commit to user 113
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis variansi telah teruji bahwa : 1. Hipotesis pertama yang diajukan tidak dapat diterima, ini berarti bahwa tidak
ada perbedaan pengaruh yang signifikan atara pelatihan interval anaerob rasio waktu kerja-istirahat 1:3, 1:5 dan 1:7 terhadap peningkatan kecepatan renang
50 meter gaya bebas. Perlakuan treatment dalam kasus ini ada 3 buah, maka masing-
masing kelompok sampel diberi perlakuan yang berbeda dengan program pelatihan yang sama, dengan harapan akan adanya perbedaan pengaruh yang
signifikan diantara perlakuan yang diberikan, ternyata hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan atara
pelatihan interval anaerob rasio waktu kerja-istirahat, hal ini disebabkan oleh proses adaptasi yang tidak sempurna. Pelatihan merupakan sebuah proses yang
terorganisir dimana tubuh dan pikiran terpapar secara terus menerus dengan stressor penyebab stress dengan volume kuantitas dan intensitas pelatihan
yang bevariasi. Kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan beban kerja yang dibebankan oleh pelatihan dan persaingan sama pentingnya
dengan kemampuan suatu spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tinggal- tidak ada adaptasi, tidak ada kelangsungan hidup.
Bompa, Tudor O., and Haff, G Gregory, 2009 : 8. Perlakuan pelatihan yang diberikan
berupa rasio waktu kerja istirahat pelatihan interval anaerob 1:3, 1:5 dan 1:7 terhadap masing-masing kelompok ternyata memberikan beban yang
berlebihan, sehingga mengakibatkan ketidak mampuan untuk beradaptasi.
commit to user 114
Ketidakmampuan untuk beradaptasi terus-menerus dengan beban latihan yang bervariasi
dan stressor
yang berterkaitan
dengan pelatihan
akan mengakibatkan tingkat kelelahan kritis, overreach, atau bahkan overtraining.
Dalam situasi seperti ini, perenang tidak akan mampu mencapai sasaran pelatihan.
Rasio waktu kerja-istirahat pelatihan interval anaerob yang diterapkan mengindikasikan bahwa beban pelatihan itu terlalu berat bagi perenang, hal ini
teridentifikasi dengan adanya beberapa perenang mengalami penurunan performa dalam setiap repetisi dan set pelatihan. Jika rangsangan pelatihan
berlebihan, atlet tidak akan mampu beradaptasi dan maladaptasi akan terjadi. Beban pelatihan yang berlebihan ini diakibatkan oleh rasio waktu kerja-
istirahat yang diterapkan tidak sesuai dengan keadaan sampel dimana mereka adalah mahasiswa Fik Unimed yang memiliki banyak aktivitas lain diluar,
sehingga sangat mempengaruhi kegiatan pelatihan dan hal ini juga berpengaruh negatif terhadap hasil akhir penelitian. Faktor-faktor lain yang
sama sekali tidak terkontrol, juga mempengaruhi pelatihan separti tingkat asupan gizi para perenang makanan, waktu istirahat, kedisiplinan, motivasi
yang berbeda-beda dalam keseriusan melaksanakan pelatihan dan kurangnya rasa tanggungjawab terhadap beban pelatihan yang diberikan.
2. Hipotesis kedua ditolak, ini berarti bahwa tidak ada perbedaan peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas yang signifikan antara perenang yang
memiliki power otot lengan baik dan kurang.
commit to user 115
Hasil penelitian ini mengindikasikan, ternyata dalam memperoleh kecepatan renang 50 meter gaya bebas, kontribusi komponen kondisi fisik
power otot lengan tidak mutlak, sebab masih ada komponen kondisi fisik lain yang mendukung seperti daya tahan otot, koordinasi dan kelentukan serta harus
di ingat bahwa gerakan yang cepat dan kuat tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama, hal ini hanya mampu dilakukan dalam beberapa detik
saja, oleh karena itu kecepatan juga ditentukan oleh faktor kapasitas anaerob. Dalam penelitian ini sampel mampu mempertahankan power otot lengan dalam
berenang cepat hanya mencapai 15-30 meter, selebihnya telah menggunakan daya tahan otot untuk menyelesaikan renangannya. Dalam olahraga renang
kecepatan merupakan hal yang sangat esensial, namun dalam memperoleh kecepatan maksimal banyak faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga
kecepatan itu sangat sulit diperoleh. Ada 6 faktor yang mempengaruhi kecepatan, yaitu ; keturunan heredity, waktu reaksi, kemampuan untuk
mengatasi tahanan resistance eksternal, teknik, konsentrasi dan semangat
serta elastisitas otot. Bompa, Tudor O, 1999 : 368. Ternyata faktor-faktor
yang mempengaruhi tersebut terdapat pada sempel penelitian seperti faktor keturunan, sampel berasal dari daerah tempat tinggal yang berbeda dataran
tinggi dan daerah pantai, kemampuan bereaksi saat start, kemampuan penguasaan teknik berenang, konsentrasi dan semangat dalam melakukan
pelatihan, elastisitas otot yang kurang sehingga teknik pernafasan dan jangakaun tangan kedepan tidak maksimal saat melakukan renangan sehingga
mempengaruhi hasil renangan.
commit to user 116
3. Hipotesis ketiga ditolak, ini berarti tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara pelatihan interval anerob rasio waktu kerja-istirahat dan power otot
lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas. Dalam pembahasan pada bab-bab sebelumnya telah disepakati bahwa
pelatihan interval anaerob rasio waktu kerja-istirahat akan memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya
bebas dan itu sangat meyakinkan apabila dalam penelitian ini dilakukan dengan waktu pelatihan perlakukan yang lebih lama. Tingkat performa yang
tinggi merupakan hasil dari beberapa tahun pelatihan yang terencana dengan baik, metodis dan menantang. Pada saat itu atlet perenang mencoba untuk
mengadaptasikan fisiologinya dengan kebutuhan khusus olahraganya. Bompa, Tudor O., and G. Gregory Haff, 2009 : 8. Namun dalam penelitian ini
digunakan waktu pelatihan selama 2 bulan 8 minggu dengan jumlah pertemuan 3 kali dalam seminggu sehingga total pertemuan 24 kali saja
sehingga belum mencapai tingkat adaptasi yang sempurna. Perlakuan juga diberikan kepada mahasiswa, dimana mereka telah memiliki komponen
kondisi fisik power otot lengan dan sistem energi predominan yang telah terbentuk secara alami bukan sentuhan dari penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi keolahragaan yang murni, sehingga ketika mereka dihadapkan pada program pelatihan dengan menekankan pada pelatihan interval anaerob rasio
waktu kerja-istirahat 1:3, 1:5 dan 1:7 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
commit to user 117
E. Keterbatasan Penelitian