Tenaga Kesehatan Masukan input

56

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Masukan input

Terdapat beberapa aspek yang dikategorikan sebagai masukan input dalam pelaksanaan program diare di Puskesmas Medan Deli yaitu : tenaga kesehatan dan sarana kesehatan.

5.1.1 Tenaga Kesehatan

Agar program diare dapat berjalan secara optimal, peran dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan. Tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan program diare bukan hanya tanggung jawab petugas diare saja tetapi tenaga kesehatan lain juga ikut terlibat. Petugas diare tidak akan mampu mengatasi permasalahan diare tanpa adanya kerjasamakoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus diare, petugas diare berperan dalam melakukan penyuluhan dan membuat laporan rutin diare. Penyuluhan dilakukan di puskesmas maupun di luar puskesmas yaitu di posyandu melalui kader posyandu dan di sekolah. Petugas diare juga rutin membuat laporan diare dalam bentuk mingguan W2 dan bulanan LB yang selanjutnya akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Deli Serdang. Petugas penanggung jawab diare di Puskemas Pancur Batu baru menjabat dikarenakan petugas diare sebelumnya baru pensiun dan penanggungjawab diare tersebut memiliki tugas lain sebagai petugas laboratorium. Penanggung jawab Universitas Sumatera Utara diare cukup sibuk menangani pasien di bagian laboratorium sehingga tidak fokus pada pelaksanaan program diare. Di Puskesmas Pancur Batu dalam mewaspadai peningkatan kasus diare, penanggung jawab diare telah menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, tenaga Uks dan Surveilans epidemologi. Tenaga kesehatan lingkungan berperan dalam hal memantau sanitasi dasar masyarakat, seperti : Persediaan air bersih PAB, Jamban Keluarga JAGA, Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL dan tempat sampah. Apabila di masyarakat terjadi peningkatan kasus diare karena pengaruh lingkungan yang buruk, maka petugas diare bersama dengan tenaga kesehatan lingkungan segera turun ke masyarakat untuk melakukan tindakan penanggulangan Dalam pemberian pengobatan diare di masyarakat, tenaga kesehatan dibantu oleh peran dari kader-kader posyandu. Apabila terdapat balita yang sakit diare di posyandu, maka kader segera memberikan oralit. Kader posyandu juga mengajari ibu balita tentang pertolongan pertama saat anak diare yaitu dengan membuat larutan gula garam untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam menangani balita yang sakit diare di posyandu dinilai sudah baik. Dari hasil wawancara dengan kader diketahui bahwa pelatihan diare secara khusus belum pernah dilakukan, namun tenaga kesehatan selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kader sebelum pelaksanaan posyandu. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Sarana Kesehatan