Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Analisis Investasi Dalam Human Capital Dan Akumulasi Modal Fisik Terhadap Peningkatan Produk Domestik Bruto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada awal Pelita I akhir tahun 1960-an kondisi perekonomian Indonesia mengalami perkembangan, sebab perekonomian lebih terarah dan lebih berhati-hati bila dibandingkan era sebelumnya di mana stabilitas ekonomi sempat terancam akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang terkendali. Perekonomian nasional kemudian terdorong lebih meningkat lagi dengan hasil minyak pada awal dekade 1970-an. Ekspansi ekonomi yang dipicu oleh sumber pendapatan pemerintah dari kenaikan harga minyak menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat rata-rata 6,8 persen per tahun. Peran pemerintah melalui kebijakan ekspansi fiskal masih mendominasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada periode tahun 1970 – 1979 pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi berdampak positif terhadap jumlah kesempatan kerja. Peningkatan kesempatan kerja tercatat mencapai 2 juta sampai 3 juta per tahun. Anggaran pemerintah rutin dan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan tercatat meningkat rata-rata sekitar 7,5 persen per tahun sampai dengan tahun 1986. Kemerosotan harga minyak di pasar internasional awal dekade 1980-an yang berakibat pada resesi ekonomi dunia menyebabkan pemerintah Indonesia melakukan Armin Thurman Situmorang : Analisis Investasi Dalam Human Capital dan Akumulasi Modal Fisik Terhadap…, 2007 USU e-Repository © 2008 ekspansi di sisi fiskal dengan mulai menurunkan anggaran belanja pemerintah. Pemerintah menempuh kebijakan deregulasi, debirokratisasi dan liberalisasi di berbagai sektor ekonomi baik sektor investasi, perdagangan, keuangan serta perbankan dan sebagainya. Tabel- 4.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Angkatan Kerja Indonesia Dari Pelita-I sampai dengan Pelita-V Pelita Pertumbuhan- ekonomi rata- rata Cadangan Devisa US Juta Ekspor US Juta Partisipasi Angkatan Kerja Pertumbuhan Kesempatan Kerja Pelita I 7,31 930 2.957 53,55 1,34 Pelita II 7,28 2.917 11.020 52,67 1,71 Pelita III 6,16 5.145 18.689 56,20 2,16 Pelita IV 5,29 6.011 19.509 57,38 1,92 Pelita V 8,33 12.708 36.607 61,70 1,17 Sumber : Harinowo,2004 dan Data BPS Diolah Kebijakan pemerintah berlanjut dengan keluarnya paket kebijakan 27 Oktober 1988 Pakto’ 88 sebagai penyempurnaan kebijakan di atas tadi. Dampak kebijakan liberalisasi menyebabkan aliran dana khususnya pinjaman luar negeri swasta meningkat pesat masuk ke perekonomian Indonesia. Perekonomian meningkat cukup tinggi dengan pertumbuhan berkisar rata-rata 7,5 persen. Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan Indonesia dijuluki sebagai salah satu negara “Macan Asia” Harinowo,2004. Armin Thurman Situmorang : Analisis Investasi Dalam Human Capital dan Akumulasi Modal Fisik Terhadap…, 2007 USU e-Repository © 2008 Di penghujung tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang kemudian merembet ke krisis multidimensi. Krisis ekonomi menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun drastis yaitu hanya tumbuh sekitar 1,7 persen pada tahun 1998 bahkan mengalami pertumbuhan yang negatif sebesar - 13,1 persen pada tahun 1999. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mengalami penurunan drastis pada tahun 1998 hingga tahun 2000. Tambunan 1999 mencatat krisis tahun 1997-1998 menyebabkan pasar tenaga kerja mengalami pengaruh yang luar biasa. Sementara jumlah tenaga kerja yang memasuki pasar tenaga kerja baik berpendidikan menengah maupun berpendidikan tinggi lanjutan terus meningkat setiap tahun. Sekitar 5.412.437 pekerja di PHK akibat menurunnya kinerja perusahaan di berbagai sektor ekonomi. Angka ini menambah jumlah pengangguran dan selanjutnya mempertinggi angka kemiskinan di Indonesia. Angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan pada tahun 1998 tercatat 79,4 juta jiwa atau meningkat cukup besar bila dibandingkan tahun 1996 yang tercatat sebesar 22,5 juta jiwa. Angka pengangguran dan kemiskinan yang meningkat merupakan bencana bagi sektor industri kita. Merosotnya sebahagian besar pendapatan masyarakat Indonesia dan selanjutnya menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Selama dalam jangka waktu time series penelitian ini 1975-2004, belanja pembangunan atau investasi pemerintah Indonesia di bidang HC secara rata-rata Armin Thurman Situmorang : Analisis Investasi Dalam Human Capital dan Akumulasi Modal Fisik Terhadap…, 2007 USU e-Repository © 2008 meningkat setiap tahun. Namun dampak resesi ekonomi tahun 1980-an dan krisis ekonomi Asia tahun 1997 menyebabkan kebijakan belanja di bidang pendidikan Tahun 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Sumber : Tambunan, 1999 Catatan : = pengangguran - : ekonomi Gambar 4.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran di Indonesia Kurun Waktu 1975-2000 Data dalam Persen menurun drastis. Seperti yang terjadi pada tahun 1988 anggaran pembangunan pendidikan tercatat sebesar 656,00 miliar rupiah atau separuh dari tahun 1987 yakni sebesar 1.334,70 miliar rupiah. Kejadian yang sama juga berlangsung pada pasca krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 sehingga menyebabkan belanja investasi pemerintah Indonesia di sektor pendidikan menurun dari 8.954,00 miliar rupiah pada tahun 1998 menjadi 4.377,50 miliar rupiah pada tahun 1999 dan 5.397,00 miliar rupiah pada tahun 2000. Armin Thurman Situmorang : Analisis Investasi Dalam Human Capital dan Akumulasi Modal Fisik Terhadap…, 2007 USU e-Repository © 2008 Di bidang kesehatan, kebijakan fiskal pemerintah Indonesia tetap meningkat meski resesi ekonomi tahun 1980-an terjadi, kecuali saat krisis ekonomi 1997 belanja atau investasi pemerintah di bidang kesehatan menurun sangat mencolok yaitu dari 5.031,00 miliar rupiah pada tahun 1998 menjadi 1.479,80 miliar rupiah pada tahun 1999 dan 2.309,00 miliar rupiah pada tahun 2000. Pada tahun 2003 posisi anggaran kesehatan pulih kembali sedikit melampaui angka pada tahun 1998 yaitu sebesar 5.693,70 miliar rupiah. Secara keseluruhan krisis ekonomi Asia 1997 terlihat berdampak langsung terhadap PDB Indonesia dan akumulasi modal tetap AMF serta belanja investasi pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan GIHC yang langsung terpengaruh dan mengalami penurunan. Kecuali pada masa resesi ekonomi era 1980-an ternyata PDB dan AMF tetap meningkat dengan persentase pertumbuhan yang semakin mengecil, sedangkan GIHC mengalami penurunan selama dua tahun 1987-1988 kemudian pulih kembali pada tahun berikutnya Lihat Tabel- 4.2.

4.2. Produk Domestik Bruto PDB Indonesia