Kebijakan Dividen Tinjauan Teoritis 1. Definisi dan Jenis-Jenis Dividen

commit to user 12 e Dividen Saham Stock Devidend Merupakan pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya. Dividen saham kurang lebih merupakan penyusunan kembali modal perusahaan rekapitalisasi, sedangkan proporsi kepemilikan tidak mengalami perubahaan.

2. Kebijakan Dividen

Hidayati 2006, kebijakan dividen devidend policy adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali reinvesment atau ditahan retained didalam perusahaan. Dari pengertian tersebut, kebijakan dividen didasarkan pada rentang pertimbangan atau kepentingan pemegang saham di satu sisi dan kepentingan perusahan disisi lain. Merdiana 2009 dalam kebijakan dividen, kebijaksanaan perusahaan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham membawa arti dalam dua hal: a. Dana yang dibagikan kepada para pemegang saham. Hal ini ditunjukkan oleh pembayaran kepada para pemegang saham. b. Dana untuk membelanjai kebutuhan perkembangan usaha. Hal ini tercermin dalam rencana pada pos laba yang ditahan. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri 2002 dalam Merdiana 2009 kebanyakan investor mengharapkan diperolehnya hasil pembelian saham commit to user 13 dari dua hal yaitu kenaikan modal dan dividen. Oleh karena itu adanya kenaikan modal dan dividen yang diharapkan para investor dari hasil pembelian saham dapat mempengaruhi nilai perusahaan dengan dividen atau devidend payout ratio. Apabila politik dividen dapat mempengaruhi nilai perusahaan berarti juga dapat mempengaruhi biaya kapital. Dalam kebijaksanaan dividen perlu diperhatikan harapan hasil dari para investor, akan tetapi juga harus dipertimbangkan adanya kebutuhan dana untuk membelanjai rencana-rencana investasi demi perkembangan perusahaan. Dengan membayarkan dividen kepada para pemegang saham tentu saja akan menaikan nilai perusahaan. Adapun tujuan dari pembagian dividen adalah sebagai berikut: a untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham, karena tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham. b untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor. c sebagian investor memandang bahwa resiko dividen adalah lebih rendah dibanding resiko capital gain. d untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi. commit to user 14 e dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham. Menurut Kolb 1983 dalam Utami 2003, kebijakan dividen penting karena dua alasan yaitu : a pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham. b laba yang ditahan retained earning biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan. Kedua alasan tersebut merupakan dua sisi kepentingan yang sedikit kontroversial. Agar kedua kepentingan tersebut dapat terpenuhi, secara optimal manajemen perusahaan seharusnya memutuskan secara hati-hati dan teliti terhadap kebijakan dividen yang akan dipilih. Brigham 2001 menyebutkan beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan. Sehingga dapat dijadikan pemahaman mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan dividen tertentu. Teori –teori tersebut adalah sebagai berikut: a Devidend Irrelevance Theory Teori yang dianjurkan oleh Madigliani-Miller MM ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap harga saham maupun biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarya tidak relevan. b Bird-In-The-Hand Theory commit to user 15 Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Linther yang menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika Devidend Payout Ratio DPR rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen daripada capital gains. c Tax Preference Theory Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Kebijakan dan keputusan dividen pada hakekatnya akan menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang ditahan sebagai retained earning Sarnat,1990 dalam Merdiana, 2009. Perbandingan antara dividen dan keuntungan merupakan rasio pembayaran dividen Devidend Payout Ratio atau persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash devidend. Semakin tinggi tingkat dividen yang akan dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan retained earning. Dalam keputusan pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Laba yang diperoleh perusahaan pada umumnya tidak dibagikan seluruhnya sebagai dividen karena sebagian disisihkan untuk diinvestasikan kembali atau sebagian ditahan dalam retained earning. Besar kecilnya dividen yang di bayarkan kepada pemegang saham commit to user 16 tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan ada beberapa macam, yaitu Van Horne, 1986 dalam Hidayati, 2006: a Kebijakan dividen yang stabil Artinya jumlah dividen per lembar saham DPS yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun laba per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen tersebut antara lain karena, a akan memberikan kesan kepada para pemodal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang dan b adanya golongan pemodal tertentu yang menginginkan kepastian dividen yang akan dibayarkan. b Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal ditambah dividen ekstra. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya, dan jika terjadi peningkatan laba secara drastis atau keadaan keuangan yang lebih baik maka jumlah tersebut ditambah lagi dengan dividen ekstra. c Kebijakan dividen yang konstan. Berarti jumlah dividen per lembar saham yang di bayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya. Hal ini berarti dividen dianggap commit to user 17 mempunyai isi informasi sebagai indikator prospek perusahaan membaik atau memburuk, maka perubahan kebijakan dividen akan meningkatkan atau menurunkan harga saham hanya apabila hal tersebut ditafsirkan sebagai terjadinya perubahan prospek perusahaan. d Kebijakan dividen yang fleksibel Kebijakan dividen yang fleksibel berari besarnya dividen per lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan kebijakan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Dividen