commit to user
36 Tahapan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan beberapa instrumen penelitian dan pembelajaran yang terdiri dari angket keaktifan bertany a siswa, angket kerja
sama, silabus, rencana pengajaran, modul pembelajaran hasil penelitian, lembar observasi, dan pedoman wawancara.
b. Tahap pelaksanaan
1. Kegiatan Belajar Mengajar KBM pertemuan ke -1 dengan penggunaan modul hasil penelitian tentang Perusakan dan Pencemaran Lingkungan.
Dengan berpedoman pada RPP ke -1 terlampir. Materi pembelajaran pada pertemuan 1
yaitu : Materi: Perusakan Lingkungan.
Memanfaatkan Modul hasil penelitian tentang Perusakan dan Pencemaran Lingkungan disertai dengan diskusi kelompok dan praktikum kelompok untuk
mengetahui pengaruh bahan polutan terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup . 2.
Kegiatan Belajar Mengajar KBM pertemuan ke 2 dengan penggunaan modul hasil penelitian. Dengan berpedoman pada RPP ke -2 terlampir. Materi
pembelajaran pada pertemuan 2 yaitu: Materi: Pencemaran Lingkungan.
Memanfaatkan Modul hasil penelitian tentang Perusakan dan Pencemaran Lingkungan disertai praktikum kelompok untuk mengetahui parameter biologis
pencemaran lingkungan yaitu den gan pengamatan fitoplankton secara langsung dibawah mikroskop.
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap keaktifan
bertanya siswa dan kerjasama siswa se lama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi keaktifan bertanya
siswa dan lembar observasi kerjasama siswa. Selain itu, juga dilakukan observasi terhadap perfomance guru dalam mengajar.
commit to user
37
d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini akan dibandingkan hasil observasi awal yang meliputi keaktifan bertanya siswa dan kerjasama siswa dengan hasil evaluasi
setelah siklus pertama I. sehingga dapat ditunjukkan adanya perubahan antara sebelum siklus I dengan setelah pelaksa naan siklus I.
Tahap selanjutnya akan dilaksanakan sampai tercapai target yang diinginkan yaitu 75 siswa dapat aktif bertanya dan 75 siswa dapat bekerja
sama dengan baik dalam kerja kelompok. Apabila target yang telah ditentukan belum tercapai, maka siklus ini akan berulang sampai target yang telah ditentukan
tersebut tercapai. Akan tetapi apabila pada siklus pertama target yang telah ditentukan telah tercapai maka siklus akan dihentikan.
e. Tahap Tindak Lanjut
Setelah kegiatan penelitian ini dihara pkan ada tindak lanjut dari guru bidang studi Biologi tempat penelitian SMA Negeri 7 Surakarta untuk
melakukan perbaikan pembelajaran secara terus menerus dengan mengembangkan pembuatan modul pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih
baik lagi sehingga kualitas pembelajaran siswa menjadi lebih baik lagi.
commit to user
38 Skema penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja 2008:66
Plan Reflect
Plan Reflect
Act Observ
Act Observ
Perencanaan
Penyusunan instrument
pembelajaran : angket
Keaktifan bertanya siswa,
angket kerja sama, angket
keaktifan berdiskusi,
silabus,rencana pengajaran,
media pembelajaran
untuk siklus I
Pelaksanaan
Optimalisasi penggunaan modul hasil penelitian
dalam KBM I dan KBM II
Evaluasi
Evaluasi keaktifan bertanya siswa, kerja
sama, keaktifan berdiskusi dengan angket
Data pendamping :
Tes Kognitif
Refleksi
Menunggu hasil
pelaksanaan tindakan dari siklus I
Perencanaan
Penyusunan instrumen
pembelajaran : rencana
pengajaran dan modul untuk
pembelajaran untuk siklus II
Pelaksanaan
Optimalisasi penggunaan modul
hasil penelitian dalam KBM III, IV
dan V
Evaluasi
Evaluasi keaktifan bertanya siswa,
kerja sama, keaktifan berdiskusi
dengan angket Data pendamping :
Tes Kognitif
Refleksi
Menunggu hasil pelaksanaan tindakan dari siklus II
Tindak Lanjut
Perbaikan pembelajaran oleh guru Biologi setelah penelitian
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penelitian Laboratorium
Penelitian di laboratorium mengambil pokok bahasan mengenai pencemaran air, yaitu bagaimana cara mengetahui tingkat pencemaran dari suatu
sungai. Sungai yang digunakan dalam penelitian adalah aliran sungai Samin yang diambil di tiga lokasi yaitu lokasi seb elum daerah tercemar di bagian hulu sungai
Samin di daerah Tlogo Dlingo, daerah tercemar dan setelah daerah tercemar di sungai Samin di Bekonang. Air sampel dari ketiga lokasi tersebut diambil untuk
diteliti secara langsung di lapangan maupun diteliti di l aboratorium. Penelitian Laboratorium meliputi beberapa pengukuran dan perhitungan
yaitu:
1. Suhu
Suhu sampel air sungai diukur dengan menggunakan termometer. Pengukuran suhu dilakukan secara langsung di lapangan. Hasil pengukuran suhu
air sungai Samin di ketiga lokasi yaitu: a. Lokasi sebelum daerah tercemar: 16,5 °C.
b. Lokasi tercemar: 25,5 °C. c. Lokasi setelah daerah tercemar: 25,5 °C.
Lokasi sebelum daerah tercemar adalah di hulu sungai Samin di daerah Tlogo Dlingo yang berada di daerah pegunungan, se hingga suhu lingkungan
masih rendah yaitu 16,5 °C. sedangkan pada lokasi daerah tercemar dan lokasi setelah daerah tercemar yaitu sungai Samin yang berada di Bekonang memiliki
suhu 25,5 °C karena wilayahnya berada di dataran rendah yang panas.
2. pH
pH sampel air sungai diukur dengan menggunakan pH meter. Pengukuran pH dilakukan secara langsung di lapangan. Hasil pengukuran pH air
sungai Samin di ketiga lokasi yaitu: a. Lokasi sebelum daerah tercemar: 7,13
b. Lokasi tercemar: 8,28