commit to user
82
D iagram Persentase C apaian Indikator pada Angket Performance Guru Siklus I dan Siklus II
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
In d ikato r P
e rs
e n
ta s
e
Siklus I Siklus II
Gambar 9. Diagram Persentase Capaian Indikator pada Angket Performance Guru Siklus I dan Siklus II.
Diagram di atas tampak adanya kenaikan persentase capaian indikator pada angket performance guru siklus II. Semua indikator menunjukkan kenaikan
persentase. Kenaikan persentase yang paling besar pada indikator 7
menggunakan berbagai metode dalam penyampaian pembelajaran yaitu sebesar 14,375 kemudian disusul dengan indikator 4 menetapkan materi -materi yang
akan dibahas secara bersama dengan kenaikan sebesar 9,17. Pada awal pembelajaran di siklus II, guru sudah menyampaikan garis
besar materi-materi apa saja yang akan dibahasdiulas pada dua minggu ke depan, sehingga siswa sudah memiliki sedikit gambaran tentang materi yang akan
disampaikan. Pelaksanaan pembelajara n di siklus II ini guru juga sudah memperbanyak metode yang digunakan dalam mengajar, bukan hanya ceramah,
diskusi, tanya jawab dan presentasi saja, tetapi juga dengan menggunakan metode praktikumpengalaman laboratorium yang menarik bagi siswa.
6. Lembar Observasi Performance Guru
Berdasarkan tabel 33, hasil observasi
performance guru
pada pembelajaran siklus II, semua indikator menunjukkan persentase capaian 75,
sehingga persentase capaian rata -rata tetap 75. Bila dibandingkan dengan performance
guru pada siklus I, persentase rata -rata capaian indikator performance
guru sebesar 71,88. Berarti sudah menunjukkan adanya
commit to user
83 peningkatan persentase performance guru. Peningkatan persentase ini sudah dapat
mencapai target yang diharapkan yaitu tepat 75, sehing ga tidak perlu adanya tindak lanjut siklus berikutnya. Strategi pengorganisasian, penyampaian, dan
pengelolaan sudah dapat dijalankan oleh guru dengan baik. Setelah dilakukan upaya perbaikan pada siklus II, siswa sudah banyak
mengalami peningkatan keaktifa n bertanya selama proses pembelajaran, siswa juga sudah dapat bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan
yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, kualitas pembelajaran ditinjau dari sisi guru mengajar juga sudah baik. Dengan demikian,
tindakan dalam rangka untuk meningkatkan keaktifan bertanya siswa melalui optimalisasi penggunaan modul pembelajaran hasil penelitian sudah berhasil dan
dapat mencapai target yang telah diharapkan, oleh karena itu penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi untuk siklus berikutnya.
4. Deskripsi Antar Siklus a. Keaktifan Bertanya Siswa
Nilai rata-rata kelas keaktifan bertanya siswa dari data prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dibuat diagram Gambar 11.
Diagram Kenaikan Persentase Nilai Rata-rata Kelas Keaktifan Bertanya Siswa
20 40
60 80
100
Prasiklus Siklus I
Siklus II
Siklus P
e rs
e n
ta s
e
Angket LO
Gambar 10. Diagram Kenaikan Presentase Nilai Rata -rata Kelas Keaktifan Bertanya Siswa.
commit to user
84 Nilai rata-rata kelas keaktifan bertanya siswa secara umum terus
meningkat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada pembelajaran siklus II ini sudah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas bertanya siswa yang baik. Hal
ini dikarenakan telah digunakannya modul pembelajaran hasil penelitian. Penggunaan modul pembelajaran hasil penelitian ini sudah dapat menarik
perhatian siswa dengan hal-hal baru yang terdapat di dalam modul pembelajaran hasil penelitian tentang kualitas air, sehingga siswa menjadi tertarik untuk
bertanya mengenai pelajaran pencemaran lingkungan terutama pencemaran air. Optimalisasi penggunaan modul pembelajaran hasi l penelitian ini dapat
meningkatkan aktivitas bertanya siswa. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap bahan pembelajaran yang disajikan akan lebih jelas dan bermakna. Sehingga
optimalisasi pengunaan modul pembelajaran hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sesuai dengan pernyataan dari
Brooks Brooks dalam Elaine B. Johnson 2009: 159 bahwa: ” Untuk bisa mengerti, siswa harus mencari makna. Untuk mencari sebuah makna, siswa harus
punya kesempatan untuk membentuk dan mengajukan pertanyaan”. Selain itu, Elaine B. Johnson 2009: 158 menyampaikan pula bahwa: ”Untuk menjadi
mandiri, baik bekerja sendiri maupun dalam kelompok, anak -anak harus bisa mengajukan
pertanyaan -pertanyaan menarik,
membuat pilihan -pilihan
bertanggung jawab, berpikir kritis dan kreatif, memiliki pengetahuan tentang diri sendiri, dan bekerja sama”.
commit to user
85
b. Kerjasama Siswa