Mesin dan Peralatan Proses Produksi

dan benda-benda lainnya. Pada mesin bor, mata bor berputar pada kecepatan tertentu dan ditekan kepada benda kerja sehingga pada benda kerja akan terbentuk lubang, bram akan keluar melalui celah atau ulir mata bor tersebut. 5. Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah mesin yang mampu meratakan permukaan dan penghalusan permukaan yang kasar. Cara kerja mesin gerinda adalah dengan adanya sebuah batu gerinda yang berputar dengan putara tinggi dimana putaran batu gerinda inilah yang mampu menghaluskan permukaan yang kasar. 6. Mesin Las Mengelas welding adalah menyatukan dua potongan atau lebih bahan logam yang sama dalam keadaaan lumer atau meleleh akibat panas di bawah atau tanpa tekanan dengan atau tanpa bahan tambahan berupa kawat laselektroda Mesin las yang ada di PT. Karya Deli Steelindo terdiri dari mesin las karbit dan mesin las listrik. 7. Mesin Gergaji Mesin gergaji adalah mesin yang digunakan untuk memotong kayu atau balok sesuai dengan ukurannya masing-masing, 8. Mesin Sand Blasting Mesin ini digunakan untuk memisahkan produk dari pasir-pasir yang masih melekat dan untuk meratakan permukaannya. Cara kerja mesin ini adalah produk yang telah dimasukkan ke dalamnya akan diputar sehingga pasir yang melekat dapat terpisah. Di dalam mesin ini terdapat mimis baja yang dapat mencuci atau membersihkan produk dari pasir-pasir bekas pencetakan. 9. Mesin Snapper Mesin ini memiliki fungsi yang sama seperti mesin sand blasting, yaitu memisahkan pasir yang melekat pada produk. Cara kerja mesin ini hampir sama dengan mengebor, hanya bentuk mesinnya menyerupai senapan. 10. Mesin Pengering Pasir Sand Dryer Mesin ini terdiri dari suatu ruangan tempat mengeringkan pasir yang dimasukkan ke dalam mesin melalui bagian depan. Ruangan kemudian dilalui oleh pasir yang dimasukkan ke dalam mesin pengaduk yang terdiri dari sebuah bak penampung yang didalamnya terdapat baling-baling yang berputar terus menerus, kemudian ditambahkan waterglass ke dalam adukan dan dilakukan pengadukan sampai homogen. 2.4.4.2.Peralatan Equipment Peralatan digunakan untuk menunjang kelancaran kerja pada proses produksi, dimana peralatan yang digunakan oleh PT. Karya Deli Steelindo adalah sebagai berikut: 1. Penyimpanan Gas Karbon Dioksida Digunakan sebagai tempat penampungan gas karbon dioksida, yang mana gas karbon dioksida keluar melalui selang yang dihubungkan pada keran tabung yang dapat dibuka dan ditutup. 2. Chemical Composition Tester Peralatan ini digunakan untuk mengetahuimenguji komoposisi kimia produk coran. Sampel diambil dari dapur kemudian dimasukkan ke dalam ruangan khusus pada mesin dimana kemudian sampel ini dibakar dan diamati spektrumnya. Hasil pengamataan spektrum kemudian ditampilkan melalui komputer yang dihubungkan ke mesin ini sehingga dapat diketahui komposisinya. 3. Mikroskop, digunakan untuk mengetahui susunan mikro struktur dari produk coran 4. Palu, digunakan untuk membongkar produk dari cetakan pasir dan melekatkan paku pada produk. 5. Jangka Sorong, digunakan untuk mengukur suatu produk. 6. Meja Perata, digunakan untuk mengukur suatu produk. 7. Timbangan, digunakan untuk mengukur berat suatu bahan. 8. Ladle, digunakan sebagai wadah penuang pada proses pouring penuangan dan sebagainya.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Keseimbangan Lintasan

Keseimbangan lintasan line balancing merupakan penentuan jumlah pekerjaan yang akan dibebankan pada setiap stasiun kerja, termasuk penentuan jumlah setiap mesin yang harus ditempatkan pada setiap pusat kerja, dengan tujuan agar setiap stasiun kerja mempunyai kapasitas yang benar-benar sama 3 1. Menentukan pekerjaan-pekerjaan dasar . Penyeimbangan ini dilakukan berdasarkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap jenis pekerjaan, kapasitas mesin, dan tenaga kerja yang digunakan. Penyeimbangan beban kerja ini dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 2. Menentukan pekerjaan-pekerjaan prasyarat 3. Menentukan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan 4. Menggabungkan beberapa pekerjaan ke dalam suatu stasiun kerja dengan mempertimbangkan prasyarat atau urutan setiap pekerjaan

3.2. Sistem Perakitan Assembly System

Lini perakitan assembly line adalah proses manufaktur di mana bill-of- material part dan komponen dikerjakan satu per satu dalam suatu urutan oleh 3 Pontas M. Pardede, Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model, dan Kebijakan, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007, hal 228-229 serangkaian operator sampai menjadi produk akhir Thomopoulos, 2014 4 1. Single model assembly . Berikut ini adalah jenis-jenis sistem perakitan: 2. Batch assembly 3. Mixed model assembly for make-to-stock 4. Mixed model assembly for make-to-order 5. Postponement Assembly 6. One station assembly Berikut ini adalah komponen-komponen ataupun data utama yang terdapat pada sistem lini perakitan: 1. Elemen kerja e Elemen kerja merupakan pekerjaan-pekerjaan yang terdapat pada lini perakitan. Setiap elemen kerja e memiliki waktu standar t e . Setiap elemen kerja harus mengikuti elemen kerja sebelumnya selesai terlebih dahulu. 2. Precedence Diagram Precedence Diagram merupakan diagram yang menunjukkan keterkaitan antar elemen kerja. Diagram ini menunjukkan elemen kerja mana yang dapat mulai tanpa didahului elemen kerja lain atau elemen kerja mana yang memiliki elemen kerja pendahulu. Pada Gambar 2.1 dapat dilihat contoh precedence diagram. 4 Thomopoulos, Nick T, Assembly Line Planning and Control, Springer International Publishing, Switzerland, 2014, hal 15-23 A B D E C F G H I J K 45 sekon 50 sekon 11 sekon 9 sekon 15 sekon 12 sekon 12 sekon 12 sekon 12 sekon 8 sekon 9 sekon Gambar 3.1. Precedence Diagram 3. Waktu Shift T Waktu shift T menyatakan total waktu pekerjaan selama satu shift. Misalnya, sebuah shift dimulai dari 08.00 sampai 16.30, di mana istirahat satu jam maka waktu shift adalah sebesar T = 450 menit. 4. Jadwal Shift N Jadwal shift N menyatakan jumlah produk akhir yang diinginkan selesai selama suatu shift. Misalnya, dijadwalkan produk yang harus selesai per shift adalah N = 100 unit. 5. Jumlah Operator n Jumlah minimum operator n yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jadwal dinyatakan sebagai berikut. n = x NT 6. Waktu Siklus c Waktu siklus c merupakan ukuran waktu untuk menyelesaikan unit menjadi produk akhir. Ukuran ini dinyatakan sebagai berikut. c = NT