IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Student Engagement POPULASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel

34

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian ilmiah sehingga metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif inferensial yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi iklim sekolah terhadap student engagement pada siswa SMA Sultan Iskandar Muda Medan.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung : Student engagement 2. Variabel Bebas : Persepsi iklim sekolah

B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Student Engagement

Student engagement didefinisikan sebagai kesediaan siswa di sekolah untuk berpartisipasi aktif, memiliki perasaan senang dan memiliki usaha dalam belajar dan kegiatan ekstrakurikuler. Student engagement diukur dengan menggunakan skala student engagement yang disusun dengan menggunakan 3 aspek yang dikemukakan oleh Fredricks, Blumenfeld, Paris 2004 yang meliputi behavioral engagement, Universitas Sumatera Utara emotional engagement dan cognitive engagement. Hasil pada skala ini menunjukkan bila semakin tinggi perolehan skor maka semakin tinggi tingkat student engagement pada siswa. Sebaliknya, semakin rendah perolehan skor maka semakin rendah tingkat student engagement pada siswa.

2. Persepsi Iklim Sekolah

Persepsi iklim sekolah diartikan sebagai penilaian siswa mengenai peraturan dan keamanan sekolah, hubungan dengan teman sekolah dan guru, proses belajar di sekolah dan gedung sekolah beserta fasilitas yang tersedia. Persepsi iklim sekolah diukur dengan menggunakan skala iklim sekolah yang disusun dengan menggunakan 4 aspek yang dikemukakan oleh Thapa dkk 2012 meliputi safety, relationship, teaching learning dan institutional environment. Persepsi terhadap iklim sekolah dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi nilai skala, maka semakin positif persepsi iklim sekolah. Demikian pula sebaliknya, jika semakin rendah nilai skala, maka semakin negatif persepsi iklim sekolah.

C. POPULASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono 2012, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik Universitas Sumatera Utara yang dimiliki oleh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Sultan Iskandar Muda yang berjumlah 446 siswa. Adapun kelas XII tidak diikutsertakan dalam penelitian ini dikarenakan mereka sedang libur untuk persiapan Ujian Nasional 2016. Berikut adalah rincian populasi pada tiap kelas: Tabel 1. Populasi Siswa SMA Sultan Iskandar Muda No Kelas Jumlah Siswa 1 X MIA 1 45 2 X MIA 2 48 3 X MIA 3 47 4 X IIS 1 44 5 X IIS 2 42 6 XI MIA 1 46 7 XI MIA 2 44 8 XI MIA 3 43 9 XI IIS 1 42 10 XI IIS 2 45 JUMLAH 446 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu Sugiyono, 2012. Isaac dan Michael dalam Sugiyono 2012 mengembangkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya untuk tingkat kesalahan 1, 5 dan 10. Berdasarkan tabel tersebut dengan jumlah populasi 446 dan tingkat kesalahan 5 maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 198 siswa. Akan tetapi agar masing-masing kelas memiliki jumlah perwakilan yang sama, maka peneliti menggunakan subjek penelitian sebanyak 200 siswa. Pada tabel 2 berikut adalah rincian jumlah subjek penelitiannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Rincian Jumlah Subjek Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 X MIA 1 20 2 X MIA 2 20 3 X MIA 3 20 4 X IIS 1 20 5 X IIS 2 20 6 XI MIA 1 20 7 XI MIA 2 20 8 XI MIA 3 20 9 XI IIS 1 20 10 XI IIS 2 20 JUMLAH 200

2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling Sugiyono, 2012. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu suatu tipe probability sampling, di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik tersebut maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan chance, dalam arti Universitas Sumatera Utara memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan subjektif dari peneliti. Menurut Hadi 2000, dalam simple random sampling terdapat 3 cara atau prosedur yang digunakan, yaitu cara undian, cara ordinal, dan randomisasi dari tabel bilangan random. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan cara ordinal yaitu dengan cara mengambil dua puluh siswa yang berada pada nomor genap berdasarkan daftar hadir siswa pada setiap kelas.

D. ALAT UKUR