30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode noneksperimental. Berdasarkan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study.
Penelitian deskriptif merupakan rancangan penelitian yang sederhana berupa sampling survey dan merupakan rancangan penelitian noneksperimental
Budiarto, 2004, sedangkan cross sectional digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel independen dan variabel dependen. Desain ini melibatkan
pengumpulan data yang diambil dari seluruh populasi atau sebagian populasi WHO, 2001.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder pasien dengan diagnosis gangguan ginjal kronik yang mendapat terapi antihipertensi, dan yang
memenuhi kriteria inklusi dengan pendekatan secara retrospektif, dalam hal ini adalah rekam medik dan laporan pemakaian obat pasien yang dirawat di instalasi
rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan pada periode JAMKESMAS September 2013
– Desember 2013 dan periode BPJS Januari 2014 – Maret 2014.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik Medan merupakan
rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan wilayah pembangunan A yaitu Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.
Universitas Sumatera Utara
31
3.2.2 Waktu Penelitian
Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan pada Mei – Juni 2014
dengan pengambilan data selama enam bulan yang dibagi dalam dua periode pengamatan, yaitu periode JAMKESMAS September 2013
– Desember 2013 dan periode BPJS Januari 2014
– Maret 2014.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien gangguan ginjal kronik yang menggunakan obat antihipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan pada
periode JAMKESMAS September 2013 – Desember 2013 dan periode BPJS
Januari 2014
– Maret 2014.
3.3.2 Sampel
Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria ekslusi.
Kriteria inklusi: a. pasien yang dirawat di instalasi rawat inap dengan diagnosis penyakit
gangguan ginjal kronik yang mendapat terapi obat antihipertensi pada periode JAMKESMAS September 2013
– Desember 2013 dan periode BPJS Januari 2014
– Maret 2014. b. pasien GGK yang merupakan pasien JAMKESMAS dan BPJS.
c. data rekam medik pasien lengkap, memuat: data pasien, keluhan utama, diagnosis penyakit, data penggunaan obat, dan data laboratorium minimal
memuat data kreatinin serum.
Universitas Sumatera Utara
32 d. penggunaan obat antihipertensi berdasarkan data laporan pemakaian obat per
pasien. Kriteria Eksklusi:
a. data rekam medik pasien yang tidak lengkap. b. data laporan pemakaian obat per pasien yang tidak tercantum obat
antihipertensi. c. pasien yang tidak dirawat di instalasi rawat inap dengan diagnosis gangguan
ginjal kronik yang tidak mendapat terapi obat antihipertensi dan diluar periode periode JAMKESMAS September 2013
– Desember 2013 dan periode BPJS Januari 2014
– Maret 2014. d. pasien GGK yang tidak mendapat jaminan JAMKESMAS dan BPJS.
3.4 Defenisi Operasional
a. subyek penelitian adalah pasien JAMKESMAS dan BPJS yang dirawat di instalasi rawat inap RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode September
2013 – Maret 2014.
b. penyakit ginjal kronik CKD didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan
atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus glomerular filtration rateGFR dengan manifestasi kelainan patologis atau terdapat tanda-tanda kelainan
ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan radiologis.
Universitas Sumatera Utara
33 c. rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
d. data laporan pemakaian obat per pasien adalah berkas yang berisikan data tentang pemakaian obat antihipertensi pasien GGK yang dirawat inap pada
periode September 2013 – Maret 2014.
e. kesesuaian dosis adalah suatu takaran obat yang memenuhi batasan dosis terapi berdasarkan kondisi pasien dalam hal ini dosis obat antihipertensi disesuaikan
berdasarkan fungsi ginjal pasien yang dihitung dengan menggunakan persamaan Cockcroft - Gault.
e. dosis kurang adalah dosis terapi yang lebih rendah dari dosis yang ditetapkan oleh buku standar.
f. dosis lebih adalah dosis terapi yang lebih tinggi dari dosis yang ditetapkan oleh buku standar.
g. periode pengamatan adalah suatu rentang waktu untuk menentukan besarnya insidensi pada periode tersebut yang dibagi menjadi dua periode, yaitu
JAMKESMAS dan BPJS.
3.5 Tahapan penelitian