manusia dengan alam raya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhan. Pengalaman Muhammadiyah dengan
menggunakan kata hubungan tersebut lama-kelamaan terang benderang dan makin terungkap dengan jelas.
Hubungan antara
sesama manusia
dalam pandangan
Muhammadiyah terdapat
dalam pedoman
hidup Islami
warga Muhammadiyah, bagian kehidupan masyarakat, sebagai berikut:
“Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sesama seperti dengan tetangga maupun anggota
masyarakat lainnya masing-masing dengan memelihara hak dan kehormatan baik dengan sesama muslim maupun dengan non-
muslim, dalam hubungan ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40 rumah yang dikategorikan sebagai
tetangga yang harus dipelihara hak-haknya.
”
3
Hubungan antara manusia dengan sesamanya harus terjalin persaudaraan dan kebaikan yang tulus kepada tetangga, anggota masyarakat yang
lainnya bahkan kepada non-muslim. Islam membatasi kategori yang termasuk tetangga adalah empat puluh rumah, bukan berbatasan dengan
jarak rumah sampai beberapa kilometer saja.
2. Eksistensi Manusia: Penciptaan Adam. As sebagai Awal Manifestasi
Eksistensi Manusia
Adam sebagai manusia itu kemudian populer menjadi bapak manusia
abu al-basyar
atau manusia pertama yang diciptakan Tuhan. Mengenai penciptaan Adam dalam beberapa ayat dijelaskan bahwa
materinya secara umum bahwa ia diciptakan dari
at-turab
yang berarti
3
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010, hlm. 11.
tanah. Jenis tanah yang digunakan untuk menciptakannya adalah
ath-thin
tanah liat, tanpa disebutkan bagian dan sifatnya. Bagian dari
at-thin
yang digunakan, yakni
sulalah min thin
yang diterjemahkan dengan saripati dari tanah liat, dan sifat dari
thin
yang digunakan untuk menciptakannya.
At- thin al-lazib
yang diterjemahkan dengan tanah liat yang kenyal, keterangan sifat yang lain dari tanah liat yang digunakan untuk menciptakannya, yakni
shalshal min hama‟ yang diterjemahkan dengan tanah liat kering dari lumpur hitam. Manusia pertama diciptakan dengan adanya peniupan ruh
secara langsung ke dalam dirinya oleh Tuhan. Dengan demikian manusia pertama diciptakan dengan menggunakan bahan materi berupa tanah liat
dan bahan spirit dari „ruh‟ Allah. Proses penciptaannya manusia pertama tersebut melalui firman
kun
, jadilah, dan kemudian jadilah manusia pertama itu
fayakun
. Penggunaan
fi‟il mudlari‟, kata kerja menunjuk waktu sekarang dan akan datang
yakun
menunjukkan adanya proses dalam penciptaan itu. Sehingga proses penciptaan tersebut melalui 4 tahap
: pertama
, penciptaan bahan asal tanah liat kering dari lumpur hitam:
kedua,
pemberian bentuk;
ketiga,
penyempurnaan penciptaan;
keempat,
peniupan ruh.
4
Semua ayat mengenai penciptaan dan prosesnya ini menegaskan pandangan bahwa
manusia sebagai satu spesies diciptakan oleh Allah, sebagaimana spesies- spesies makhluk hidup yang lain dalam tatanan yang rumit.
4
Majel is Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Manusia: Konsep Penciptaan
untuk Memperoleh Kemuliaan Hidup 1”, Tafsir At-Tanwir, Suara Muhammadiyah, No.8Th ke- 98, 16-30 April 2013, hlm.19.
3. Hakikat Manusia