commit to user
24
B. Kerangka Berpikir
Siswa di kelas X-8 SMA negeri 7 Surakarta terdiri dari siswa yang heterogen yang memiliki beranekaragam karakteristik, ada siswa yang aktif dan
adapula siswa yang pasif. Permasalan umum dalam pembelajaran Biologi adalah kurang keterlibatan siswa secara aktif atau aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Keterlibatan siswa yang dimaksud adalah keaktifan bertanya siswa dan keaktifan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok.
Pembelajaran modul
merupakan pembelajaran
mandiri yang
memungkinkan siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran sebab pada pembelajaran modul guru hanya bertugas untuk mengorganisasikan dan mengatur
proses belajar, sedangkan pelaksanaan dari proses belajar itu sendiri menuntut keaktifan dari diri siswa dalam menemukan dan mencari pemecahan masalah
yang ada. Pembelajaran dengan modul dalam pelaksanaannya juga menuntut
adanya keaktifan bertanya siswa dan kerjasama siswa yang baik dalam menyelesaikan tugas yang terkait dengan materi, sehingga aktifivitas siswa dapat
ditingkatkan melalui penggunaan sistem p embelajaran modul. Optimalisasi penggunaan modul pembelajaran dapat merangsang siswa untuk bertanya dan
meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok. Penggunaan modul pembelajaran hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan
siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Modul pembelajaran yang dibuat adalah modul pembelajaran dari hasil penelitian tentang kualitas air sungai, untuk menunjang pada materi pembelajaran
Biologi pada pokok bahasan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan. Hasil penelitian di lapangan dan laboratorium kemudian diwujudkan dalam bentuk
modul yang digunakan oleh guru dan siswa untuk menunjang pembelajaran Biologi.
commit to user
25
P R
Alternatif Pemecahan Masalah : O
S E Penggunaan Modul Pembelajaran
S Hasil Penelitian
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
INPUT :
Variasi Karakteristik
Siswa
Permasalahan :
1. Kurangnya keaktifan bertanya siswa.
2. Kurangnya kerjasama siswa
OUTPUT :
Kualitas pembelajaran meningkat.
Manfaat :
1. Siswa aktif bertanya. 2. Siswa aktif bekerja
sama.
commit to user
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Penelitian Laboratorium 1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian kualitas air dilakukan di a liran sungai Samin, diambil 3 titik yaitu: lokasi di daerah sebelum pencemaran, lokasi daerah pencemaran, dan lokasi
setelah daerah pencemaran. Lokasi sebelum daerah ter cemar diambil di daerah hulu sungai Samin yaitu di daerah Tlogo Dlingo, sedangkan untuk lokasi tercemar
dan sesudah tercemar diambil di bagian hilir sungai yaitu di daerah Bekonang. Penelitian selanjutnya dilakukan di Laboratorium Sentral UNS untuk identi fikasi
plankton, pengukuran BOD, COD dan TSS.
b. Waktu Penelitian
Tahap Penelitian di Lapangan yang meliputi : observasi dan pengambilan air sampel, identifikasi plankton dan pengukuran kualitas air pada bulan Maret
2009.
2. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan strategi mengacu pada penelitian eksploratif dengan serangkaian metode yaitu
observasi, sampling dan dilanjutkan dengan identifikasi. a. Observasi, metode ini digunakan untuk menentukan loka si sungai yang akan
digunakan dalam penelitian. b. Pengambilan sampel, metode ini digunakan untuk mengambil contoh air
sungai yang akan diteliti. c. Identifikasi, merupakan metode yang digunakan untuk mengamati
fitoplankton dengan menggunakan mikroskop.
3. Sumber Data
Data dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi pengukuran kualitas air sungai, yang diukur secara langsung di lapangan yang
meliputi suhu dan pH, dan pengukuran di laboratorium yang meliputi pengukuran