Pengertian Upah TINJAUAN PUSTAKA

15 pendapatan rill adalah ekspansi kejadian yang menimbulkan kenikmatan psikis. Pendapatan ini diukur dengan biaya hidup. Dengan kata lain kepuasan yang diciptakan oleh kenikmatan psikis dari keuntungan yang diukur dengan pengeluaran uang yang dilakukan untuk perolehan barang dan jasa sebelum dan sesudah konsumsi. Jadi pendapatan psikis, pendapatan rill dan biaya hidup merupakan tiga tahap yang berbeda bagi pendapatan. Dari pengertian pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah uang yang diterima selama periode tertentu dari balas jasa dari perusahaan yang bisa berupa bentuk gaji, upah, tunjangan seperti kesehatan dan pensiun. Dan pendapatan orang tua adalah seluruh pendapata yang diterima oleh seseorang baik yang berasal dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perorangan pada suatu keluarga dalam satu bulan

2.3. Pengertian Upah

Upah merupakan harga yang dibayar untuk mereka yng menyelenggarakan jasa-jasa,biasanya dibayar perjam, perhari, minggu.Winardi SE, Kamus Ekonomi, 1982. Dalam ilmu ekonomi semua jenis kompensasi untuk jasa-jasa merupakan wages. Sedangkan yang termasuk dengan upah adalah upah kotor yang berupa uang termasuk tunjangan-tunjangan,upah tambahan atau premi untuk prestasi lebih, serta harga dari barang-barang yang diberikan pekerja, yang tidak termasuk dengan upah adalah upah lembur, non aktif selama istirahat atau sakit, pembayaran untuk hari-hari libur, pembayaran surut misalnya mengenai masa Universitas Sumatera Utara 16 pemogokkan, rapel, kenaikan upah, pembayaran satu atau beberapa bulan dalam pemecatan, pembayaran lebaran. Sedangkan pekerja yang tercatat dalam daftar pembayaran perkebunan pekerja rombongan yang umumnya dipekerjakan oleh seorang pemborong berdasarkan kontrak tidak dimasukkan. Perhitungan rata-rata upah pekerja setiap hari didasarkan pada banyaknya upah yang diterima oleh pekerja dibagi dengan banyaknya hari bekerja dalam periode waktu yang sama. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada suatu sektor adalah penggunaan faktor-faktor produksinya. Secara khusus faktor-faktor produksi tersebut dikaitkan dengan usaha tani perkebunan. Faktor produksi yang dikenal adalah tanah, modal, tenaga kerja dan enterpreneuship. Kemampuan petani mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut dengan baik maka akan meningkatkan pendapatan mereka dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat melalui tugas produksi yang menunjukkan hubungan antara output dan jumlah input sebagai berikut Soekamto: Y=fungsiTK, K, N, E, T. Fungsi diatas dapat diartikan output produksi nasional Y selama suatu periode tergantung kepada aliran masukan tenaga kerja TK, kapital K, sumber daya alam N, kewirausahaan E dan teknologi T. 1. Tanah Sumber Daya Alam Tanah sebagai salah satu faktor produksi adalah merupakan pabriknya Universitas Sumatera Utara 17 hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dimana hasil produksi keluar Mubyarto,1989,hal 75. Apabila terjadi kelemahan dari pengolahan sumber daya alam atau tanah maka di negara-negara berkembang pertumbuhan ekonomi bekerja berdasarkan dengan cara eksploitasi besar-besaran tanpa memperhatikan akibat sampingan. Sedangkan dari fungsi produksi tersebut, sumber daya alam bersama masukan lainnya menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. 2. KapitalModal Modal merupakan faktor produksi kedua yang memberi sumbangan nilai produksi pertanian setelah tanah. Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang menghasilkan barang-barang baru dalam hal ini hasil pertanian. 3. Tenaga kerja Faktor produksi ini mempunyai permasalahan yang kompleks. Ini ditandai dengan masih banyaknya pengangguran yang dapat menimbulkan masalah kerawanan dalam masyarakat. Pada sektor usaha tani,pengangguran tersembunyi masih juga belum dapat teratasi. Dan ini mengakibatkan produktivitas rendah pada sektor ini dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. 