83
5.1 Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di
Desa Kepala Sungai
Sektor pertanian masih menjadi dominan di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya di pedesaan Indonesia, sebagian besar masyarakat pedesaan di
negara-negara berkembang masih memiliki ketergantungan pada sektor pertanian, bahkan menurut Rahardjo 1999:12
49
Pemberdayaan petani atau kelompok tani, di Indonesia sudah dilakukan dibeberapa daerah pedesaan. Kegiatan ini bertujuan agar sektor pertanian dapat
lebih maju dan berkembang, serta menjadikan para anggota kelompok tani lebih mandiri. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82PermentanOT.14082013
tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani yang menyatakan bahwa Pembinaan kelembagaan petani perlu dilakukan secara
berkesinambungan, diarahkan pada perubahan pola pikir petani dalam pertanian memang masih merupakan
karakteristik pokok dari umumnya desa-desa di dunia. Itu mengapa sektor pertanian masih bisa diandalkan untuk memperoleh pengahasilan untuk
memenuhi kebutuhan harian seperti misalnya mengandalkan pekerjaan disektor pertanian sebagai sumber matapencaharian.
Akan tetapi seiring dengan berkembangnya jaman yang membuat segalanya semakin cepat yang kemudian dipengaruhi dengan munculnya
teknologi-teknologi yang canggih dan memudahkan segala pekerjaan. Hal ini terkadang yang membuat masyarakat semakin konsumtif. Hal seperti ini juga
mempengaruhi bagaimana sektor pertanian yang harus mampu menanggulangi kebutuhan para konsumen. Itu mengapa pemberdayaan petani perlu dilakukan.
49
Rahardjo. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta : 1999 Hlm. 12
Universitas Sumatera Utara
84
menerapkan sistem agribisnis. Pembinaan kelembagaan petani juga diarahkan untuk menumbuhkembangkan poktan dan gapoktan dalam menjalankan
fungsinya, serta meningkatkan kapasitas poktan dan gapoktan melalui pengembangan kerjasama dalam bentuk jejaring dan kemitraan.
Kegiatan pemberdayaan kelompok tani diselenggarakan oleh dinas pertanian kabupatenkota yang diwakilkan dengan seorang PPL Penyuluh
Pertanian Lapangan di setiap desa dan kemudian kegiatan tersebut diikuti oleh gapoktan yang terdiri dari para kelompok tani yang ada di desa tersebut. Dengan
memberikan penyuluhan dan informasi yang dibutuhkan diharapkan para petani mampu menerima dan mempraktekan dilapangan agar pertanian di desa dapat
lebih berkembang. Pemerintah Desa selaku oknum yang memiliki tanggung jawab dan pemeran utama dari adanya pembangunan di desa selalu mengharapkan yang
terbaik untuk desa yang dibangunnya agar dapat lebih maju dan berkembang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun peranan pemerintah
desa Kepala Sungai dalam pemberdayaan kelompok tani hanyalah sebagai pendukung yang mendukung apapun program yang telah dibuat oleh para
kelompok tani di Desa Kepala Sungai agar pertanian di desa dapat lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah desa Kepala Sungai tidak dapat terlalu ikut terlibat di
dalam kegiatan ini dikarenakan sudah ada pihak terkait yang lebih mengerti dan memahami untuk apa dan bagaimana kegiatan ini berlangsung. Pemerintah desa
selalu terlibat dalam kegiatan ini apabila ada undangan untuk mewakili sektor pemerintahan di Desa Kepala Sungai, karena tidak dapat dipungkiri bahwa
pemerintah desa lah yang memiliki wewenang dan tanggung jawab atas apa yang terjadi di desa Kepala Sungai. Selain itu tidak hanya gapoktan yang melibatkan
Universitas Sumatera Utara
