Sarana Kesehatan Masukan input

5.1.2 Sarana Kesehatan

Sarana adalah seluruh bahan, peralatan, serta fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan suatu program. Dalam mendukung pelaksanaan program diare di puskesmas sarana yang dibutuhkan adalah logistik, pojok oralit, peralatan kesehatan dan media penyuluhan. Hasil penelitian Dwi 2013 menyatakan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan perilaku hidup sehat. Dalam pengendalian penyakit diare, Logistik yang dibutuhkan adalah oralit, tablet zinc dan obat paket KLB Diare. Kemasan obat yang disediakan adalah oralit 200 ml, tablet zinc 20 mg, untuk obat paket KLB Diare adalah oralit, Ringer Laktat 500 ml, giving set dan wing needle ukuran anak dan dewasa, I.V. catheter dengan ukuran sesuai kebutuhan dan Tetrasiklin 500 mg Kemenkes RI, 2011. Logistik yang ada di Puskesmas Pancur Batu cukup tersedia, walaupun ada logistik yang tidak tersedia. Adapun logistik yang sudah tersedia yaitu obat- obatan seperti oralit 200 ml, Ringer Laktat 500 ml, dan Tetrasiklin 500 mg. Sedangkan logistik yang tidak tersedia yaitu tablet Zinc 20 mg. Pemberian tablet zinc penting diberikan segera setelah anak mengalami diare. Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya Kemenkes RI, 2011 Universitas Sumatera Utara MTBS Manajemen Terpadu Balita Sakit merupakan intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh Infeksi Pernapasan Akut ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, dan yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut. Langkah pendekatan MTBS adalah dengan menggunakan algoritma sederhana yang digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah kesakitan pada balita. Keberhasilan penerapan MTBS berkaitan dengan adanya monitoring pasca pelatihan, bimbingan teknis bagi perawat dan bidan, kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan MTBS termasuk kecukupan obat-obatan. Berdasarkan hasil wawancara di Puskesmas Pancur Batu, Sarana kesehatan yang mendukung dalam pelaksanaan program diare adalah ruangan MTBS, sehingga penanganan balita sakit tidak digabungkan dengan pasien lainnya di ruangan poli umum. Tenaga kesehatan sudah dilatih dalam tatalaksana kasus balita sakit dengan pendekatan MTBS. Penyuluhan yang dilakukan membutuhkan adanya media promosi kesehatan. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika TV, Radio, komputer, dll dan media luar ruang. Sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan Notoatmodjo, 2010. Media penyuluhan yang ada di Puskesmas Pancur Batu yaitu berupa poster yang diletakkan di ruangan tunggu pasien, pasien yang menunggu giliran Universitas Sumatera Utara pengobatan dapat dengan mudah membaca informasi dan penanganannya, namun poster diare tidak ada di puskesmas Pancur Batu. Pemberian konseling kepada penderita diare di puskesmas tenaga kesehatan tidak ada menggunakan media penyuluhan apapun. Konseling hanya dilakukan dengan komunikasi dua arah saja yaitu antara tenaga kesehatan dan pasien.

5.2 Proses process