11 4. Dekoktasi
Dekoktasi adalah proses ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas mendidih, temperatur terukur
96 –98
o
C, bedanya dengan infundasi adalah waktu yang digunakan lebih lama ≥
30 menit.
2.4 Kromatografi
Kromatografi adalah suatu metode pemisahan berdasarkan perbedaan perpindahan dari komponen-komponen senyawa di antara dua fase yaitu fase
diam dapat berupa zat cair atau zat padat dan fase gerak dapat berupa gas atau zat cair. Kromatografi serapan dikenal jika fase diam berupa zat, jika zat cair
dikenal sebagai kromatografi partisi Sastrohamidjojo, 1985. Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan dilakukan dengan menggunakan salah satu atau
gabungan dari beberapa teknik tersebut dan dapat digunakan pada skala mikro maupun makro Harborne, 1987.
2.4.1 Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan pemisah terdiri atas bahan berbutir-butir fase diam, ditempatkan pada penyangga
berupa plat gelas, logam atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah berupa larutan yang di totolkan baik berupa bercak ataupun pita. Plat atau lapisan
dimasukkan ke dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak pemisahan terjadi selama perambatan kapiler pengembangan
Stahl, 1985. Fase gerak akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik ascending atau karena pengaruh
gravitasi pada pengembangan secara menurun descending Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
12 Kromatografi lapis tipis merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan
sangat sedikit, baik penjerap maupun cuplikan. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofilik seperti lipid-lipid dan
hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. Bahan lapis tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi
yang lebih reaktif seperti asam sulfat Fessenden, 2003.
Pendeteksian bercak hasil pemisahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pengamatan dengan sinar ultraviolet adalah cara sederhana yang dilakukan untuk
senyawa tak berwarna. Beberapa senyawa organik bersinar atau berfluorosensi jika disinari dengan sinar ultraviolet gelombang pendek 254 nm atau gelombang
panjang 366 nm, jika dengan cara itu senyawa tidak dapat dideteksi maka harus dicoba dengan penyemprotan pereaksi yang membuat bercak tersebut tampak
yaitu pertama tanpa pemanasan, kemudian bila perlu dengan pemanasan Rohman, 2007.
2.4.2 Kromatografi preparatif
Kromatografi lapis tipis KLT preparatif merupakan salah satu metode pemisahan dengan menggunakan peralatan sederhana. Ketebalan penjerap yang
sering dipakai adalah 0,5-2 mm. Plat kromatografi biasanya berukuran 20 x 20 cm. Pembatasan ketebalan lapisan dan ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah
bahan yang dapat dipisahkan dengan KLT preparatif. Penjerap yang paling umum digunakan adalah silika gel. Penotolan cuplikan dilakukan dengan melarutkan
cuplikan dalam sedikit pelarut. Cuplikan ditotolkan berupa pita dengan jarak sesempit mungkin karena pemisahan tergantung pada lebar pita. Penotolan dapat
dilakukan dengan pipet tetapi lebih baik dengan penotol otomatis. Pengembangan
Universitas Sumatera Utara
13 plat kromatografi lapis tipis preparatif dilakukan dalam bejana kaca yang dapat
menampung beberapa plat. Bejana dijaga tetap jenuh dengan pelarut pengembang dengan bantuan kertas saring yang diletakkan berdiri disekeliling permukaan
bagian dalam bejana Hostettmann, 1995.
2.5 Spektrofotometri