30
4.3 Hasil Skrining Golongan Senyawa Kimia
Hasil skrining senyawa kimia terhadap simplisia dan ekstrak cangkang dan duri landak laut dilakukan untuk mendapatkan informasi golongan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat di dalamnya. Hasil skrining golongan senyawa kimia simplisia cangkang dan duri landak laut Diadema setosum dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil skrining golongan senyawa kimia simplisia cangkang dan duri
landak laut Diadema setosum. No
Pemeriksaan Hasil
1. Alkaloid
+ 2.
Flavonoid -
3. Glikosida
+ 4.
Saponin +
5. SteroidTriterpenoid
+ 6.
Tanin -
7 Antrakuinon
- Keterangan : + = mengandung golongan senyawa
- = tidak mengandung golongan senyawa Hasil skrining golongan senyawa kimia pada serbuk simplisia cangkang
dan duri landak laut Diadema setosum mengandung senyawa alkaloid, saponin, glikosida dan steroidtriterpenoid. Serbuk simplisia yang ditambah dengan
pereaksi Dragendorff memberikan endapan jingga kecoklatan, dengan pereaksi Burchard memberikan endapan warna kuning kecoklatan dan dengan pereaksi
Mayer terbentuk edapan putih, hal ini menunjukkan simplisia mengandung alkaloid. Alkaloid dianggap positif jika terjadi endapan pada paling sedikit dua
atau tiga dari pereaksi yang ditambahkan Depkes, RI., 1995. Penambahan pereaksi Liebermann-Burchard membentuk warna merah ungu menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
31 simplisia positif mengandung steroidtriterpenoid Robinson, 1995. Saponin
positif ditandai dengan terbentuknya busa lebih besar dari 1cm yang stabil dengan pengocokkan dengan air panas dan tidak hilang pada penambahan HCl 2N
Depkes, RI., 1995.
4.4 Hasil Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan cara perkolasi menggunakan pelarut n- heksana. Hasil ekstraksi dari 450 gram serbuk simplisia setelah dipekatkan
dengan alat rotary evaporator diperoleh ekstrak kental sebanyak 4,0501 g. Penggunaan pelarut n-heksana untuk menarik senyawa kimia non polar, seperti
triterpenoid dan steroid bebas. Terhadap ekstrak n-heksana dilakukan analisis secara KLT dengan
menggunakan fase diam silica gel 60 F
254
dan fase gerak campuran n-heksana-
etilasetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 dan 50:50 dengan penampak bercak Liebermann-Burchard. Fase gerak yang memberikan
hasil terbaik adalah n-heksana-etilasetat dengan perbandingan 60:40 karena menghasilkan pemisahan noda yang paling baik.
4.5 Hasil Isolasi Senyawa Steroidtriterpenoid Secara Kromatografi Lapis Tipis Preparatif