commit to user 109
Tabel 9. Deskripsi Gain Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keseluruhan Kelompok Pelatihan Interval Anaerob Rasio Waktu Kerja-Istirahat.
Power otot lengan Pelatihan
interval anaerob
Baik b1
Kurang b2
Total marginal Rasio 1:3
a1
6 6.41
8.41 1.07
6 8.22
18.55 1.37 12
14.63 26.96
2.44
Rasio 1:5 a2
6 13.43
38.62 2.24
6 8.11
13.65 1.35 12
21.54 52.27
3.59
Rasio 1:7 a3
6 9.65
21.85 1.61
6 6.16
9.09 1.03 12
15.81 30.94
2.64
Statistik
N ∑X
∑X
2
X
N ∑X
∑X
2
X
N ∑X
∑X
2
X Total
marginal
18 29.49
68.88 4.92 18
22.49 41.29
3.75 36 51.98
110.17 8.67
B. Pengujian Prasyarat Analisis Variansi
Analisis variansi pada dasarnya adalah uji beda rerata, sehingga mensyaratkan normalitas populasi dipenuhi, demikian juga dengan homogenitas
variansi populasi yang merupakan persyaratan terakhir yang harus dipenuhi, sebab di dalam analisis variansi dihitung variansi gabungan pooled variance dari
variansi-variansi kelompok. 1. Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors. dimana hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
commit to user 110
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Populasi
Sel penelitian
N ∑
Mean Standart
deviasi sd
Lo
Lt
α=0.05
Kesimpulan a
1
b
1
6 6.41
1.07 0.56
0.1151 0.319
Berdisribusi normal
a
1
b
2
6 8.22
1.37 1.21
0.2538 0.319
Berdisribusi normal
a
2
b
1
6 13.43 2.24 1.31
0.1998 0.319
Berdisribusi normal
a
2
b
2
6 8.11
1.35 0.73
0.1844 0.319
Berdisribusi normal
a
3
b
1
6 9.65
1.61 1.12
0.2065 0.319
Berdisribusi normal
a
3
b
2
6 6.16
1.03 0.74
0.1736 0.319
Berdisribusi normal
Berdasarkan tabel tersebut diatas. dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji normalitas dengan metode Lilliefors untuk setiap sel dengan ukuran sampel n
6 orang. dengan tingkat signifikansi α = 0.05 diperoleh Lt sebesar 0.319 ;
ternyata seluruh Lo lebih kecil dari Lt. Dengan demikian semua kelompok sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Variansi Populasi Uji homogenitas yang digunakan dikenal dengan uji Bartlett. dimana hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi
Sampel dk
1dk s
i 2
log s
i 2
dk log s
i 2
2 2
0.955
1 5
0.2 0.31
-0.51 -2.55
2 5
0.2 1.46
0.16 0.80
3 5
0.2 1.71
0.23 1.15
4 5
0.2 0.54
-0.27 -1.35
5 5
0.2 1.26
0.10 0.50
6 5
0.2 0.55
-0.26 -1.30
Jumlah 30
1.2 -2.75
5.64 11.1
commit to user 111
Berdasarkan tabel tersebut diatas. dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji Bartlett, menunjukkan bahwa variansi-variansi dari ke 6 populasi tersebut sama
homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Pembuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah di kemukakan pada Bab II. dilakukan dengan Analisis variansi dua jalan dengan semua persyaratan
analisis variansi telah terpenuhi. Hasil analisis variansi dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 12. Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sumber
JK dk
RK F
obs
F
α
P Rasio waktu kerja-istiahat a
2,28 2
1,14 1,18
3.32 0.05
Power otot lengan b 1,36
1 1,36
1,40 4.17
0.05 Interaksi ab
2,29 2
1,15 1,19
3.32 0.05
Galat G 29,19
30 0,97
- -
- Total
35,12 35
- -
- -
Berdasarkan tabel analisis variansi diatas dapat dibuktikan bahwa :
1. Hipotesis Pertama Ada perbedaan pengaruh antara pelatihan interval anaerob rasio waktu kerja -
istirahat 1:3. 1:5 dan 1:7 terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya
bebas, ditolak. Pembuktian ini berdasarkan analisis variansi yang telah dilakukan
dimana F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
F
obs
= 1.18 F
α
= 3.32, ini berarti hipotesia nol H
oA
diterima dan hipotesis alternatif H
iA
ditolak. Dengan demikian, tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan atara pelatihan interval anaerob
rasio waktu kerja-istirahat 1:3, 1:5 dan 1:7 terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
commit to user 112
2. Hipotesis kedua Ada perbedaan peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas antara
perenang yang memiliki power otot lengan baik dan kurang, ditolak.
Pembuktian ini berdasarkan analisis variansi yang telah dilakukan dimana F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
F
obs
= 1.40 F
α
= 4.17, ini berarti hipotesia nol H
oB
diterima dan hipotesis alternatif H
iB
ditolak. Dengan demikian, tidak ada perbedaan peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas yang signifikan
antara perenang yang memiliki power otot lengan baik dan kurang
.
3. Hipotesis ketiga Ada pengaruh interaksi antara pelatihan interval anaerob rasio waktu kerja –
istirahat dan power otot lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter
gaya bebas, ditolak. Pembuktian ini berdasarkan analisis variansi yang telah
dilakukan dimana F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
F
obs
= 1.19 F
α
= 3.32, ini berarti hipotesia nol H
oAB
diterima dan hipotesis alternatif H
iAB
ditolak. Dengan demikian, tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara
pelatihan interval anerob rasio waktu kerja-istirahat dan power otot lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
commit to user 113
D. Pembahasan Hasil Penelitian