27
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dalam menerapkan dan melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
serta memperhatikan lingkungan kerja yang lebih baik lagi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.
2. Sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3.
Sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam bidang ilmu manajemen, khususnya yang berhubungan dengan bidang
keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
28
4. Sebagai referensi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian-
penelitian lebih lanjut, khususnya tentang keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
I.5 Kerangka Berpikir
Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan,
merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Dengan memiliki karyawan yang terampil berarti perusahaan telah mempunyai aset yang sangat mahal
yang sulit dinilai dengan uang, karena merekalah kunci utama kesuksesan perusahaan dimasa sekarang dan mendatang. Karena hal inilah perusahaan perlu mengadakan
perencanaan dan penanganan yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada maupun untuk masa yang akan datang.
Dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang paling unik dan spesifik sekali karena manusia memiliki perilaku dan perasaan,
memiliki akal budi dan mempunyai tujuan-tujuan pribadi. Bila manajemen perusahaan mampu mengelola dengan baik, mendayagunakan secara optimal,
karyawan akan termotivasi dan akan mencapai produktivitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan mencapai tujuan yang diharapkan manajemen perusahaan.
Sumarsono 2003 menyatakan bahwa, ”Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan
persatuan waktu. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategi karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada
kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya”.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
29
Produktivitas kerja dapat tercapai bila karyawan termotivasi, sehingga karyawan akan memanfaatkan waktu kerja dan sumber daya yang ada dengan sebaik
mungkin. Sedarmayanti 2004 menyatakan bahwa,”Produktivitas tenaga kerja
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: a pendidikan; b keterampilan; c disiplin; d sikap dan etika kerja; e motivasi; f gizi dan kesehatan; g tingkat
penghasilan; h jaminan sosial; i lingkungan dan iklim kerja; j teknologi sasaran produksi; k manajemen; l kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi dan lain-
lain”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada tiap perusahaan pada dasarnya berbeda-beda, karena faktor tersebut berasal dari dalam
diri karyawan dan dari luar karyawan seperti keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja. Upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
menuntut peran manajemen yang lebih besar melalui pendekatan yang memberikan perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang efektif dan lingkungan
kerja yang baik yang diharapkan ada di dalam suatu perusahaan. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja K3 bisa mendorong dan menyalurkan
perilakusikap dan tindak-tanduk dengan kemauan keras seorang karyawan untuk berbuat dan bekerja lebih baik lagi untuk mencapai tujuan organisasi, akan tetapi
karyawan akan bekerja semaksimal mungkin bila perusahaan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya di waktu melaksanakan pekerjaan.
“Health, which refers to a general state of physical, mental, and emotional well-being. Safety refers to protecting the physical well-being of people
”, Mathis dan Jackson, 2003
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
30
Intinya keselamatan dan kesehatan kerja K3 bermaksud melindungi atau menjaga pekerja dari kejadian atau keadaan perburuhan yang merugikan keselamatan
dan kesehatan pekerja dalam hal melakukan pekerjaan, karena karyawan yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik otomatis akan meningkatkan produktivitas
kerjanya. “Faktor kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya
SDM yang terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-
kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,
pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja”, BUMN Online, 2006.
Hukum dan legalitas yang berlaku di Indonesia juga memberikan perlindungan menyeluruh kepada seluruh tenaga kerja di Indonesia, yang terdapat dalam Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 yang kemudian diperbaharui dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap pekerjaburuh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a.
Keselamatan dan kesehatan kerja b.
Moral kesusilaan, dan c.
Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Husni, 2005
Pemberlakuan undang-undang ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kecelakaan ditempat kerja dan membuat perusahaan wajib memperhatikan
keselamatan pekerjanya sehingga tidak terjadi atau paling tidak mengurangi resiko kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian bagi karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
31
Disamping faktor keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam mencapai tujuan organisasi, faktor lain yang
perlu diperhatikan adalah lingkungan kerja yang aman dan sehat juga mempengaruhi produktivitas kerja.
Slemania 2008 menyatakan bahwa,“Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh semangat dan faktor kenyamanan kerja yang mana hal itu juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja. Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang sangat tidak baik bagi tenaga kerja dalam beraktivitas, karena pekerja
akan melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan lingkungan kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya apabila
kenyamanan kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan melakukan aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan
yang sangat baik dan mendukung”.
Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan perusahaan akan mendorong para karyawan tersebut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan dengan baik pula, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Kerangka berpikir hipotesis pertama dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut:
Gambar I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan berhasil tanpa adanya
peranan dari pimpinan. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja K3 Produktivitas Kerja
Karyawan Lingkungan Kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
32
Nasution 2005 menyatakan bahwa,” keselamatan kerja harus dimulai dari atas, menunjukkan betapa pentingnya peranan pimpinan perusahaan bagi
keberhasilan program keselamatan dan kesehatan kerja. Ketua atau pengawas kelompok tenaga kerja, ahli keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan pernah
berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja, kalau pimpinan tidak ambil bagian dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. Tugas pimpinan
adalah meningkatkan dan mempertahankan standar yang tinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung lingkungan kerja dan pengelolaan kerja dalam
perusahaan”.
Kerangka berpikir hipotesis kedua dapat dilihat pada Gambar I.2 berikut:
Gambar I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua I.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: 1.
Keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 berhubungan dengan peranan
pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Peranan Pimpinan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository © 2008
33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA