Pengertian Kompetensi Guru PAI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori 1. Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi Guru PAI

Guru Merupakan suatu profesi yang sangat memegang peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Guru sebagai pejabat fungsional, bersifat profesional. Pengertian profesional erat kaitannya dengan keahlian dan keterampilan yang telah dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya. Karena guru telah dipersiapkan secara khusus untuk berkiprah di bidang pendidikan, jabatan fungsional guru bersifat profesional. Dengan demikian, guru selalu dituntut untuk terus mengembangkan profesinya. Untuk memahami pengertian kompetensi guru, terlebih dahulu di ketahui tentang pengertian kompetensi itu sendiri. Istilah kompetensi mempunyai banyak makna. Dalam kamus umum bahasa indonesia disebutkan bahwa”kompetensi berasal dari kata “kompeten”yang berarti cakap, berkuasa memutuskan menentukan sesuatu”. Menurut W.Robert Housten, yang dikutip langsung oleh Ny. Roestiah N.K, mengemukakan pengertian kompetensi sebagai “Competence” Ordinarily is defined as “adequacy for a task” or as of require knowledge, skill and ability. “ 4 Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kompetensi sebagai suatu tugas yang memadai atau kepemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Broke and Stone sebagaimana dikutip oleh Uzer Usman, “ Kompetensi merupakan gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. 5 Sementara itu, Charles.E Jhonson CS, mengemukakan bahwa “ Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”. 6 Kompetensi guru berfungsi sebagai pembina yang terprogram, terpadu dan menyeluruh akan lebih memantapkan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar. Keterlibatan guru dalam mengembangkan kurikulum perlu diperhatikan, selain dalam upaya meningkatkan kompetensinya, guru sebagai ujung tombak di lapangan lebih mengetahui kondisi objektif kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar di lapangan. 4 NY. Roestiyah N.K, Masalah Ilmu-ilmu Perguruan, Jakarta: Bumi Aksara, 1989, cet. Ke- 3 h.4 5 M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, BAndung: Rosda Karya, 2001, cet. Ke-5, h.14 6 Drs. A.Thabrani Rusyan dan Drs. H.ES. Hani Jaya, Profesionalisme tanaga kependidikan, Jakarta: Nine Karya, 1992, H. 11 Syarat profesional kompetensi guru menyangkut fisik, psikis, mental, moral, dan intelektual. Persyaratan fisik erat kaitannya dengan kondisi dan kemampuan jasmani guru yang bersangkutan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Persyaratan psikis berkaitan erat dengan kondisi rohani. Gangguan atau kelainan terhadap jiwa atau rohani guru akan menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Persyaratan mental berkaitan dengan dedikasi dan loyalitas terhadap profesinya. Banyak calon tenaga pendidikan, ia memilih bidang profesi lain yang kadang-kadang keterkaitan dengan basis dasar ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya jauh sekali. Oleh karena itu, calon tenaga pendidikan hendaknya memiliki mental yang cukup mantap sehingga suatu saat ia tidak berupaya menghindari tugas dan tanggung jawabnya. Persyaratan moral berkaitan erat dengan budi pekerti dan susila yang tinggi. Guru yang baik akan selalu memperhatikan dan melaksanakan kode etik guru. Dalam hal ini Pancasila dan UUD 1945 akan selalu menjadi dasar pengabdiannya. Persyaratan intelektual berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan seumur hidup merupakan salah satu acuan untuk terus menimba berbagai ilmu pengetahuan hingga akhir hayatnya. Asian Institute For Teacher Education, mengemukakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidikan adalah kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. 7 Mengenai kompetensi guru agama, Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa “Kompetensi guru agama adalah kewenangan untuk menentukan pendidikan agama yang diadakan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar” 8 Setelah memahami makna kompetensi, selanjutnya ditelaah tentang pengertian tenaga pendidik guru. Sebagaimana dikatakan oleh Mc Leod yang dikutip langsung oleh Muhibbin Syah bahwa, “Teacher is a person whose occupation is teaching others ”. 9 Ini berarti bahwa, guru adalah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain dengan kemampuan atau kecakapan yang dimilikinya. Sebagai pengajar dan pendiidik, guru diharapkan memiliki karakteristik kepribadian yang ideal, juga dituntut memiliki berbagai kompetensi dasar dalam mengajar dan mendidik. Begitu pentingnya peran guru dalam kegiatan proses pembelajaran sehingga kedudukan serta fungsinya belum dapat digantikan oleh apapun, karena pada dunia pendidikan, guru di tuntut mampu mengemban tugas 7 Ibid., h. 17. 8 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah,Jakarta : CV. Ruhama ,1994, Cet ke-1 h. 95 9 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 1997, Cet. Ke-3, h. 222. utama untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tugas profesi, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan. 10 karena itu, seorang guru di tuntut senantiasa meningkatkan peranan dan komptensinya yang mana proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

b. Kompetensi Dasar Guru Cooper,