142 nama Dinas Sosial berubah menjadi Dinas Bintal dan Kesos Propinsi DKI Jakarta.
selanjutnya dengan keluarnya kep. Gubernur No. 163 Tahun 2002, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Dinas Bintal dan Kessos Propinsi DKI Jakarta. maka sejak tanggal 13 November 2002 PSBR “Taruna Jaya” Tebet menjadi UPT dari Dinas Bintal dan Kesos
Propinsi DKI Jakarta.
C. Letak Geografis
Panti Sosial Bina Remaja PSBR Taruna Jaya beralamat di jalan Tebet Barat Raya No. 100 Tebet - Jakarta Selatan. Letak PSBR ini cukup strategis dan
mudah dijangkau. Hal ini dikarenakan PSBR berada dalam kawasan rumah susun Tebet.
D. Visi
PSBR “Taruna Jaya” Tebet memiliki visi yaitu “Menyelamatkan remaja dari ketelantaran agar dapat tumbuh kembang secara wajar dan mampu hidup
mandiri.”
63
E. Misi
Sedangkan misi PSBR “Taruna Jaya” Tebet yaitu
64
: 1.
Membentuk remaja berkepribadian, berdedikasi, percaya diri dan mempunyai keterampilan kerja yang mampu untuk mendukung hidup
mandiri.
63
Wawancara dengan Kepala Bimbingan dan Pelatihan pada tanggal 05 Oktober 2009.
64
Ibid.,
143 2.
Melakukan pembinaan fisik, mental dan sosial serta keerampilan kerja. 3.
Melakukan resosialisasi bagi remaja bermasalah menuju perilaku hidup normatif.
F. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Gubernur No. 163 Tahun 2002 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta, maka sturuktur organisasi di PSBR sebagai berikut.
Bagan 2. : Struktur Organisasi PSBR KEPALA PANTI
Drs. H. Acep Bunyamin
SUBBAGIAN TATA USAHA
Drs. Saebun
Seksi Bimbingan dan Latihan
Dra. Wiwik Widyati, M.Si
Seksi Penyaluran dan Bimbingan Lanjut
Achmad Cherid
Sub Kelompok Jabatan Fungsional
144
G. Landasan Hukum
65
Landasan hukum dalam pembentukan PSBR adalah: 1.
Undang-Undang Dasar 1945. 2.
Konvensi Hak Anak. 3.
Undang-undang No. 61974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
4. Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
5. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
6. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Jo Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonomi.
H. Kondisi Fasilitas Lembaga