volatilisasi amonia 12,5 dan akumulasi di sedimen dasar 22,6 Gross dkk., 2000.
Nitrogen akan mengalami transformasi di dalam siklus nitrogen. Transformasi nitrogen ini melibatkan mikroorganisme. Transformasi nitrogen
tersebut adalah sebagai berikut: 1. Nitrifikasi, yaitu oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat. Nitrifikasi berjalan
secara optimum pada pH 8. Bakteri nitrifikasi bersifat mesofilik dan menyukai suhu 30ºC.
2. Denitrifikasi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit NO
2
¯ , dinitrogen oksida N
2
O, dan molekul nitrogen N
2
. Proses ini melibatkan bakteri dan jamur Ida, 2009.
G. Amonia
Amonia NH
3 +
yang terkandung dalam suatu perairan merupakan salah satu hasil dari proses penguraian bahan organik. Amonia biasanya timbul akibat kotoran
organisme dan aktivitas jasad renik dalam proses dekomposisi bahan organik yang kaya akan nitrogen. Tingginya kadar amonia biasanya diikuti naiknya kadar nitrit
Boyd, 1981. Amonia bebas yang tidak terionisasi bersifat toksik terhadap biota dan toksisitas tersebut akan meningkat jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut.
Ikan tidak dapat bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan dapat menyebabkan
sufokasi kematian secara perlahan karena lemas Effendi, 2003. 2000.
Nitrogen a a
k kan mengalami transformasi
d d
i i
dalam siklus nitrogen Transforma
a si
si nitrogen ini me m
li i
ba ba
tk tk
an an
m m
ikro ro
organisme. T T
ra ra
nsformasi nitrogen terseb
b u
ut adalah seba ba
ga a
i be b
rikut: t
1 1. Nitrifi
fi ka
ka si
si, , yaitu ok
ok si
si d
da si
amoni a
menjad i
ni ni
tr tr
it it
dan nit it
ra ra
t. t.
N N
itrifika a
si s
berjalan se
se ca
ca ra
ra optim
im um
p ada pH 8. Bakt
er i nitrifikasi be
rs ifat
t m m
esof of
ilik ik
d d
an an
men nyu
y ka
su suhu 3
3 0ºC.
2. 2.
Den enit
ri fikasi, yaitu re
du ksi nitr
at menjadi nitrit NO
2
¯ , d
d in
in itro
o ge
ge n
n ok
o sid
d N
N
2
O, dan molekul nitrog en
N
2
. Pro
ses in
i melibatk an
bakteri d
dan jam am
ur Id
Id a
a 2
20 09.
G. Am Amo
on ia
Amonia NH
3 +
yang terka and
ndun n
g g
d dalam suatu perairan merupakan sal
l ah
ah s s
a atu
ha ha
si si
l l
dari proses penguraian bahan organik. Amonia biasanya timbul a a
ki ki
ba bat
t ko
ko to
toran or
or ga
g ni
i sm
m e
e da
da n
n ak
ak ti
ti vi
vi ta
ta s
s ja
jasa d
d re
reni ni
k k da
da la
lam m
pr proses
s d
d ek
ek om
om po
po si
si si
si b
b ah
ah a
an org rgan
an ik
ik yang kaya
ya aka
k n
i ni
tr og
og en
en. Tingginya ka
k dar amon
onia biasanya di
di ik
ik ut
i i na
ik ikny
ny a
a k
kadar nitri Boyd, 1981. Amonia bebas y
y an
g tidak t terionisasi bersifat toksik terhadap biot
dan toksisitas tersebut akan men in
i gkat jika
a terjadi penurunan kadar oksigen terlarut Ikan tidak dapat bertoleransi terhad
dap a
kad adar amonia bebas yang terlalu tinggi karen
dapat mengganggu proses pengikatan n
oksigen oleh darah dan dapat menyebabkan
Keberadaan amonia mempengaruhi pertumbuhan karena mereduksi masukan oksigen akibat rusaknya insang, menambah energi untuk detoksifikasi,
menggangu osmeregulasi dan mengakibatkan kerusakan fisik pada jaringan Boyd, 1990. Puncak ekskresi amonia pada ikan berukuran 4-20 g berlangsung
pada waktu 4-6 jam setelah pemberian pakan dimulai sampai 6-10 jam setelah periode pemberian pakan berakhir Merino dkk., 2007. Potensi pasokan amonia
ke dalam air budidaya ikan adalah sebesar 75 dari kadar nitrogen dalam pakan. Sebanyak 70-80 nitrogen dalam pakan diubah menjadi amonia oleh ekskresi
langsung maupun melalui mineralisasi oleh bakteri Wyk dan Avnimelech, 2007. Amonia yang dikeluarkan oleh ikan di dalam air akan membentuk
kesetimbangan dengan ion ammonium. Amonia dalam bentuk ion ammonium akan mengalami proses nitrifikasi oleh bakteri kemoautotrof menjadi nitrit dan
selanjutnya menjadi nitrat. Namun demikian dengan adanya bahan organik, proses mikrobial yang berlangsung didominasi oleh bakteri heterotrofik yang lebih cepat
menyerap ammonium menjadi biomasa bakteri. Bakteri ini bisa menyerap sampai 50 dari jumlah ammonium terlarut dalam air Montoya dan Velasco, 2000.
H. Nitrit