8 Kekuasaan dalam Pemerintahan Desa, khususnya pada pemerintahan desa Kedai
Damar Pabatu kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Serdang Bedagai.
1.2. Perumusan Masalah
Lincoln dan Guba 1985 : 218 mendefinisikan masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda–tanda dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sebuah jawaban. Faktor yang berhubungan
tersebut mungkin berupa konsep, data empiris, pengalaman atau unsur lainnya. Maleong, 2006 : 93 .
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana relasi politik desa antara kepala desa, BPD dengan masyarakat
desa Kedai Damar Pabatu kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Serdang Bedagai ?
2. Bagaimana pola relasi kekuasaan pemerintahan desa Kedai Damar Pabatu
kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Serdang Bedagai dalam pelaksanaan alokasi dana desa ?
1.3. Tujuan Penelitian
Mengacu pada pernyataan M Iqbal Hasan 2002 : 44 bahwa tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang
diperoleh setelah penelitian selesai. Dengan demikian pada dasarnya tujuan
9 penelitian memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah
selesai penelitian. Berdasarkan adanya keinginan penulis untuk memperoleh data, guna menjawab pertanyaan - pertanyaan pada perumusan masalah penelitian ini,
maka tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui bagaimana relasi politik desa antara kepala desa, BPD dengan masyarakat desa Kedai Damar kecamatan Tebing Tinggi kabupaten
Serdang Bedagai. 2.
Untuk mengetahui bagaimana pola relasi kekuasaan pemerintahan desa Kedai Damar kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Serdang Bedagai dalam
pelaksanaan Alokasi Dana Desa.
1.4. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini diharapkan manfaat penelitian ini berupa:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan ilmiah yang berkaitan dengan sistem Pemerintahan Desa yang terdapat di negara kita, sehingga
dapat memberikan bahan pertimbangan bagi pihak – pihak yang berkompeten dalam menjalankan pemerintahan untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat desa dalam perencananan pembangunan.
1.4.2 Manfat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti berupa fakta – fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya kritis dan analisis peneliti
10 sehingga memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian tersebut. Dan
khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian – penelitian selanjutnya.
1.5. Definisi Konsep
Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata. Untuk memperoleh maksud dan pengertian mengenai konsep yang
digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi konsep – konsep yang digunakan. Pemberian batasan konsep ini diperlukan untuk menuntun peneliti
dalam menangani rangkaian proses penelitian bersangkutan serta dalam menginterpretasikan hasil penelitian Faisal, 2003 : 107 . Adapun konsep –
konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Relasi kekuasaan politik adalah adalah suatu hubungan antar dua individu atau lebih, atau antara individu dengan kelompok, mengunakan segala kemampuan
untuk mengendalikan tingkah laku orang lain, baik dengan jalan memberi perintah, maupun dengan mempergunakan alat dan cara yang tersedia dalam
melaksanakan kebijakkan – kebijakkan, siasat, kekuasaaan, kewenangan, pembagian atau alokasi, dalam membangun hubungan yang dinamis, mulai
dari hubungan yang bersifat kerja sama, kompetisi hingga muncul konflik. http:poq. oxfordjournals. Org cgi content summary 20173
2. Pemerintahan desa adalah lembaga perpanjangan pemerintah pusat memiliki
peran yang strategis dalam pengaturan masyarakat desakelurahan dan keberhasilan pembangunan nasional, atau merupakan penyelenggaraan urusan
11 oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
NKRI. 3.
Sentralisasi adalah sistem yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada pemerintah pusat. Seluruh wewenang, prakarsa, kebijakan,
keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaannya dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
4. Desentaralisasi desa adalah penyerahan wewenang pemerintahan kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI, mewujudkan pemerintahan desa yang mandiri dalam
menyampaikan aspirasi, tata pemerintahan desa yang relatif bebas dari campur tangan kekuatan – kekuatan pemerintahan pada hiearkhi otoritas diatas – desa,
yaitu pemerintahan kecamatan, pemerintahan kabupaten atau pemerintah pusat dalam mewujudkan efektifitas, efisiensi pemerintahan, demokratisasi serta
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan bagi publik. UU.No.32 Tahun 2004
12
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Relasi Kekuasaan
Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu tersimpul pengertian – pengertian kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan
terdapat disemua bidang kehidupan, kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah agar yang diperintah patuh dan juga untuk memberi keputusan –
keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengharuhi tindakan – tindakan pihak lain.
Hubungan kekuasaan merupakan suatu bentuk hubungan sosial yang menunjukkan hubungan yang tidak setara asymetric relationship , hal ini
disebabkan dalam kekuasaan terkandung unsur “pemimpin“ direction atau apa yang oleh Weber disebut “pengawas yang mengandung perintah“ imperative
control. Dalam hubungan dengan unsur inilah hubungan kekuasaan menunjukkan hubungan antara apa yang oleh Leon Daguit disebut “pemerintah” gouvernants
dan “yang diperintah” gouvernes . Poelinggomang, 2004 : 138 . Max Weber mengatakan, kekuasaan power adalah kesempatan
seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan – kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan –
tindakan perlawanan dari orang – orang atau golongan – golongan tertentu. Hak milik kebendaan dan kedudukan adalah sumber kekuasaan. Birokrasi juga
merupakan salah satu sumber kekuasaan, disamping kemampuan khusus dalam bidang ilmu – ilmu pengetahuan ataupun atas dasar peraturan – peraturan hukum