengamatan kesesuaian penggunaan media gambar dengan kaidah-kaidah
teoritis yang digunakan. d.
Mengamati perubahan dalam aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran.
4. Refleksi reflect
Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu dan hambatan yang muncul dalam
perencanaan tindakan strategik. Menurut Kunandar 2008: 75 pada tahapan ini peneliti dan mitra mengingat semua penelitian yang berlangsung dari awal hingga
akhir dan mengevaluasi untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang. Langkah ini juga dapat digunakan untuk menjawab variasi situasi sosial
dan isu sekitar yang muncul sebagai konsekuensi adanya tindakan terencana. Pada kegiatan ini peneliti melakukan sebagai berikut:
a. Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa
setelah tindakan dilakukan. b.
Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.
C. Metode Penelitian
Tahapan awal dari suatu penelitian adalah menentuan sebuah metode yang tepat untuk digunakan oleh peneliti. Metode penelitian adalah hal terpenting
dalam suatu penelitian karena dapat sangat menentukan kesuksesan atau tidakanya suatu penelitian terutama dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi
41
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
peneliti. Tujuanya adalah untuk menjadi pedoman agar dapat mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
PTK Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian adalah suatu cara memperoleh informasi atau
memecahkan permasalahan yang ada pada pendidikan. Metode yang peneliti gunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research
yang merujuk pada model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Sugiyono
2009: 2 bahwa “ metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut Milan
Muhadi, 2011: 11 “desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan
yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian”.
Penelitian tindakan kelas Classroom Action Research menurut Aqib 2008: 12-13 dari namanya sendiri penelitian tindakan kelas sebenarnya sudah
menunjukan isi yang terkandung di dalamnya. Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan:
1. Penelitian - kegiatan yang mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untukmeningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti. 2.
Tindakan - sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas - sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk
melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh umum dengan “ruang tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruangan tetapi
sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat kerja di lab, lapangan olahraga, workshop, dan lain-
lain.
42
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Supriatna 2007: 190, juga turut melengkapi pendapat di atas bahwa penelitian tindakan kelas PTK yang merupakan terjemahan dari
Classroom Action Research dapat didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru secara individual atau kelompok terhadap masalah
pembelajaran yang dihadapinya guna memecahkan masalah tersebut atau menghasilkan model atau prosedur tertentu yang paling cocok dengan cara dia
mengajar, cara siswa belajar dan kultur yang sedang berlaku dilingkungan setempat.
Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas Classroom Action Research merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dilakukan dan terjadi di dalam sebuah kelas. Selain itu juga penelitian tindakan kelas Classroom Action Research juga memiliki sifat dan
karakteristik tertentu. Metode penelitian adalah menekankan kepada cara
bagaimana memperoleh data yang menekankan pada bagaimana caranya mendapatkan informasi atau data yang bisa disebut sebagai strategi, proses dan
pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik, dimensi ruang dan waktu dari data yang diperlukan.
Menurut Winter Aqib, 2008: 17 ada enam kharakteristik penelitian tindak kelas Classroom Action Research, yaitu:
1. Kritik refleksi,
2. Kritik dialektis,
3. Kolaborasi,
4. Resiko,
5. Susunan jamak, dan
6. Internalisasi teori dan praktik.
Menurut Hopkins Aqib, 2008: 17 melengkapi bahwa ada enam prinsip dalam penelitian tindak kelas Classroom Action Research, yaitu sebagai berikut:
43
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode penelitian
tindakan kelas PTK yang diterapkannya seyogianya tidak menggagu komitmenya sebagai pengajar.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang
berlebihan dari guru sehingga berpeluang menggagu proses pembelajaran. 3.
Metode yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipoteris secara meyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk mrnjawab hipotesis
yang dikemukakan. 4.
Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab
profesional. 5.
Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan
dengan pekerjaan. 6.
Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak terlihat terbatas
dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melaikan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh yang dilakukan oleh
kepala sekolah. Kepala sekolah adalah memperbaiki sekolah, sedangkan pengewas sekolah memperbaiki sistem pendidikan operasional
kepengawasan. PTK hanyalah sebuah modal, yang penting proses memperbaiki.
Secara umum penelitian tindakan kelas Classroom Action Research bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
secara berkesinambungan. Selain itu penelitian tindakan kelas Classroom Action Research juga memberikan kontribusi kepada pengajar guru atau mereka yang
sedang menghadapi persoalan dan membutuhkan penyelesainya dalam hal pendidikan.Tujuan tersebut sebenarnya “melekat” di dalam diri seorang pengajar
44
Yogi Siregar, 2013 Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
guru dalam melakukan tugasnya sebuah penunaian misi profesional kependidikan.
Menurut Mulyasa 2005: 155 secara umum penelitian tindakan kelas Classroom Action Research bertujuan untuk:
1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di
kelas; 2.
Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran di kelas khususnya layanan kepada peserta didik siswa;
3. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam
pembelajaran yang direncanakan di kelas; dan 4.
Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dulakukan.
Menurut Aqib 2008: 18 Adapun manfaat yang dapat dipetik jika guru pengajar mau dan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas itu terkait
dengan komponen pembelajaran, antara lain: 1.
Inovasi pembelajaran. 2.
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas. 3.
Peningkatan profesionalisme guru.
D. Definisi Operasional.