Penyiapan Ligan HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Makromolekul tersebut kemudian dioptimasi dengan Autodocktools. Pengoptimasian ini dilakukan agar makromolekul tersebut dapat menyeseuaikan dengan lingkungan komputasi sehingga dapat di-docking. Pengoptimasian yang dilakukan yaitu penambahan atom hidrogen dan pengaturan grid box parameter. Penambahan atom hidrogen protonasi bertujuan untuk menyesuaikan suasana docking agar mendekati suasana pada pH sitoplasma sel pH~7 Drie, 2005, karena PPAR- termasuk reseptor inti nuclear receptor Habor, 2010. Sedangkan pengaturan grid box untuk menentukan ruang tambat ligan yang akan di-docking. Ruang tambat ligan ditentukan dengan merujuk kepada ligan yang sudah tertambat dengan makromolekul protein pada saat diunduh, yaitu dalam hal ini rosiglitazon. Pengaturan pada grid box meliputi center_x, center_y, center_z, untuk mengatur letak parameter box pada makromolekul protein, kemudian size_x, size_y, size_z, dan spacing angstrom untuk menentukan besar kecilnya grid box untuk ruang penambatan ligan tersebut. Hasil pengaturan yang diperoleh yaitu center_x = 52.734, center_y = -3.774, center_z = 34.258, size_x = 28, size_y = 28, size_z = 28, dan spacing angstrom = 1 Lampiran 2. Setelah semua proses pengoptimasian makromolekul selesai, maka file ini disimpan dalam format .pdbqt. Format ini berarti bahwa file pdb tersebut sudah diberikan muatan gasteiger untuk menyesuaikan dengan lingkungan docking sehingga dapat dilakukan perhitungan dengan benar Huey, Morris, Forli, 2012.

4.2 Penyiapan Ligan

Ligan yang akan digunakan diunduh dari Pubchem dengan situs http:PubChem.ncbi.nlm.nih.gov dengan format .sdf dan dipilih struktur 3D. Ligan – ligan yang digunakan pada penelitian ini adalah senyawa – senyawa flavonoid dari buah mengkudu yaitu quersetin, rutin, kaempferol, nikotiflorin, narkisin flavonol, serta rosiglitazon sebagai kontrol positifnya Tabel 4.1. Kemudian format ligan - ligan tersebut dirubah menjadi .pdb UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan Open Babel agar dapat dibaca dengan Autodock untuk selanjutnya dilakukan pengoptimasian. Tabel 4.1 Daftar ligan yang ditambatkan Pubchem Dalam pengoptimasian ligan, dilakukan penambahan muatan gasteiger dan pengaturan number of active torsion dengan menggunakan Autodocktools. Muatan gasteiger ini secara otomatis akan ditambahkan pada ligan ketika dibuka dengan Autodocktools. Sama halnya dengan protonasi pada makromolekul protein, penambahan muatan gasteiger adalah penambahan atom hidrogen pada ligan. Kemudian torsi aktifnya diatur. Hal ini untuk menentukan ikatan - ikatan aktif yang dapat diputar selama proses docking berlangsung, sehingga dapat mengurangi kinerja dan juga waktu Ligan Compound ID IUPAC Name Rosiglitazone CID 77999 5-[[4-[2-[methylpyridin-2-ylamino] ethoxy]phenyl]methyl]-1,3-thiazolidine- 2,4-dione Quercetin CID 5280343 2-3,4-dihydroxyphenyl-3,5,7-trihydroxy chromen-4-one Rutin CID 5280805 2-3,4-dihydroxyphenyl-5,7-dihydroxy-3- [2S,3R,4S,5S,6R-3,4,5-trihydroxy-6- [[2R,3R,4R,5R,6S-3,4,5-trihydroxy-6- methyloxan-2-yl]oxymethyl]oxan-2- yl]oxychromen-4-one Kaempferol CID 5280863 3,5,7-trihydroxy-2-4-hydroxyphenyl chromen-4-one Nicotiflorin CID 5318767 5,7-dihydroxy-2-4-hydroxyphenyl-3- [2S,3R,4S,5S,6R-3,4,5-trihydroxy-6- [[2R,3R,4R,5R,6S-3,4,5-trihydroxy-6- methyloxan-2-yl]oxymethyl]oxan-2- yl]oxychromen-4-one Narcissin flavonol CID 5481663 5,7-dihydroxy-2-4-hydroxy-3- methoxyphenyl-3-[2S,3R,4S,5S,6R- 3,4,5-trihydroxy-6-[[2R,3R,4R,5R,6S- 3,4,5-trihydroxy-6-methyloxan-2- yl]oxymethyl]oxan-2-yl]oxychromen-4- one UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diperlukan Huey, Morris, Forli, 2012. Torsi aktif tersebut hanya ada pada molekul yang memiliki ikatan sigma saja. Semakin banyak ikatan sigma pada molekul, maka semakin banyak torsi aktifnya sehingga perlu dibatasi. Pada penelitian ini number of active torsion yang dipilih adalah 6, berdasarkan pada standar yang biasa digunakan dalam pengaturan torsi aktif. Ligan hasil pengoptimasian ini disimpan dalam format .pdbqt.

4.3 Penambatan Molekul dengan Autodock Vina