21
F. Kerangka Teori dan Konsepsi
1. Kerangka Teori
Pada dasarnya
hukum adalah
sesuatu yang
abstrak, tetapi
dalam manifestasinya bisa terwujud konkrit. Hukum baru dapat dinilai baik jika akibat-
akibat yang dihasilkan dari penerapannya adalah kebaikan, kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan berkurangnya penderitaan.
15
Kontinuitas perkembangan ilmu hukum, selain bergantung pada metodologi, aktivitas penelitian dan imajinasi sosial juga sangat ditentukan oleh teori.
16
Menentukan suatu teori dalam penelitian adalah penting. Teori hukum sebagai suatu landasan, tugasnya adalah untuk : “menjelaskan nilai-nilai hukum dan postulat-
postulatnya hingga dasar-dasar filsafatnya yang paling dalam, sehingga penelitian ini tidak terlepas dari teori-teori ahli hukum yang paling dalam, sehingga penelitian ini
tidak terlepas dari teori-teori ahli hukum yang dibahas dalam bahasa dan sistem pemikiran para ahli hukum sendiri.”
17
Adapun teori yang digunakan sebagai pisau analisis adalah teori positivisme yang menyatakan bahwa perlu pemisahan secara tegas antara hukum dan moral
antara hukum yang berlaku dan hukum yang seharusnya. Teori positivisme mengidentikkan hukum dengan undang-undang, dan satu-satunya sumber hukum
adalah undang-undang.
15
Lili Rasjidi dan I.B. Wyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1993, hal.79.
16
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia UI Press, 1986, hal.6.
17
W.Friedmann, Teori dan Filsafat Umum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996, hal.2
Universitas Sumatera Utara
22
Telah disinggung sebelumnya bahwa penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan jual beli bangunan di atas tanah Hak Guna Bangunan yang haknya telah
berakhir diatas Hak Pengelolaan Nomor 1Petisah Tengah yang Dikelola Pemerintah Kota Medan yang tentunya berhubungan erat dengan hukum agraria.
2. Konsepsi
Kerangka konseptual pada hakekatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoritis yang seringkali bersifat
abstrak. Namun demikian suatu kerangka konseptual belaka, kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang
akan dapat menjadi pegangan konkrit dalam proses penelitian. Dengan demikian maka kecuali terdiri dari konsep-konsep, suatu kerangka konsepsional dapat pula
mencakup definisi-definisi operasional. Definisi merupakan keterangan mengenai maksud untuk memakai sebuah lambang secara khusus yaitu menyatakan apa arti dari
sebuah kata.
18
Konsepsi diartikan
sebagai “kata
yang menyatakan
abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional.
19
Konsepsi juga diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi sesuatu yang konkrit. Definisi operasional penting untuk menghindarkan perbedaan
pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai.
20
18
Soerjono Soekanto, Op.Cit., hal.132.
19
Samadi Surya Barata, MetodologiPenelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hal.28.
20
Tan Kamello, “Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dalam Perjanjian di Sumatera Utara”, Disertasi, PPSUSU, Medan, 2002, hal. 35.
Universitas Sumatera Utara
23
Dari uraian kerangka teori diatas, dalam penelitian akan dijelaskan beberapa konsep dasar atau istilah yang digunakan dalam penulisan tesis ini agar didalam
pelaksanaannya diperoleh hasil penilaian yang sesuai dengan tujuan yang akan ditentukan, antara lain :
a. Pelaksanaan Jual Beli adalah melakukan kegiatan menjual hak atas tanah agar pembeli dapat secara sah menguasai dan mempergunakannya.
b. Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30
tiga puluh tahun. Pasal 35 ayat 1 UUPA. Hak Guna Bangunan HGB dapat diperpanjang dengan jangka waktu paling
lama 20 duapuluh tahun atas permintaan dari pemegang hak dan dengan mengingat
keperluan serta
keadaan bangunan-bangunannya.
Subjek pemegang HGB adalah Warga Negara Indonesia atau badan hukum yang
didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. c. Hak Guna Bangunan yang haknya telah berakhir maksudnya hak guna
bangunan yang jangka waktunya berakhir yakni telah lebih dari 30 tiga puluh tahun dan tidak dilakukan perpanjangan atau pembaharuan terhadap
hak guna bangunan tersebut yang mengakibatkan tanahnya menjadi tanah negara dimana jika hak guna bangunan diatas tanah negara hapus dan tidak
diperpanjangdiperbaharui maka bekas pemegang hak guna bangunan wajib membongkar bangunan
dan benda-benda yang ada di atasnya
dan
Universitas Sumatera Utara
24
menyerahkan tanahnya kepada negara dalam keadaan kosong selambat- lambatnya dalam waktu satu tahun sejak hapusnya hak guna bangunan.
d. Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
e. Pemerintah Kota Medan adalah Walikota Medan dan perangkatnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.
G. Metode Penelitian
“Metodologi” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk
mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
21
1. Sifat Penelitian