127 menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam
tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Menurut Adams Gullota yang dikutip oleh Aaro, masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun.
Sedangkan Hurlock membagi masa remaja menjadi masa remaja awal 13 hingga 16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun.
Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa
dewasa.
36
1. Remaja Putus Sekolah
Pengertian putus sekolah adalah seseorang yang telah masuk dalam sebuah lembaga pendidikan baik itu pada tingkat SD, SMP, maupun SMA
untuk belajar dan menerina pelajaran tetapi tidak sampai tamat atau lulus kemudian mereka berhenti atau keluar dari sekolah.
37
Kemudian seseoramg juga bisa dikatakan putus sekolah dan dapat pula diartikan sebagai Drop-Out DO yang artinya bahwa seorang anak didik yang
karena sesuatu hal, biasa disebabkan karena malu, malas, takut, sekedar ikut- ikutan dengan temannya atau karena alasan lain sehingga mereka putus
sekolah di tengah jalan atau keluar dan tidak lagi masuk untuk selama- lamanya.
38
Sedangkan menurut penulis, yang dikatakan remaja putus sekolah adalah seorang yang berusia di bawah 18 tahun tidak mampu menyelesaikan
36
“Remaja,” artikel diakses tanggal 29 Agustus 2009 http:rumahbelajarpsikologi.
comindex.phpremaja.html
37
Abied, “Faktor Penyebab Putus Sekolah,” artikel diakses tanggal 01 November 2009 dari
http:meetabied.wordpress.com20091030faktor-penyebab-putus-sekolah
38
Ibid.,
128 suatu jenjang pendidikan, dengan kata lain meninggalkan sekolah sebelum
menyelesaikan keseluruhan masa belajar yang telah ditetapkan. Karena dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-undang nomer 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dikatakan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Dan masa remaja adalah sebuah fase dimana seorang anak akan menuju masa dewasa, artinya seorang remaja dipastikan belum berumur 18
tahun. Banyak remaja yang putus sekolah disebabkan oleh tidak mampu
memenuhi tuntutan sistem sekolah karena keharusan bekerja. Anak-anak lainnya menjadi pekerja anak karena tidak tersedianya sekolah, karena mereka
tidak mampu membayar biaya sekolah, karena pendidikan yang ditawarkan berkualitas rendah atau dipandang tidak relevan atau karena lingkungan
sekolah tidak bersahabat.
39
Sementara sebagian anak terampas hak atas pendidikannya karena mereka mulai masuk ke pasar kerja terlalu dini,
sementara yang lain masuk ke lapangan kerja secara prematur karena hak mereka untuk memperoleh pendidikan tidak secara efektif dijamin.
Sangatlah mungkin bagi seorang anak untuk bekerja dan tetap bersekolah, namun hanya sedikit yang dapat melakukan keduanya itu. Hanya
tujuh persen anak yang berusia 5-9 tahun, 10 anak yang berusia 10-14 tahun dan 11 anak yang berusia 15-17 tahun yang tetap bersekolah sambil
bekerja.
40
39
Mr. Dan O’Donnell, Perlindungn Anak, Sebuah Panduan Bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
UNICEF, 2006, h.128.
40
Ibid., h. 128.
129 Penyebab utama pekerjaan di bawah umur bersifat struktural, dan
berkaitan dengan kelemahan dalam sistem pendidikan, sistem sosial dan sistem ekonomi. Program-program penyesuaian sosial, privatisasi dan transisi
ke ekonomi pasar telah memberi dampak yang sangat signifikan pada tingkat bersekolah dan pekerjaaan anak di beberapa negara.
41
Meskipun demikian, faktor budaya dan hukum juga ikut memainkan peran. Di banyak negara,
minimum usia untuk bekerja lebih rendah dibanding usia wajib masuk bangku sekolah, yang menyebabkan keadaan paradoks dimana anak memiliki hak
untuk mendapatkan pekerjaan sementara pada saat yang sama secara hukum diwajibkan sekolah.
42
Konvensi ILO no. 138 menetapkan tiga batas usia anak dan pekerjaannya
43
: 1.
18 tahun untuk pekerjaan berbahaya, 2.
15 tahun untuk pekerjaan penuh-waktu di lingkungan pekerjaan yang tidak berbahaya,
3. 13 tahun untuk pekerjaan yang tidak menganggu pendidikan anak.
Masing-masing negara harus menetapkan daftar jenis-jenis pekerjaan yang dianggap berbahaya. Negara-negara yang keadaan ekonomi dan sistem
pendidikannya kurang baik akan membuat pembagian usia di atas tidak realistis dan mungkin akan menurunkan usia minimum untuk pekerjaan
“ringan” ke 12 tahun dan untuk pekerjaan yang tidak berbahaya lainnya ke 14 tahun.
44
Konvensi ILO No. 182 tentang Penghapusan Pekerjaan-pekerjaan
41
Ibid., h. 128.
42
Ibid., h. 128
43
Ibid., h. 130
44
Ibid., h. 130
130 yang Terburuk untuk Anak juga melarang mempekerjakan seseorang yang
berusia di bawah 18 tahun di jenis pekerjaan yang berbahaya. Konvensi ini tidak membolehkan adanya pengecualian dalam bentuk apapun.
45
2. Ciri-ciri Masa Remaja