Kondisi Fasilitas Lembaga GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

144

G. Landasan Hukum

65 Landasan hukum dalam pembentukan PSBR adalah: 1. Undang-Undang Dasar 1945. 2. Konvensi Hak Anak. 3. Undang-undang No. 61974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. 4. Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. 5. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. 6. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Jo Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.

H. Kondisi Fasilitas Lembaga

Kondisi fasilitas di PSBR untuk melakukan pelatihan keterampilan sudah menunjang namun masih kekurangan alat-alat dengan jumlah daya tampung yang mencapai 120 orang WBS. Fasilitas dan alat-alat kantor cukup memadai dan juga tersedianya ruang untuk konseling, ruang kantor, ruang bimbingan sosial, ruang asrama, ruang aula dan ruang mushola serta ruang dapur. Sedangkan untuk fasilitas olahraga bagi para WBS sangat kurang walaupun terdapat dua lapangan yang berada di samping dan belakang gedung PSBR. 65 Pedoman Penyelenggaraan Panti Sosial Bina Remaja PSBR, Departemen Sosial Republik Indonesia. 2002.h.2. 145 Di dalam buku pedoman penyelenggaran PSBR yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak Departeman Sosial Republik Indonesia tahun 2002, setiap PSBR seyogyanya memiliki: 66 1. ruangan untuk kantor 2. ruangan untuk registrasi 3. ruangan untuk olah data 4. ruangan untuk fasilitas olahraga dan rekreasi 5. ruangan untuk identifikasi dan assesmen 6. ruangan untuk pembahasan kasus 7. ruangan untuk konselingkonsultasi 8. ruangan untuk sheltered work shop 9. ruangan untuk studio dan pendidik 10. ruangan untuk vocational 11. ruangan untuk bimbingan social 12. ruangan untuk penelitian dan pengkajian 13. ruangan untuk asrama 14. ruangan untuk poliklinik 15. ruangan untuk tempat ibadah 16. ruangan untuk pelayanan advokasi 17. ruangan untuk perpustakaan 18. ruangan untuk makan 19. ruangan untuk dapurmasak 20. ruangan untuk gudang 66 Ibid., h. 12 146 21. ruangan untuk pengelolaan sistem informasi 22. ruangan untuk aula

I. Tugas Pokok dan Fungsi

67 Tugas pokok PSBR “Taruna Jaya” Tebet adalah: Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial remaja bermasalah sosial, putus sekolah, yang meliputi identifikasi dan asesmen, bimbingan dan penyaluran serta bina lanjut. Sedangkan fungsi PSBR “Taruna Jaya” Tebet adalah: a. Melaksanakan pendekatan awal meliputi penjangkauan, observasi, identifikasi, motivasi dan seleksi. b. Melaksanakan penerimaan meliputi registrasi, kelengkapan administrasi dan penempatan dalam panti. c. Melaksanakan asesmen meliputi penelaahan, pengungkapan, dan pemahaman masalah dan potensi. d. Melaksanakan pembinaan fisik, bimbingan mental, social, dan pelatihan keterampilan kerja usaha kemandirian. e. Melaksanakan resosialisasi meliputi praktek belajar kerja, reintegrasi dengan kehidupan dalam keluarga dan masyarakat, persiapan dan pelaksanaan penyaluran ke lapangan kerja. f. Melaksanakan pembinaan lanjut meliputi monitoring, konsultasi, asistensi, pemantapan dan terminasi. Sedangkan tujuan dari pelayanan yang dilakukan PSBR adalah: 68 67 Brosur PSBR “Taruna Jaya” Tebet 2004. 147 a. Terhindarnya remaja dari berbagai masalah sosial sebagai akibat putus sekolah dan terlantar. b. Terwujudnya kemandirian remaja atas dasar kekuatan dan kemampuan- nya sendiri dalam memilih, menetapkan dan memutuskan cara terbaik terhadap berbagai upaya pemecahan masalah yang dihadapinya. c. Terwujudnya kemampuan dan kekuatan remaja dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki, yang memungkinkan bersangkutan dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara memadai.

J. Sasaran Garapan dan Persyaratan menjadi Warga Binaan Sosial di PSBR “Taruna Jaya” Tebet

Dokumen yang terkait

Efektifitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Remaja Putus Sekolah Di Upt.Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

8 156 133

Respon Remaja Binaan Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Panti Sosial Bina Remaja "PSBR" Nusa Putera Tanjung Morawa

4 36 105

Pemberdayaan keterampilan otomotif bagi remaja putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Taruna Jaya Tebet-DKI Jakartaotomotif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Hal ini untuk memudahkan dalam

1 26 99

Peran Orang Tua Asuh dalam Mendukung Perkembangan Kemandirian Remaja Putus Sekolah di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur

3 20 129

Pengaruh Terapi Kelompok Berbasis Outbound Terhadap Perilaku Remaja Putus Sekolah Di Panti Sosial Bina Remaja (Psbr) Bambu Apus – Jakarta Timur

0 10 164

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

PENYELENGGARAAN PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA CIBABAT-CIMAHI.

1 2 36

PELAKSANAAN PROGRAM KETERAMPILAN TATA RIAS SEBAGAI UPAYA MEMBERDAYAKAN REMAJA DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA, TRIDADI, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 173

MANFAAT PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP MONTIR SEPEDA MOTOR BAGI PEMUDA PUTUS SEKOLAH DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA YOGYAKARTA.

0 0 150

(511 Kali)

0 0 189