1. Keterampilan skill, didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan.
2. Usaha effort, adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau yang diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya.
3. Kondisi kerja condition, adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, suhu, dan kebisingan ruangan. Kondisi kerja merupakan sesuatu
di luar operator yang diterima apa adanya oleh operator tanpa banyak kemampuan mengubahnya.
4. Konsistensi consistency, adalah keseragaman hasil pengukuran yang diperoleh selama operator bekerja. Selama ini masih dalam batas-batas
kewajaran masalah tidak timbul, tetapi jika variabilitasnya tinggi maka hal tersebut harus diperhatikan.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Karya Deli Steelindo yang bergerak dalam
bidang pengecoran logam. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Pulau Tanah Masa No 136, Kawasan Industri Medan II, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini
dilakukan dari Mei 2015 hingga Agustus 2015.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang berbentuk job and activity analysis. Bentuk penelitian deskriptif yang berbentuk
job and activity analysis yaitu penelitian yang bertujuan menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang agar
mendapat rekomendasi untuk berbagai keperluan, seperti misalnya keseimbangan beban kerja serta efesiensi dalam penggunaan waktu. Sukaria Sinulingga,
2013:30.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah lintasan produksi pada proses pengecoran logam produk screw press.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data elemen kerja merupakan urutan kegiatan proses produksi dari pengecoran
logam produk screw press.
2. Waktu elemen kerja kerja, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh operator stasiun
kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. 3.
Waktu perpindahan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan produk
dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya.
4. Waktu set-up pada setiap stasiun kerja yaitu waktu yang diperlukan mesin
untuk dipersiapkan sebelum beroperasi. 5.
Jumlah jam kerja 6.
Jumlah shift kerja 7.
Waktu menganggur yaitu waktu operator menunggu produksi dari stasiun kerja sebelumnya.
8. Waktu delay yaitu waktu produk menunggu untuk dikerjakan.
9. Rating factor merupakan faktor penyesuaian yang diberikan peneliri atas
kewajaran kerja operator. 10.
Allowance merupakan faktor penyesuaian yang diberikan peneliti atas adanya sejumlah kebutuhan di luar kerja yang terjadi selama pekerjaan berlangsung
11. Kapasitas harian merupakan jumlah produk yang mampu diselesaikan dalam
satu stasiun kerja setiap harinya.
12. Zoning constraint merupakan pengelompokkan elemen kerja yang harus
berada dalam satu stasiun kerja. 13.
Job qualification merupakan persyaratan pekerjaan yang harus dimiliki operator.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel- variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam
melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Jumlah shift kerja
Data Proses Produksi
Waktu Menunggu
Waktu yang Tersedia
Waktu yang Dibutuhkan Tiap
Stasiun Jumlah Jam Kerja
Keseimbangan Lintasan Waktu Elemen
Kerja
Waktu Set-up Bottleneck
Waktu Perpindahan
Waktu Delay Penjadwalan
Stasiun Kerja Sebelum, Saat
dan Sesudah Bottleneck
Rating Factor Allowance
Waktu Baku Kapasitas harian
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian