Aspek ini lebih melihat kekuasaan pada pihak yang memegang kekuasaan. Kekuasaan jabatan dimaksudkan apa bila seseorang memiliki kekuasaan karena
jabatan yang didudukinya tanpa memperhatikan kualitas pribadi dari oroang tersebut. Sedangkan kekuasaan pribadi dimaksudkan apabila sesorang memiliki
kekuasaan karena kulitas pribadi kharisma, kekayaan kecerdasan, status sosial yang tinggi, dsb yang dimilikinya.
5. Implisit – Eksplisit
Kekuasaan Implisit adalah pengaruh yang tidak dapat dilihat tatapi dapat dirasakan, sedangkan kekuasaan eksplisit adalah pengaruh yang secara jelas
dilihat dan dirasakan. 6.
Langsung – tidak langsung Kekuasaan langsung adalah penggunaan sumber-sumber untuk
mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik dengan melakukan hubungan secara langsung tanpa melalui perantara. Sedangkan kekuasaan tidak
langsung adalah penggunaan sumber-sumber untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik melalui perantara pihak lain yang dianggap memliki
pengaruh yang lebih besar.
13
Yang termasuk dalam kategori sumber kekuasaan ialah sarana paksaan fisik, kekayaan dan harta benda ekonomi, normatif, jabatan, keahlian, informasi,
6.2.3 Sumber Kekuasaan
13
Soemardji, Soelaiman. 1984, ”Cara -cara Pendekatan Terhadap Kekuasaan Sebagai Suatu Gejala Sosial”, Aneka Pemikiran tentang Kuasa dan Wibawa
, Sinar Harapan, Jakarta.
Universitas Sumatera utara
status sosial, popularitas pribadi, dan massa yang terorganisasi. Senjata tradisional, senjata konvensional, senjata modern, penjara, kerja paksa, teknologi,
dan aparat yang menggunakan senjata-senjata ini merupakan sejumlah contoh sarana paksaan fisik.
14
1. Rasa Takut
6.2.4 Usur-Unsur Saluran Kekuasaan
Kekuasaan yang dapat dijumpai pada interaksi soisial antara manusia maupun antara kelompok mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu sebagai
berikut.
Perasaan takut pada seseorang yang merupakan penguasa, misalnya menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang
ditakuti tadi. Rasa takut merupakaan perasaan negatif karena seseorang tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa. Orang yang mempunyai rasa takut
akan berbuat segala sesuatu yang sesuai dengan keinginan orang yang ditakutinya agar terhindar dari kesukaran-kesukaran yang akan menimpa dirinya, seandainya
ia tidak patuh. Rasa takut juga akan menyebabkan orang yang bersangkutan meniru tindakan-tindakan orang yang ditakuinya. Gejala ini yang dinamakan
matched dependent behavior ,
15
14
Kartodirdjo, Sartono. 1984, Kepemimpinan dalam Dimensi Sosial, LP3ES, Jakarta.
15
Soerjono Soekanto. 2006. SOSIOLOGI; Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 233.
yang tak mempunyai tujuan kongret bagi yang melakukannya. Rasa takut merupakan gejala universal yan terdapat di mana-mana
dan biasanya dipergunakan sebaik-baiknya dalam masyarakat pemerintahan otoriter.
Universitas Sumatera utara
2. Rasa Cinta
Rasa cinta menghasilkan perbuatan yang pada umumnya positif. Orang- orang lain bertindak sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa untuk
menyenangkan semua pihak. Artinya ada titik-titik pertemuan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Rasa cinta yang biasanya yang telah mendarah daging
internalized dalam diri seseorang atau sekelompok orang. Rasa cinta yang efisien seharusya dimulai dari pihak penguasa. Apabila ada suatu reaksi positif
dari masyarakat yang dikuasai, kekuasan akan dapat berjalan dengan baik dan teratur.
3. Kepercayaan
Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif. Misalnya, B sebagai orang yang dikuasai
mengadakan hubungan langsung denga A sebagai pemegang kekuasaan. B percaya sepenuhnya A kalau A akan selalu bertindak dan berlaku baik. Dengan
demikian, setiap keinginan A akan akan selalu dilaksanakan oleh B. Kemungkinan sekali bahwa B sama sekali tidak mengetahui kegunaan tindakan-
tindakannya itu. Akan tetapi, karena dia telah menaruh kepercayaan kepada si A, dia akan berbuat hal-hal yang sesuai dengan kemauan si A yang merupakan
penguasa agar A semakin mempercayai B. Pada contoh tersebut hubungan yang terjadi bersifat pribadi, tetapi mungkin saja hubungan demikian akan berkembang
di dalam suatu organisasi atau masyarakat secara luas. Soal kepercayaan memang sangat penting demi kelanggengan suatu kekuasaan.
Universitas Sumatera utara
4. Pemujaan
Sistem kepercayaan mungkin masih dapat disangkal oleh orang-orang lain. Akan tetapi, di dalam sistem pemujaan, seseorang atau sekelompok orang yang
memegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang-orang lain. Akibatnya adalah segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-tidaknya
dianggap benar. Keempat unsur tersebut merpakan sarana yang biasanya digunakan oleh
penguasa untuk dapat menjalankan kekuasaan yang ada di tangannya. Apabila seseorang hendak menjalankan kekuasaan, biasanya dilakukan secara langsung
tanpa perantara. Keadaan semacam itu umumnya dapat dijumpai pada masyarakat-masyarakat kecil dan bersahaja, di mana para warganya saling
mengenal dan belum dikenal adanya diferensiasi. Namun, di dalam masyarakat yan sudah rumit, hubungan antara penguasa dan yang dikuasai terpakasa
dilaksanakan secara tidak langsung. Misalnya di Indonesia, tak akan mungkin presiden setiap kali berhubungan langsung dengan rakyatnya yang berjuta-juta itu
dan tersebar tempat kediamannya.
16
Kedalaman pengaruh kekuasaan ialah seberapa dalam perilaku individu dipengaruhi oleh pemegang kekuasaan. Apakah mempengaruhi perilaku luar
ataukah sampai mempengaruhi perilaku dalam, seperti persepsi, orientasi, sikap dan cara berfikir? Pemegang kekuasaan dalam sistem politik otokrasi tradisional
6.2.5 Kedalaman Pengaruh Kekuasaan