104 lembar panduan observasi, pedoman wawancara, dokumen sekolah, foto, dan
alat perekam.
F. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sifatnya yang fenomenologis kualitatif, maka tentu saja segala data dan informasi yang dijaring dengan berbagai instrument dalam
studi ini akan berupa tumpukan-tumpukan data mentah. Tidak semua data mentah itu dipindahkan ke dalam laporan penelitian, melainkan perlu dipilih,
direduksi dan dianalisis berdasarkan tujuan penelitian. Jadi laporan lapangan sebagai bahan mentah, disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis,
ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan.
Teknik pengumpulan data mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data. Menurut
Creswell 1998: 121 “Prosedur pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdiri dari empat tipe dasar yaitu: Observasi, wawancara, dokumentasi, dan
audio visual”. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Karena keseluruhan teknik
ini diharapkan dapat melengkapi dalam memperoleh data yang diperlukan.
1. Observasi
Observasi adalah semua kegiatan yang diajukan untuk mengamati, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang
105 dicapai perubahan yang terjadi baik yang ditimbulkan oleh tindakan yang
terencana maupun akibat sampingan Kasbolah, 1998 1999: 91. Selanjutnya Marshall dalam Sugiyono 2005: 64 menyatakan bahwa “through
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Tujuan utama dari observasi adalah untuk memantau proses,
hasil, dan dampak perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang direncanakan.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan terhadap keseluruhan rangkaian penerapan nilai habituasi untuk menumbuhkan kesadaran hukum
siswa melalui pendidikan kewarganegaraan, untuk melihat proses, keadaan dan hasilnya, apakah terjadi perkembangan pembelajaran peserta didik. Dalam
kegiatan observasi ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipasi aktif Aktive Partisipation: means that the researcher generally does what others in
the setting do. Dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap Sugiyono, 2005: 66.
Disamping itu juga peneliti menggunakan obdervasi terbuka, yaitu menggunakan kertas kosong sebagai alat untuk mencatat kegiatan
pembelajaran, setiap langkah yang dilakuakan oleh guru dan siswanya. Wardani, et al, 2000: 3.24; Kasbolah, 19981999: 95.
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang akurat maka kegiatan observasi ini dilakukan berulangkali sampai dengan diperoleh semua
data yang diperlukan. Langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap yaitu: pertemeuan pendahuluan, pelaksanaan observasi, dan pertemuan balikan.
106 Pertemuan pendahuluan sering disebut sebagai pertemuan perencanaan
dilakuka sebelum observasi berlangsung dengan tujuan menyepakati hal-hal yang akan diamati dengan mitra peneliti. Pelaksanaan observasi dilakukan
setelah adanya kesepakatan dengan guru mitra sebelumnya terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan yang terfokus perolaku mengajar guru, perilaku
belajar siswa dan interaksi antara guru dan siswa. Diskusi atau pertemuan balikan dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.
Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan: 3.1. Langkah-langkah Observasi Sumber: Wardani, et al 2002: 2.20
2. Wawancara