Relasi Kekuasaan KAJIAN PUSTAKA

12

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Relasi Kekuasaan

Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu tersimpul pengertian – pengertian kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan terdapat disemua bidang kehidupan, kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah agar yang diperintah patuh dan juga untuk memberi keputusan – keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengharuhi tindakan – tindakan pihak lain. Hubungan kekuasaan merupakan suatu bentuk hubungan sosial yang menunjukkan hubungan yang tidak setara asymetric relationship , hal ini disebabkan dalam kekuasaan terkandung unsur “pemimpin“ direction atau apa yang oleh Weber disebut “pengawas yang mengandung perintah“ imperative control. Dalam hubungan dengan unsur inilah hubungan kekuasaan menunjukkan hubungan antara apa yang oleh Leon Daguit disebut “pemerintah” gouvernants dan “yang diperintah” gouvernes . Poelinggomang, 2004 : 138 . Max Weber mengatakan, kekuasaan power adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan – kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan – tindakan perlawanan dari orang – orang atau golongan – golongan tertentu. Hak milik kebendaan dan kedudukan adalah sumber kekuasaan. Birokrasi juga merupakan salah satu sumber kekuasaan, disamping kemampuan khusus dalam bidang ilmu – ilmu pengetahuan ataupun atas dasar peraturan – peraturan hukum 13 yang tertentu. Jadi kekuasaan terdapat dimana – mana, dalam hubungan sosial maupun didalam organisasi – organisasi sosial. Soekanto, 2003 : 268 . Terkait dengan kekuasaan dalam pemerintahan desa, Max Weber dalam Jhonson, 1994 : 227 - 231 , membagi kekuasaan dalam tiga tipe, yaitu; a. Kekuasaan tradisional, yaitu kekuasaan yang bersumber dari tradisi masyarakat yang berbentuk kerajaan dimana status dan hak para pemimpin juga sangat ditentukan oleh adat kebiasaan. Tipe jenis ini melembaga dan diyakini memberi manfaat ketentraman pada warga. b. Kekuasaan kharismatik. Tipe yang keabsahannya berdasarkan pengakuan terhadap kualitas istimewa dan kesetiaan kepada individu tertentu serta komunitas bentukkannya, tipe ini di miliki oleh seseorang karena kharisma kepribadiannya. Kekuasaan tipe ini akan hilang atau berkurang apabila yang bersangkutan melakukan kesalahan fatal. Selain itu, juga dapat hilang apabila pandangan atau paham masyarakat berubah. c. Kekuasaan rasional – legal, yaitu kekuasaan yang berlandaskan sistem yang berlaku. Bahwa semua peraturan ditulis dengan jelas dan diundangkan dengan tegas serta batas wewenang para pejabat atau penguasa ditentukan oleh aturan main. Kepatuhan serta kesetian tidak ditujukan kepada pribadi pemimpin, melainkan kepada lembaga yang bersifat impersonal. Dalam masyarakat demokratis kedudukan wewenang berupa sistem birokrasi, dan ditetapkan untuk jangka waktu terbatas periode . Hal ini untuk mencegah peluang yang berkuasa menyalahgunakan kekuasaannya sekaligus menjamin kepentingan masyarakat atas kewenangan legal tersebut. 14 Ketiga tipe kekuasaan tersebut menurut Weber salah satunya terdapat di setiap masyarakat. Pemerintahan Desa dalam konteks ini memiliki kekuasaan paling dekat pada poin ketiga yaitu tipe rasional legal, tetapi dalam aplikasinya mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan konsep ideal Weber.

2.2 Tipe Kekuasaan Sosial

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Pemerintahan Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Berbasis Web

1 82 58

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

Pemetaan Perubahan Penutupan Lahan di Kecamatan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai

5 86 91

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Analisis Usaha Ternak Kambing Etawa (Studi Kasus : Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang)

7 110 61

Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan dalam Lembaga Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal)

2 22 167

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DI TINGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG).

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 p

0 0 28

Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 pages, 5 tables, 2 graphichs, 1 map, 23 books,

0 0 11