35
4.1. Data Demografik dan Karakteristik Subjek
Penelitian dilaksanakan di Pesantren Musthafawiyah Kecamatan Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
Populasi terjangkau berjumlah 82 siswa dengan rerata usia yg menderita konstipasi 13,6 tahun, usia rerata yang tidak menderita konstipasi 13,8 tahun. Berat
badan rerata anak yang menderita konstipasi 42,9 kg, rerata berat badan anak yang tidak menderita konstipasi 44,5 kg. Tinggi badan rerata anak yang menderita
konstipasi 144,3 cm, rerata tinggi badan anak yang tidak menderita konstipasi 148,8 cm. Indeks massa tubuh IMT rerata anak yang menderita konstipasi 20,3, rerata
IMT anak yang tidak menderita konstipasi 19,1. Karakteristik dasar subjek penelitian seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian n=82
Konstipasi Fungsional P
Ya Tidak
Usia tahun 13.6 0.63
13.8 0.41 .578
Berat Badan kg 42.9 8.52
44.5 8.33 .152
Tinggi badan cm 144.3 7.22
148.8 7.51 .210
Jenis kelamin, Prempuan
28 3.7 13 2.3
0.0001 Laki
– laki 11 1.8
45 4.3 0.0001
Indeks Masa Tubuh IMT 20.3 2.65
19.9 2.92 0.0001
Value in mean SD
Universitas Sumatera Utara
36
4.2. Hubungan IMT dengan Konstipasi Fungsional Sesuai BErdasarkan
Jenis Kelamin
Hubungan jenis kelamin dengan konstipasi fungsional terlihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Angka konstipasi dan tidak konstipasi pada status IMT sesuai dengan
jenis kelamin
Laki - laki Perempuan
P Konstipasi
Tidak konstipasi
P Konstipasi
Tidak konstipasi
n=2 n=25
n=30 n=25
Jumlah 2
25 30
25 Usia, tahun
rerata ± SD 13,60.23
13,80.34 .320
13,60.24 13,80.37
.289 Gizi lebih,
10 5
0.0001 18
8 0.0001
Gizi normal, 5
15 .179
6 30
.160 Gizi kurang,
2 .583
2.1 .374
Dari tabel di atas didapati hubungan bermakna anatar jenis kelamin dengan kejadian konstipasi fungsional.
Dari tabel di atas, dijumpai hubungan antara obesitas dengan konstipasi fungsional pada anak nilai p=0,0001.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB 5. PEMBAHASAN