106 Pertemuan pendahuluan sering disebut sebagai pertemuan perencanaan
dilakuka sebelum observasi berlangsung dengan tujuan menyepakati hal-hal yang akan diamati dengan mitra peneliti. Pelaksanaan observasi dilakukan
setelah adanya kesepakatan dengan guru mitra sebelumnya terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan yang terfokus perolaku mengajar guru, perilaku
belajar siswa dan interaksi antara guru dan siswa. Diskusi atau pertemuan balikan dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.
Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan: 3.1. Langkah-langkah Observasi Sumber: Wardani, et al 2002: 2.20
2. Wawancara
Menurut Arikunto 2002: 132 wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Nasution 1996: 69 mengatakan “observasi saja tidak memadai dalam melakukan penelitian, sebabnya observasi harus dilengkapi oleh wawancara.
Dengan melakukan wawancara peneliti dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden”.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan berbagai pihak diantaranya dengan kepala sekolah, guru mitra dan peserta
didik. Wawancara dengan kepala sekolah dilakukan untuk memperoleh
Pertemuan Perencanaan
Diskusi Balikan Pengamatan
107 gambaran tentang penerapan nilai-nilai habituasi melalui pendidikan
kewarganegaraan dan informasi awal tentang pembelajran pendidikan kewarganegaraan di sekolah yang dipimpinnya. Wawancara dilakukan dengan
guru mitra pendidikan kewarganegaraan sebagai mitra peneliti dimaksudkan untuk mendapat gambaran tentang pelakasanaan nilai-nilai habituasi melalui
pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan kesadaran hukum siswa dikelasnya. Di samping itu wawancara dialogis dengan guru mitra dalam
bentuk diskusi akan dilakukan untuk mengetahui dan mencari alternatif pemecahan masalah yang mungkin saja ditemukan ketika pelaksanaan tindakan
berlangsung. Sedang wawancara dengan siswa akan dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang penerapan nilai-nilai habituasi melalui
pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan kesadaran hukum siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan dengan acak yang kira-kira dapat
mewakili kelasnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumen-dokumen resmi yang dimiliki sekolah dan dari guru mitra
peneliti. Dokumen-dokumen resmi yang dimiliki sekolah antara lain: sejarah berdirinya sekolah, kepala-kepala sekolah yang pernah memimpin sekolah,
data jumlah guru staf tata usaha dan siswa, peraturan dan tata tertib sekolah. Sedangkan dokumen guru mitra peneliti antara lain Rencana Pelaksanaan
108 Pembelajaran RPP, buku teks yang digunakan, buku penunjang yang
digunakan, daftar absensi dan daftar nilai siswa dan lain-lain.
4. Studi Literatur