Konsep Penciptaan Epistemologi Filsafat Manusia Menurut Muhammadiyah

Ketiga, timbulnya sesuatu sebagai hasil dari perpaduan dan persesuaian antara tubuh antara ruh dan jasad. Sesuatu tersebut adalah kesadaran tentang ke-aku-an yang disebut jiwa atau nafs . 12 Secara fisik manusia dapat menyesuaikan dengan lingkungan untuk mempertahankan diri, berbeda jauh dengan makhluk lain yang ada dibumi. Secara rohani manusia memiliki daya olah fikir dan batin yang mampu menghasilkan kondisi mental dan kualitas manusia. Kondisi mental manusia sering dihubungkan dengan kejiwaan yang mengambarkan kualitas fikir manusia. Djarnawi menyatakan bahwa jiwa dalam bahasa Arab adalah an-nafs , walapun sering disamakan dengan nyawa atau manusia. Jiwa berarti keadaan mental atau rohani seseorang.

B. Epistemologi Filsafat Manusia Menurut Muhammadiyah

1. Konsep Penciptaan

Muhammadiyah mempunyai pemikiran bahwa alam dan segala isinya tidak terjadi secara kebetulan atau terjadi secara evolusi, tetapi terjadi dengan ijin Allah swt. Mereka tidak terbentuk oleh kebetulan- kebetulan yang acak dan di luar kesengajaan seperti yang dinyatakan dalam teori evolusi. Hal ini juga berlaku pada diri manusia, manusia tercipta dengan bukan dari evolusi dari seokor kera besar tetapi berasal dari keturunan Nabi Adam as. Jelasnya, pemikiran Muhammadiyah 12 Gunawan Budiyanto, Djarnawi Hadikusuma dan Muhammadiyah, Yogyakarta: Lembaga Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Suara Muhammadiyah, 2010, hlm. 71- 76. berkaitan dengan penciptaan manusia menganut paham kreasionis, tepatnya kreasionis-teistik. 13 Menurut pandangan kreasionis Muhammadiyah, kebenaran terjadinya penciptaan itu secara empiris dibuktikan dari lapisan Kambrium. Lapisan Kambrium adalah lapisan bumi tertua tempat ditemukannya fosil-fosil makhluk hidup yang diperkirakan berusia 500- 550 juta tahun. Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan itu adalah fosil siput, trilobita, bunga karang, cacing tanah, ubur-ubur, landak laut dan invertebrata kompleks lainnya. Catatan fosil-fosil itu menunjukkan bahwa semua makhluk hidup itu muncul secara bersamaan dan tiba-tiba, sehingga literatur geologi menyebut kejadian ajaib ini sebagai Ledakan Kambrium Cambrian Explosion . Catatan fosil yang demikian, sebagaimana dikatakan Harun Yahya, diakui Mark Czarnecki, seorang ahli paleontologi evolusionis penganut teori evolusi sebagai kendala utama dalam membuktikan teori evolusi, karena belum pernah mengungkapkan jejak- jejak jenis peralihan hipotesis Darwin. 14 Penciptaan manusia dari air dan tanah secara ilmiah dewasa ini terbukti dengan unsur-unsur yang membentuk tubuhnya. Diketahui bahwa kurang lebih 70 tubuh manusia terdiri dari air. Kemudian sepenggal tubuh manusia terdiri atas unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur 13 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan Untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.8Th ke- 98, 16-30 April 2013, hlm.19. 14 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan Untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.9Th ke- 98, 1-15 Mei 2013, hlm.19. segenggam tanah dari permukaan bumi yang subur. Unsur-unsur dan persentasenya yang disebutkan al-Bahi al-Khuliy adalah sebagai berikut: oksigen 63, karbon 20,20, hidrogen 9,90, nitrogen 2,50, kalsium 2,45, pospor 1,1, klor 0,16, fluoride 0,14, belerang 0,14, potasium 0,11, sodium 0,10, magnesium 0,07 zat besi 0,01, yodium, silikon, dan magnese 018. Materi ruh yang digunakan untuk menciptakan Adam di dalam kehidupan terbukti dengan adanya kenyataan bahwa manusia memiliki jiwa yang kompleks yang secara kualitas berbeda dari jiwa binatang. Hal ini berbeda jauh dari makhluk hidup yang secara biologis paling dekat dengan manusia. Apabila unsur-unsur yang membentuk tubuhnya adalah zat-zat itu, maka tentunya penciptaannya juga dari zat-zat itu. Penciptaan manusia melalui proses reproduksi setelah