4. Kewirausahaan Enterpreneuship Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang yang ada dalam hal melaksanakan produksi menanggung tanggung jawab organisasi, manajemen, serta resiko. Seseorang ini dinyatakan sebagai elemen aktif yang artinya dapat menciptakan kombinasi yang baru. Faktor-faktor produksi di dalam Universitas Sumatera Utara 18 kewirausahaan ini mencakup : a.Pembuatan artikel baru dan perbaikan kualitas artikel yang ada b.Digunakan suatu metode produksi baru c.Dibuka nya pasar penjualan baru d.Mengusahakan dicapainya bahan-bahan dasar atau bahan-bahan pembantu e.Menciptakan organisasi baru misalnya menciptakan posisi monopolistis. 5. Teknologi Di zaman sekarang berkembang teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang dipercaya akan mampu menangani masalah semakin menipisnya sumber daya, sehingga kemajuan ekonomi dapat dicapai tanpa hentinya. Hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi yang akan selalu menyediakan pengganti terhadap sumber daya alam yang semakin langka. Teknologi merupakan jawaban dari semakin menipisnya sumber daya alam yang tersedia. Adanya pengorbanan yang dikeluarkan tenaga kerja untuk perusahaan maka tenaga kerja berhak atas balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja tersebut berupa upah. Sadono Sukirno 2005: 350-351, membuat perbedaan diantara dua pengertian upah : 1. Upah Nominal upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental dan fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Universitas Sumatera Utara 19 2. Upah Riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja. Beberapa pendapat ahli tentang pengertian upah dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Malayu SP. Hasibuan 1997: 133, upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada para pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya. 2. Moekijat 2007: 6, menyatakan bahwa upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan produksi dengan dasar lamanya jam kerja. 3. Edwin B. Flippo dalam As’ad, 2004: 92, “a wage a price for the service human being”, yang mana artinya adalah upah merupakan harga yang diberikan oleh pemilik perusahaan kepada para karyawan atas dasar jasa yang telah diberikan oleh karyawan. Pendapat lain dikemukakan oleh Simanjuntak 1996:12, menyatakan bahwa upah merupakan imbalan yang diterima seseorang atas jasa yang diberikannya bagi pihak lain, diberikan seluruhnya dalam bentuk uang atau sebagian dalam bentuk uang dan sebagian dalam bentuk natural.Upah merupakan faktor yang penting bagi pekerja, karena bagaimanapun juga upah bagi pekerja merupakan tempat bergantung bagi kelangsungan hidup pekerja beserta keluarganya. Adapun yang dimaksud dengan upah menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah hak pekerja buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi Universitas Sumatera Utara 20 kerja kepada pekerjaburuh, yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan jasa yang telah atau akan dilakukan. Menurut Sadono Sukirno 2005, gaji adalah pembayaran kepada pekerja tetap dan tenaga kerja professional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer, dan akuntan. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pekerja- pekerja kasar seperti buruh, petani, tukang batu. Sementara menurut Hadi Purwono 2003: 2, membedakan pengertian gaji dan upah sebagai berikut: Gaji salary biasanya dikatakan upah wages yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, dan tata usaha pegawai kantor atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih tinggi dari pada pembayaran kepada pekerja upahan. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada karyawan atau pekerja yang dibayar menurut lamanya jam kerja dan diberikan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai jaminan untuk dipekerjakan secara terus-menerus. Defenisi lain diungkapkan oleh Winarni dan Sugiyarso 2006, yang menyatakan bahwa istilah gaji biasa digunakan pada instansi – instansi pemerintah dan pembayarannya ditetapkan secara bulanan, sedangkan upah biasa digunakan pada perusahaan-perusahaan swasta dan diberikan pada pekerja yang lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, serta pembayaran yang ditetapkan secara harian atau berdasar unit pekerjaan yang Universitas Sumatera Utara 21 diselesaikan. