Pengembangan Hipotesis LANDASAN TEORI

commit to user 23 pengembangan yang luas, tetapi juga mempunyai pilihan yang terbaik untuk melaksanakan proyek baru. IOS adalah set kesempatan investasi yang merupakan pilihan investasi dimasa yang akan datang dan mencerminkan adanya pertumbuhan aktiva dan ekuitas Tjandra, 2005. Gaver dalam Budiarsi 2007, menyatakan bahwa peluang-peluang pertumbuhan bukan semata-mata diwujudkan dalam proyek baru yang didukung oleh penelitian dan aktivitas pengembangan yang luas, tetapi juga mempunyai pilihan yang berlebih untuk melaksanakan proyek baru. Kemampuan yang berlebih ini bersifat tidak diamati unobservable. Semakin banyak proksi IOS yang menentukan kelompok atau karakteristik perusahaan, semakin mengurangi kesalahan dalam penentuan klasifikasi tingkat kesalahan pertumbuhan perusahaan.

B. Pengembangan Hipotesis

1. Profitabilitas Hermi 2004 dalam Suharli 2005 mengungkapkan laba diperoleh dari selisih antara aset yang masuk pendapatan dan keuntungan dan aset yang keluar beban dan kerugian. Laba perusahaan tersebut dapat ditahan sebagai laba ditahan dan dapat dibagi sebagai dividen. Dugaan penelitian ini adalah semakin tinggi profitabilitas maka semakin besar jumlah dividen yang dibagikan. Penelitian ini hendak menguji dugaan bahwa profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh terhadap kebijakan jumlah dividen. Tingkat commit to user 24 profitabilitas mempengaruhi dividen secara positif diungkapkan oleh Wirjolukito et al. 2003, dan Suharli dan Oktorina 2005, dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayar dividen, namun tidak satupun penelitian tersebut menggunakan ROE sebagai proksi profitabilitas, dalam penelitian ini menggunakan proksi ROE sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Pertimbangan utama karena ROE merupakan turunan dari ROI. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi maka jumlah dividen tunai yang dibayarkan semakinbesar. H1 : Profitabilitas secara signifikan mempengaruhi dividen tunai perusahaan; 2. Likuiditas Likuiditas Riyanto, 1995 adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran alat likuid yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suharli 2007 meneliti likuiditas sebagai variabel moderator atau variabel penguat dalam pengaruh dividen kas dan diukur dari Curent Ratio CR. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai. Hasil penelitian Juma’h 2008 juga commit to user 25 menemukan bahwa likuiditas mempengaruhi cash dividen secara signifikan. Hanya perusahaan yang memiliki likuiditas baik yang akan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Dengan demikian hipotesa yang dapat dirumuskan: H2 : Likuiditas secara signifikan mempengaruhi dividen tunai; 3. Investment Opportunity Set IOS Penelitian Wirjolukito et al. 2003 mengukur pemanfaatan kesempatan investasi diukur dengan peningkatan aktiva tetap bersih. Hal ini sesuai dengan format laporan arus kas statement of cash flow yang mengukur investasi dari aktiva tetap berwujud dan investasi jangka panjang Suharli, 2005. Hasil penelitian Wirjolukito et al. 2003 menemukan hubungan parameter estimasi dan arah variabel peluang investasi kepada kebijakan dividen bernilai positif. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan di Indonesia dan beberapa negara yang menjadi sampel di dalam penelitian tentang dividen cenderung menggunakan kebijakan dividen untuk memberikan sinyal atas arus kas di masa yang akan datang dan menggunakan arus kas tersebut untuk mendanai investasi yang menguntungkan di masa yang akan datang. Menurut Jensen 1986 dalam Merdiana 2009, manajer cenderung untuk menginvestasikan arus kas bebas ke dalam peluang investasi dan memperbesar ukuran perusahaan meskipun tidak menguntungkan. Sedangkan menurut Suharli 2007, perusahaan dengan tingkat commit to user 26 pertumbuhan tinggi berarti memiliki banyak kesempatan investasi, dana yang seharusnya dapat dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham akan digunakan untuk pembelian investasi yang menguntungkan bahkan untuk mengatasi masalah underinvestment. Investment Opportunity Set IOS adalah set peluang investasi yang berfungsi sebagai prediktor pertumbuhan perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver 1993 dalam Budiarsi 2007, IOS merupakan variabel yang bersifat tidak dapat diobsevasi, disebabkan oleh sifat yang tidak dapat diobservasi, maka IOS memerlukan sebuah proksi. Penelitian ini menggunakan proksi price-based yaitu Market to book value of equity yang diberi simbol MVEBVE. Oleh karena itu, hipotesis kedua penelitian ini adalah: H3 : Kesempatan investasi mempengaruhi secara signifikan terhadap kebijakan dividen tunai;

C. Kerangka Pemikiran