85
pemerintah desa untuk menghadiri kegiatan pemberdayaan kelompok tani, akan tetapi pemerintah desa juga selalu melibatkan petani di dalam kegiatan
perencanaan serta penyusunan RPJMDes sebagai perwakilan dari masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani untuk menyumbangkan ide dan saran
serta keinginan para petani untuk suatu kebutuhan yang memang mereka butuhkan dalam skala besar misalnya saja seperti mesin pompa air yang
membutuhkan dana tidak sedikit dan sangat diperlukan oleh para petani mengingat tanah di desa Kepala Sungai didominasi oleh tanah sawah tadah hujan
dimana pertanian yang berada pada keadaan seperti ini hanya memanfaat hujan sepenuhnya sebagai sumber air. Hal seperti ini yang masih menjadi kendala untuk
berkembangnya sektor pertanian di Desa Kepala Sungai. Pemerintah desa Kepala Sungai juga tidak dapat memfasilitasi sepenuhnya
mengingat meskipun pemerintah desa sudah melibatkan para kelompok tani di dalam perencanaan dan penyusunan RPJMDes, pada kenyataannya tidak semua
yang diinginkan oleh kelompok tani dapat diwujudkan. Hal ini dikarenakan dana yang dibutuhkan dan di susun di dalam RPJMDes belum dapat dikeluarkan
sepenuhnya. Ini yang membuat pemerintah desa harus memilah dan memilih kebutuhan mana yang paling penting dan harus diutamakan. Akan tetapi dalam
hal ini pemerintah desa telah menjanjikan dengan mengusahakan sebisa mungkin meskipun yang mereka inginkan belum dapat terwujud semuanya akan tetapi
mereka akan berusaha semampu mereka untuk membantu memenuhi apa yang mereka butuhkan.
Dari hasil penelitian juga menunjukan adanya harapan para kelompok tani terhadap peranan pemerintah desa dalam kegiatan pemberdayaan kelompok tani
Universitas Sumatera Utara
86
dibidang pendanaan. Ini dikarenakan pendanaan adalah faktor pendukung sekaligus faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yang bertujuan
untuk membangun sektor pertanian. Meskipun pemerintah desa dalam kegiatan ini tidak terlalu banyak, akan tetapi dengan bantuan pemberian dana dalam kegiatan
tersebut sangat membantu kegiatan mereka agar tetap terlaksana dengan baik. Minimnya dana yang dimiliki oleh para kelompok tani mempengaruhi
pelaksanaan kegiatan tersebut. Untuk menanggulangi hambatan dibidang pendanaan biasanya para kelompok tani mengadakan pengumpulan dana pada saat
kegiatan berlangsung yaitu sebulan sekali yang kemudian dimasukkan kedalam kas gapoktan dan kemudian digunakan untuk menutupi kebutuhan mereka.
Memang untuk kebutuhan sektor pertanian para kelompok tani selalu dibantu oleh Dinas Pertanian Kabupaten Langkat dan Pemerintah Desa akan tetapi para
kelompok tani juga tidak bisa terlalu bergantung pada itu, itu mengapa mereka rutin mengadakan pengumpulan dana untuk lebih memenuhi apa yang mereka
butuhkan. Mengenai program yang dijalankan dalam kegiatan Pemberdayaan
Kelompok Tani di Desa Kepala Sungai, pemerintah desa tidak terlalu mengetahui program tersebut dengan rinci. Akan tetapi mereka meyakini bahwa setiap
program ataupun kegiatan yang telah direncanakan dan dijalankan pasti demi kemajuan sektor pertanian di Desa Kepala Sungai itu sendiri. Pemerintah Desa
mempercayai para petani didalam setiap kegiatan yang para kelompok tani adakan. Ini kembali kepada peranan pemerintah desa Kepala Sungai yang sebagai
pendukung disetiap kegiatan yang diadakan oleh masyarakat di desa itu selagi itu demi kebaikan bersama.
Universitas Sumatera Utara
87
5.2 Perubahan yang terjadi setelah adanya kegiatan pemberdayaan