27 sebesar 80 dalam waktu 24 jam. Insufisiensi ginjal tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap farmakokinetik nifedipin Ashley dan Currie, 2009. Setelah pemberian dosis terapeutik secara oral, amlodipin diabsorbsi dengan
baik dan kadar puncak dalam plasma tercapai setelah 6 – 12 jam. Volume
distribusi amlodipin kira-kira 20 Lkg. Waktu paruh eliminasi plasma terminal adalah 35
– 50 jam dan konsisten pada pemberian dosis sekali sehari. Sebanyak 97,5 amlodipin dalam sirkulasi terikat dengan protein plasma. Amlodipin
sebagian besar dimetabolisme dihati menjadi metabolit inaktif, diekskresikan melalui urin sebesar 10 dalam bentuk tidak berubah dan 60 sebagai metabolit
Ashley dan Currie, 2009.
e. Golongan Angiotensin Receptor Blocker ARB
Golongan obat antihipertensi Angiotensin Receptor Blocker ARB dianjurkan untuk pasien dialisis, karena tidak diperlukan penyesuaian dosis,
semua ARB termasuk non – dialyzable drugs. Misalnya: Candesartan, Losartan
dan Valsartan Sukandar, 2006. Secara farmakokinetik valsartan mempunyai distribusi sekitar 94-97 terikat oleh protein dan mempunyai volume distribusi
sebesar 17 Lkg serta sebesar 13 dieksresikan dalam bentuk tidak berubah Ashley dan Currie, 2009.
Saat terapi obat antihipertensi telah diberikan pada pasien maka harus dilakukan pemantauan dan di follow up serta dilakukan penyesuaian dosis sesuai
kondisi pasien secara terus menerus sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan. Kunjungan lebih diperlukan pada pasien dengan hipertensi derajat 2
atau dengan penyakit penyerta. Kadar kalium dan kreatinin plasma harus dimonitor paling tidak 1-2 kali dalam 1 tahun. Setelah tekanan darah dicapai dan
Universitas Sumatera Utara
28 stabil maka follow up biasanya dapat dilakukan dengan interval 3
– 6 bulan sekali, tetapi adanya penyakit penyerta seperti gagal jantung, diabetes akan
mempengaruhi frekuensi kunjungan berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan untuk memonitor perkembangan penyakit Yogiantoro, 2006. 2.7
Program Pelayanan Kesehatan dalam Periode Pengamatan 2.7.1 Periode JAMKESMAS
JAMKESMAS merupakan program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara
Nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Sasaran programpeserta
JAMKESMAS adalah masyarakat miskin dan tidak mampu diseluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan
kesehatan Depkes, 2009.
Tujuan dalam pelaksanaan JAMKESMAS ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan Umum