51
dengan sewa, kerja sama pemanfaatan, pinjam pakai, bangun guna serah dan bangun serah guna.
C. Hubungan Penggunaan Hak Pengelolaan dan Hak Diatasnya
Dari Hak Pengelolaan dapat diterbitkan hak milik, hak guna bangunan dan hak pakai, yakni sejenis hak-hak yang tercantum dalam UUPA. Dengan demikian,
berarti hak-hak tersebut harus sama dengan hak-hak tanah yang diatur oleh UUPA, baik mengenai kelembagaannya, jangka waktu, right to use dan right to disposalnya.
Untuk mendapatkan hak-hak yang timbul dari hak pengelolaan itu, maka pemegang hak pengelolaan mengadakan suatu perjanjian dengan yang memohon hak tersebut
dan dalam perjanjian tersebut dibuatkanlah hak apa yang diberikan oleh pemegang hak pengelolaan, yaitu apakah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai.
Perjanjian tersebut disertai dengan gambar tanahnya yang bersangkutan untuk dikirimkan kepada kepala kantor pertanahan setempat.
Hak pengelolaan itu tidak mudah dipahami, bahkan dapat menimbulkan salah tafsir bila disandingkan dengan hak-hak atas tanah yang diatur dalam Pasal 16
UUPA. Permohonan hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai oleh pihak ketiga dilakukan dengan perantaraan rekomendasi pemegang hak pengelolaan. Jika di atas
tanah hak pengelolaan akan diberikan dengan sesuatu hak atas tanah, misalnya hak guna bangunan, maka tanah hak pengelolaan itu harus didaftarkan terlebih dahulu
oleh karena tanggal pendaftaran itu merupakan saat lahirterjadinya hak pengelolaaan. Dengan didaftarkannya hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di atas
hak pengelolaan, hubungan hukum antara pemegang hak pengelolaan dengan tanah
Universitas Sumatera Utara
52
hak pengelolaannya tidak menjadi hapus. Dalam hal hak guna bangunan atau hak pakai diberikan di atas hak pengelolaan untuk pembangunan dan pengembangan
wilayah industri atau pariwisata, dengan berakhirnya hak atas tanah itu, maka tanah tersebut kembali dalam penguasaan sepenuhnya pemegang hak pengelolaan.
Manakala hak tersebut telah berakhir, maka baik perpanjangannya maupun pemberian hak baru kepada pihak ketiga yang lain kembali ke prosedur melalui
pemegang hak pengelolaan tersebut.
33
Pemberian hak atas tanah di atas tanah hak pengelolaan kepada pihak ketiga dapat dilakukan menurut tata cara yang diatur oleh peraturan perundang-undangan
dibidang pertanahan dan mewajibkan adanya perjanjian tertulis antara pemegang hak pengelolaan dengan pihak ketiga sebagai dasar hubungan hukum antara kedua belah
pihak. Pihak ketiga harus memperoleh persetujuan dari pemegang hak pengelolaan yang dimuat dalam Perjanjian Penyerahan Penggunaan dan Pengurusan Hak Atas
Tanah, karena perjanjian itu merupakan alas hak pemberian hak guna bangunan di atas hak pengelolaan.
Hak pengelolaan merupakan fungsikewenangan publik sebagaimana hak menguasai negara, dan tidak tepat untuk disamakan dengan hak yang sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 16 UUPA karena hak atas tanah hanya menyangkut aspek keperdataan.
34
Menurut Pasal 4 ayat 2 Permenag No.9 tahun 1999, untuk
33
A.P. Parlindungan, Hak Pengeloaan Menurut Sistem UUPA, Bandung : Mandar Maju, 1989, hal.30-31
34
Maria S.W. Sumardjono, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, Yogyakarta : Kompas, 2007, hal. 204.
Universitas Sumatera Utara
53
memperoleh suatu hak atas tanah di atas tanah hak pengelolaan, pemohon harus memperoleh penunjukan berupa perizinan penggunaan tanah dari pemegang hak
pengelolaan.
D. Status Hak atas Tanah dan Bangunan Setelah Berakhirnya Jangka Waktu Hak Guna Bangunan