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara gaji dan upah terletak pada kuatnya ikatan kontrak kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kontrak kerjanya kuat dan memiliki jabatan yang bersifat administratif. Sedangkan orang yang menerima upah, ikatan kontrak kerjanya kurang kuat dan biasanya diberikan kepada pekerja pelaksana buruh. Untuk jangka waktu penerimaan, gaji pada umumnya diberikan secara periodik biasanya setiap akhir bulan, sedangkan upah diberikan pada setiap hari atau mingguan. 2.3.1. Macam-Macam Upah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurut Rivai 2004, upah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Upah menurut waktu, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut waktu kapasitas kerjanya. 2. Pembayaran upah tersebut bisa dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan. Besarnya upah yang dibayarkan didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan dengan prestasi kerjanya. Kebaikan upah menurut waktu adalah : a. Tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat menyelenggarakan dengan mudah. b. Perhitungan tidak menyukarkan. Keburukan upah menurut waktu adalah : a. Upah pekerja yang rajin dan yang malas disamakan. b. Pimpinan perusahaan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan Universitas Sumatera Utara 22 dan kemauan bekerja dari pekerja. c. Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi perusahaan. 3. Upah menurut satuan hasil, yaitu upah yang diberikan kepada para pekerja menurut prestasi yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut. Artinya, besarnya upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. 4. Besarnya upah yang diberikan selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu untuk mengerjakannya. Kebaikan upah menurut satuan hasil : a. Pekerja yang rajin akan mendapatkan upah yang tinggi daripada pekerja yang malas. b. Pekerja berusaha mendapatkan prestasi kerja, sehingga menguntungkan perusahaan karena hasil produksi meningkat. Keburukan upah menurut satuan hasil : a. Kualitas barang yang dihasilkan turun karena pegawai bekerja dengan tergesa-gesa. b. Keinginan pegawai untuk mendapatkan upah yang besar menyebabkan ia bekerja terus – menerus yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan bagi pekerja. 5. Upah menurut borongan, yaitu suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan system borongan cukup rumit, lama mengerjakannya serta banyak alat yang Universitas Sumatera Utara 23 diperlukan untuk menyelesaikannya. Buruh, pengusaha, Pemerintah, dan masyarakat pada umumnya sama- sama mempunyai kepentingan atas sistem dan kebijaksanaan pengupahan. Buruh dan keluarganya sangat tergantung pada upah yang mereka terima untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, perumahan, dan kebutuhan lainnya. Sehingga upah menjadi masalah krusial, karena selalu menjadi selisih pendapat antara pengusaha dengan buruh dalam menetapkan pengupahan. Para buruh dan serikat buruh selalu mengharapkan upah yang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidupnya. Di lain pihak, para pengusaha sering melihat upah sebagai bagian dari biaya pengeluaran semata, sehingga banyak pengusaha yang sangat hati-hati untuk meningkatkan upah. Di kebanyakan perusahaan keputusan menentukan tingkat besar kecilnya upah dipengaruhi oleh banyak hal. Winarni dan Sugiyarso 2006, menyatakan bahwa faktor – faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat upah antara lain : 1. Ketetapan Pemerintah Dalam penentuan gaji dan upah yang perlu diingat adalah bahwa setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja. Untuk menentukan tingkat upah di beberapa perusahaan digunakan ketentuan pemerintah tentang Upah Minimum Regional UMR atau Upah Universitas Sumatera Utara 24 Minimum Sektoral Regional UMSR. Namun ketentuan ini kebanyakan berlaku untuk jabatan tingkat pelaksana saja. Maksudnya bahwa upah yang diberikan oleh perusahaan harus ditinjau kembali secara bertahap. Hal ini penting karena adanya beberapa faktor yang terjadi pada upah yang diberikan, yaitu : a. Perubahan tingkat penduduk. b. Perubahan Undang-Undang Peraturan tentang besarnya gaji dan upah. c. Perubahan tingkat gaji dan upah yang diberikan perusahaan lain.

2.4. Pengertian dan Konsep Tenaga Kerja