penciptaan manusia pertama sudah jelas bahwa unsur-unsur tersebut membentuk tubuhnya. Bagaimana dengan penciptaan manusia pertama yang sebelum diciptakan, ia diciptakan dari tanah dan air? Apakah sejak awal proses dimulainya penciptaan, telah digunakan seluruh unsur itu atau sebagiannya saja? Jawaban atas pertanyaan ini bisa merangkat dari al-Qur`an surat al- Hijr 15 ayat 28-29 yang menunjukkan adanya 4 tahapan dalam proses penciptaan yang telah disinggung di depan. Pada tahap pertama dari proses penciptaan manusia. Allah menciptakan bumi yang di dalamnya ada tanah. Penciptaan bumi ini sekaligus diciptakan “pohon kehidupan”. Menurut pandangan kreasionis, seperti diungkapkan John Dupre, ranting-ranting pohon itu selalu bergerak memisah, tidak pernah menyatu. Artinya nenek moyang spesies itu mengikuti jalur bergaris lurus dan semua perubahan evolusi sepanjang jalur ini terjadi dalam lineage, garis keturunan, yang terlacak. 15 Adanya penciptaan “pohon kehidupan” itulah dilakukan penciptaan manusia dari bahan-bahan itu melalui proses pemberian bentuk, penyempurnaan penciptaan dan peniupan ruh. Agus Haryo Sudarmojo dalam persoalan ini berpendapat, seorang kresionis muslim Indonesia berani menyatakan, bahwa proses itu dilakukan dengan memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam tabung biologis. 16 Kreasionis muslim yang lain tidak mengemukakan pernyataan penciptaan Adam melalui tabung biologis. Mereka membicarakan penciptaan manusia hanya menghubungkan dengan evolusinya tidak hanya dari homo-homo sebelum homo Sapien, tapi juga dari makhluk bersel satu yang menjadi awal mula kehidupan di bumi. Mereka mengemukakan pandangan yang berbeda-beda. Harun Yahya menolak terjadinya evolusi. 17 Sementara Jurnalis Udin menerima terjadinya evolusi. 18 Adapun Maurice 15 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadi yah “Manusia: Konsep Penciptaan Untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.9Th ke- 98, 1-15 Mei 2013, hlm.18-19. 16 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan untuk Memperoleh Kemul iaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.9Th ke- 98, 1-15 Mei 2013, hlm.19. Bandingkan dengan pengertian aliran kreasionisme dalam wadah monisme dalam Louis Leahy SJ, Filsafat Ketuhanan Kontemporer..., hlm. 203-208. 17 Majelis Tarjih dan T ajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.9Th ke- 98, 1-15 Mei 2013, hlm.18-19. 18 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.8Th ke- 98, 16-30 April 2013, hlm.18-19. Bucaille berpandangan mungkinnya terjadi evolusi kreatif dan tidak perlu mempertentangkan al-Qur`an dengan data paleontologi. Al-Qur`an memberikan pegangan untuk menentukan sikap dalam menghadapi kontestasi antara kreasionisme dan teori evolusi tentang penciptaan manusia ini. Kitab Suci menyebutkan bahwa manusia disebut sebagai basyar yang menunjukkan bahwa ia memiliki ciri khas berupa kulit tubuhnya kelihatan meskipun ada rambut atau bulu yang tumbuh di atasnya. Selain itu, al- Qur‟an juga menegaskan tentang kodrat-kodrat manusia, termasuk kodrat makhluk kebudayaan. Ini berarti yang disebut manusia itu adalah makhluk hidup bergerak yang secara fisik memiliki ciri khas sejak awal adanya di bumi dan mengembangkan kebudayaan, tidak peduli ia diciptakan melalui evolusi atau tidak. Sikap ini mungkin bisa mengakhiri perdebatan di kalangan muslim ketika membicarakan proses penciptaan manusia, ketika bukti-bukti empirik untuk mendukung kreasi onisme dan membatalkan teori evolusi belum “disepakati” kesahihannya. Walaupun sekarang sudah ditemukan bukti bahwa manusia mewarisi mitokondria mt DNA dari satu wanita yang sama, hal ini sesungguhnya membuktikan bahwa manusia merupakan keturunan dari satu wanita. 19 19 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 2”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.9Th ke- 98, 1-15 Mei 2013, hlm.18-19.

2. Penghayatan Mistik Menuju Manusia-Muslim