Analisis Rupture Pada Lipid Bilayer

sesuai dengan persamaan 4-6. Dalam kondisi yang demikian, membran yang terdiri dari Lipoprotein dan karbohidrat telah rusak akibat gerakan ion-ion. Jadi, pada kondisi tegangan elektroda tersebut, Es = 37,33 kVcm dan kekuatan dielektriknya turun menjadi 0,2 kali terhadap nilai normalnya, diperlihatkan seperti pada Gambar 4.12b berikut ini. 10 20 30 40 50 60 4000 6000 8000 10000 12000 Tegangan Elektroda Wadah Air -vs- Sudut Sudut, Derajat T e g a n g a n E le k tr o d a , k V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.5 1 1.5 2 Dielektrik Membran Sel,ers -vs- ErEo n =ErEo e rs Gambar 4.12. Grafik Tegangan Elektroda Wadah Air terhadap Sudut a, dan b Penurunan nilai dielektrik pada kondisi Velek, 5,372 kV.

4.5.3. Analisis Rupture Pada Lipid Bilayer

Kerista Tarigan : Dampak Medan Elektrik Berpulsa Tegangan Tinggi Terhadap Membran Selluler, 2009 Sesuai dengan data pengendalian tegangan seperti pada Tabel 4.2, maka dapat diperkirakan bahwa pada kondisi tegangan minimal Vi =7,5 kVolt atau Velek = 6,3 kVolt, telah terjadi efek awal breakdown, rupture, kerusakan bahan dielektrik membran sel saraf tersebut. Dapat dijelaskan bahwa, terjadinya kondisi rupture adalah apabila terjadi peningkatan intensitas medan elektrik yang sangat kuat, melebihi potensial kritis transmembran maka akan mengakibatkan reduksi ketebabalan, mengecil, pada membran dan menyebabkan terjadinya peningkatan kreasi pore hydrophylic pada Lipid Bilayer sehingga terjadi kebocoran, rusak, rupture sehingga arus listrik mengalir dan ahirnya membran menjadi irreversible. Hal ini diperlihatkan seperti pada Lampiran III. Akibat terjadinya kebocoran maka zat-zat kimia di dalam membran keluar sehingga nematode mati. Hal ini diprediksi beda potensial telah mencapai antara 1 – 1,4 V Fang, 2006; Frida et al., 2000 dan sebesar 0,2 – 1,5 V pada membran sel mamalia Frida et. al., 2000 dan 1 V Zimmermann, 1982; Pizzichemi, 2007. Dalam kondisi ini dan sesuai dengan persamaan 4-3, maka dalam keadaan normal Vs = 0,14 V untuk diameter sel 0,5 m, diperoleh 3,733 kVcm, dan dalam keadaan Vs = 1,4 0V diperoleh Ers = 37,33 kVcm maka proses elektroporasi telah terjadi sehingga membran pada saluran protein maupun Lipid telah rusak, rupture, seperti pada Lampiran IV. Kemudian, bila besar medan elektrik yang di alami oleh membran sel yang diwakili oleh Ers dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh peneliti terdahulu yaitu membran sel bakteri Ecoli adalah sebesar 5 – 20 kVcm, model Peleg Zong et al., 2005, model simulasi Peleg sebesar 5 – 20 kVcm Zhong et al., 2005, 20 – 80 kVcm Pizzichemi, 2007, 35 kVcm Somolinos et al., 2008; Zhao et al., 2008 , pada biological effects sebesar 40 kVcm Hanafi et al., 2008 sedangkan untuk bakteri pada umumnya adalah sekitar 25 kV Zhang et al. 1995 dan untuk pasteurisasi mikroorganisma adalah sebesar 20 – 50 kVcm Ngadi et al., 2003. Kerista Tarigan : Dampak Medan Elektrik Berpulsa Tegangan Tinggi Terhadap Membran Selluler, 2009 Dari besaran Es tersebut di atas, perbandingan densitas D antara medan elektrik dalam keadaan rupture Ers, terhadap pada keadaan normal Es dapat dihitung melalui persamaan 4-6. Dengan demikian, peningkatan kekuatan dielectric strength mencapai 10 kali adalah suatu indikasi bahwa membran sel saraf telah ‘pecah’, rupture. Hal ini dapat dibuktikan melalui persamaan 4-6, yaitu: rr = 2E n E r Kemudian, bila: E r = p E n . dimana p adalah peningkatan tegangan elektroda atau sebagai nilai perbandingan dalam bilangan bulat, maka hubungan E n E r terhadap p nilai p = 1 – 10 dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.13, berikut ini. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 n=ErEn e rr err -vs- n Efek rupture Gambar 4.13. Grafik Peningkatan Intensitas Medan E Terhadap Penurunan kekuatan Dielektrik Membran. Berdasarkan analisis diatas maka akibat peningkatan potensial melampaui batas ambang maksimal di antara membran maka sifat membran yang semula berupa isolator berubah menjadi konduktor. Hal ini akan mengakibatkan zat-zat dan ion-ion di dalam membran akan keluar dari jaringan.

4.6. Analisis Pengaruh Faktor Diameter