Tempat Penelitian Modifikasi Pembangkit Medan Elektrik

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu seperti: 1. Laboratorium Tegangan Tinggi Fakultas Teknik, USU. 2. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian, MIPA USU. 3. Laboratorium PTKI, Medan. 4. Studi banding di Laboratorium Particle Physic, Universitas Central Florida, USA dan Laboratorium Plasma Physics, Universitas Auburn, Auburn, yang khusus tentang bahagian pembangkit tegangan tinggi. Sedangkan untuk penyediaan peralatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 1. Penyediaan sumber tegangan tinggi 2. Penyediaan komponen tegangan tinggi 3. Penyediaan rangkaian pembentuk pulsa 4. Penyediaan Sphere gap, swiching dengan triggering device 5. Penyediaan Elektroda 6. Penyediaan ruang sampel dan 7. Penyediaan sampel

3.2. Komponen dan Bahan

Komponen atau bahan-bahan pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah seperti berikut.

3.2.1. Komponen

1. Oto Tranformator Kerista Tarigan : Dampak Medan Elektrik Berpulsa Tegangan Tinggi Terhadap Membran Selluler, 2009 2. Test Transformator 3. Kabel penyambung 4. Resistor 5. Capasitor 6. Dioda 7. Sphere gap 8. Pipet 9. Elektroda, stainless Peralatan Untuk penyediaan peralatan dilakukan dengan sinkronisasi di beberapa laboratorium yaitu laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian, MIPA, Teknik, PTKI. Peralatan yang digunakan adalah seperti yang terdapat di bawah ini. - Generator tegangan tinggi type YHIG-100KV, 5KVA - Resistor, Rd = 416 ,140 kV; Re = 9500 , 140 kV - Capasitor, Cs = 6000 pF, 140 kV; Cb = 1200 pF, 140 kV - Shpere gap - Pemicu - Alat ukur AVO meter - Oscilloscope dan X-Y Recorder YEW 3023 - Mikroskop, 1000 x; mikroskop monookuler dan stereo - Ruang sampel: panjang 23 mm, tinggi 10 mm, lebar 10mm dan tebal 1mm yang terbuat dari fiber glass dielectric strength, 30 MVm.

3.2.3. Sampel

Sebagai sampel atau objek pada penelitian ini adalah suatu mikroorganisma yaitu nematode sebagai membran sel, yang diambil sedemikian rupa dari suatu Kerista Tarigan : Dampak Medan Elektrik Berpulsa Tegangan Tinggi Terhadap Membran Selluler, 2009 tanaman. Kemudian, dari tanaman tersebut, nematoda diekstrak sedemikain rupa dan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian USU.

3.3 Modifikasi Pembangkit Medan Elektrik

Mengingat mahalnya biaya peralatan suatu pembangkit medan elektrik maka hampir semua laboratorium khususnya di Indonesia tidak memilikinya. Sehingga pada penelitian ini telah di coba dengan memodifikasi peralatan yang tersedia. Untuk membangkitkan suatu tegangan tinggi berpulsa dapat dilakukan dengan berbagai metoda, diantaranya adalah dengan mengumpan rangkaian RC dari suatu sumber tegangan tinggi Kerista, 2007. Untuk mendapatkan lebar pulsa yang sangat sempit dan dengan tegangan yang cukup tinggi, kV, maka dapat dilakukan dengan cara mengatur besaran- besaran komponen pendukung suatu rangkaian, diantaranya adalah: Ototrafo, Test Trafo, Dioda penyearah, Kapasitor C s dan C b , Resistor R p , R d dan R e serta pemicu Sphere gap F. Sehingga tegangan output pada Ut pada gambar 2.7 adalah sama dengan pada persamaan 2-24. Model rancangan utama elektronik pembangkit medan elektrik secara keseluruhan yang di buat pada penelitian ini adalah seperti model rangkaian elektronik pada gambar 3.1 berikut ini. Rd Rg.Sampel Re Ototrafo Cb F Rp Elektroda Elektroda D Ut Test Trafo 1 4 5 6 8 U o t= Ja la P LN Cs id ie Gambar 3.1. Model Hasil Rangkaian Penelitian. Kerista Tarigan : Dampak Medan Elektrik Berpulsa Tegangan Tinggi Terhadap Membran Selluler, 2009 Sedangkan sebagai objek pemanfaatan medan elektrik pada penelitian ini adalah suatu chamber, ruang sample, yang berfungsi sebagai komponen C, yang nantinya di isi dengan nematoda tunggal yang diperlakukan sebagai bahan dielektrik, membran saraf. Hal ini dilakukan, karena membran sel atau saraf dapat dianggap sebagai suatu kapasitor plat sejajar Krauss, 1999; Jayamkondan et. al., 1999; Fang, 2000; Lebovka, et al.2003; Zudans, et. al., 2007. Untuk perhitungan unjuk kerja sistem secara teoritis dilakukan dengan suatu model dan disimulasi dengan menggunakan pemrograman Matlab Versi 7 R14.

3.4. Prosedur Penelitian