93
penggunaan pupuk dan bibit unggul yang kemudian ditambah dengan zat kimia yang membuat hasil panen menjadi lebi baik. Tentu saja
penggunaan zat kimia tersebut sesuai aturan dan prosedur yang berlaku. 7.
Ukuran pencapaian berkembang dan majunya suatu kegiatan dapat dilihat dari keberhasilan dari sektor yang ingin dikembangkannya. Pada kegiatan
pemberdayaan kelompok tani di desa Kepala Sungai, pada kenyataannya kegiatan itu belum mampu membawa sektor pertanian di desa Kepala
Sungai dapat dikatakan berhasil. Hal ini dikarenakan masih belum teratasi sepenuhnya hambatan yang sejak dulu menjadi masalah pertanian di desa
Kepala Sungai yaitu masalah pengairan atau irigasi. Itu dikarenakan kondisi tanah pertanian di desa Kepala Sungai adalah tanah tadah hujan
yang sangat mengaharapkan hujan sebagai sumber air.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pemberdayaan kelompok tani termasuk pada kegiatan yang
mengupayakan adanya pembangunan di suatu desa meskipun hanya berfokus pada sektor pertanian. Hendaknya pada kegiatan ini, tidak hanya
diperhatikan oleh dinas terkait dan pemerintah desa saja. Akan tetapi dukungan dan perhatian dari pemerintah pusat juga sangat dibutuhkan.
Terutama soal pendanaan yang dibutuhkan dalam memajukan sektor pertanian tidaklah sedikit. Misalnya seperti yang terjadi di Desa Kepala
Sungai. Di desa ini sangat membutuhkan pengairan yang cukup sehingga
Universitas Sumatera Utara
94
tidak hanya mengharapkan cuaca hujan saja. Dengan begitu mungkin saja akan mempengaruhi masa panen yang terjadi dalam setahun dapat lebih
banyak dari sebelumnya. 2.
Pemberdayaan kelompok tani merupakan kegiatan yang dibutuhkan oleh para kelompok tani untuk menambah pengetahuan dan wawasan agar
dapat menjadi lebih baik dan mandiri dalam pelaksanaan kegiatan bertani. Itu mengapa penjelasan yang sangat jelas saat penyuluhan sangat
mempengaruhi kinerja para petani dan hasil dari pertanian setelah kegiatan tersebut berlangsung. Itu mengapa hendaknya penyuluhan dilakukan
dengan sejelas mungkin hingga para anggota kelompok tani mengerti sehingga pada saat kegiatan berlangsung tidak ditemui lagi adanya
kelompok masyarakat yang terkadang menjadi penghambat kegiatan tersebut berlangsung dengan lancar.
3. Hendaknya pada kegiatan pemberdayaan kelompok tani dapat diketahui
oleh berbagai pihak di desa Kepala Sungai secara menyuluh, baik dari petani, pemerintah desa bahkan masyarakat yang berada di desa tersebut.
Hal ini dikarenakan dapat membantu siapapun yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menilai sehingga dapat mengetahui berhasil atau
tidaknya kegiatan tersebut setelah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono 2012 : 35
41
metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. Bentuk deskriptif adalah
bentuk penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah atau fenomena- fenomena yang besifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat Nawawi, 1990 : 64
42
Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong 2011 : 4 .
43
menyatakan pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistic utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Pandangan ini juga di perkuat oleh Sugiyono 2012 : 287
44
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RB, CV. Alfabeta, Bandung : 2012. Hlm.35
42
Hadari Nawawi, Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Haji Mas Agung, Jakarta : 1990. Hlm.64
43
Rachmadi dan Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi , Remaja Rosda Karya, Bandung : 2011. Hlm.4
44
Sugiyono, 2012, op.cit., Hlm.287
bahwa dalam kualitatif, gejala itu bersifat holistic menyeluruh,tidak dapat dipisah-pisahkan , sehingga peneliti kualitatif
tidak akan memetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian,tetapi
Universitas Sumatera Utara
42
keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis.
2.2 Lokasi Penelitian